(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

21 Dokter Baru FKKH Undana Siap Mengabdi, Atasi Krisis Tenaga Medis NTT!

KUPANG – Sebanyak 21 dokter baru dari Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH) Universitas Nusa Cendana (Undana) resmi dikukuhkan dalam acara pengambilan sumpah dan pelantikan dokter XLIV. Momen bersejarah ini berlangsung pada Kamis, 15 Mei 2025, di Gedung Grha Cendana, menandai babak baru bagi para lulusan yang telah melewati serangkaian tahapan pembelajaran ketat.

Kelulusan puluhan dokter ini menjadi angin segar bagi sektor kesehatan di Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti diketahui, NTT menghadapi tantangan serius akibat kurangnya tenaga ahli medis di berbagai daerah, terutama di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Kehadiran para dokter baru ini diharapkan dapat mengisi kekosongan tersebut dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah terpencil.

Dr. dr. Christina Olly Lada, M.Gizi, Dekan FKKH Undana, dalam sambutannya menyampaikan pesan penting kepada para orang tua. “Bersamaan dengan ini, kami menyampaikan kepada para orang tua agar merestui anak-anaknya untuk mengabdi di daerah karena memang itulah tujuan didirikannya FKKH untuk menunjang kebutuhan dokter dan dokter hewan di NTT,” ujarnya. Pesan ini menggarisbawahi komitmen FKKH Undana untuk memenuhi kebutuhan medis di daerah dan mendorong pengabdian di garis depan.

Lebih lanjut, Dr. Christina menekankan bahwa profesi dokter bukanlah sekadar pekerjaan, melainkan sebuah panggilan jiwa. Ia mengingatkan para dokter baru agar menjalankan tugas dan pengabdian dengan penuh tanggung jawab dan profesionalisme, sesuai dengan sumpah yang telah diikrarkan. “Berdasarkan pengalaman, mereka yang berhasil dilantik sebagai dokter merupakan orang-orang pilihan yang memang terpanggil dan perlu dijawab dengan pengabdian dan sesuai dengan etika profesionalisme karena kita merawat manusia, makhluk mulia Tuhan,” tegasnya.

Dalam era disrupsi teknologi, Dr. Christina juga menyoroti potensi peran kecerdasan buatan (AI) dalam dunia kedokteran. Meskipun AI dapat membantu dalam diagnosis dan prosedur tertentu, ia menegaskan bahwa nilai humanis seorang dokter tidak akan pernah tergantikan. “Beberapa waktu lalu saya membaca sebuah tulisan ilmiah yang mengemukakan tentang pengembangan AI sebagai alat diagnosis pasien, bahkan penggunaan robot untuk prosedur operasi tertentu sehingga dalam beberapa puluh tahun mendatang, profesi dokter sudah bisa digantikan oleh AI atau alat-alat canggih. Tetapi, satu yang perlu kita ingat adalah nilai humanis tidak bisa digantikan oleh alat atau AI, jadi Anda tetap mempunyai peran besar dalam interaksi dengan pasien,” jelasnya.

Oleh karena itu, Dr. Christina berpesan agar para dokter senantiasa mengasah ilmu dan keterampilan mereka seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. “Jadi jangan sampai kita kalah ilmu dengan artificial intelligence,” pungkasnya, menekankan pentingnya pembelajaran seumur hidup.

Senada dengan Dekan FKKH, Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc., turut memberikan arahan. Ia menekankan pentingnya integritas, empati, moral, serta karakter yang baik dalam menjalankan tugas sebagai dokter. Prof. Maxs juga menyinggung isu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh oknum dokter, yang menurutnya sangat disayangkan karena menyalahgunakan pengetahuan dan keterampilan untuk memanipulasi pasien.

Pelantikan ke-21 dokter baru ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi FKKH Undana, tetapi juga harapan besar bagi pemerintah dan masyarakat NTT. Diharapkan, mereka akan membawa angin segar bagi peningkatan kualitas layanan kesehatan, khususnya di daerah-daerah terpencil, sekaligus terus mengharumkan nama Undana di kancah nasional. (fnt)

Comments are closed.
Archives