(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

FISIP Undana Gelorakan Ekonomi Lokal Sabu Raijua Melalui Inovasi Jagung

Sabu Tengah, Sabu Raijua – Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat. Kali ini, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undana sukses menggelar program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Kecamatan Sabu Tengah, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. Program ini berfokus pada pelatihan pengolahan jagung menjadi tortilla, sebagai upaya nyata mendongkrak perekonomian lokal.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari di awal bulan Mei lalu, diikuti oleh 30 ibu-ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) desa setempat. Inisiatif ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menitikberatkan pada kontribusi nyata perguruan tinggi untuk kemajuan masyarakat.

Mengubah Jagung Jadi Peluang Usaha
Ketua Tim PkM, Dra. Marthina Raga Lay, M.Si., menjelaskan alasan pemilihan Sabu Tengah sebagai lokasi kegiatan. “Sabu Tengah memiliki lahan kering yang luas dan jagung menjadi komoditas unggulan daerah ini, sejalan dengan program Kebun Rakyat Mandiri Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua,” ujar Marthina. Potensi inilah yang menjadi dasar bagi tim PkM untuk mengembangkan nilai tambah dari hasil panen jagung.

Pelatihan ini, menurut Marthina, bertujuan agar para peserta memiliki keterampilan mengolah tortilla jagung dan melihat peluang usaha yang terbuka lebar. “Dengan minimnya pesaing di Sabu Raijua, kami berharap usaha ini dapat memberikan dampak positif bagi petani jagung dan mendorong munculnya industri rumahan berbasis produk lokal,” imbuhnya penuh harap.

Materi pelatihan dirancang komprehensif, tidak hanya berfokus pada aspek teknis pengolahan. Para peserta juga dibekali wawasan mengenai peluang kewirausahaan dan prinsip manajemen produksi skala kecil. “Dalam praktiknya, tortilla dibuat melalui beberapa tahapan, dimulai dari pengolahan bahan utama yang direbus, dicampur, dibentuk, dijemur hingga kering, lalu digoreng hingga mengembang dan siap disajikan,” jelas Marthina memerinci prosesnya.

Sinergi untuk Keberlanjutan Ekonomi
Kolaborasi menjadi kunci sukses program ini. Dra. Marthina menyoroti pentingnya sinergi dengan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sabu Raijua dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat. Kerja sama ini memastikan kelancaran dan keberlanjutan program dalam jangka panjang.

Komitmen Undana tidak berhenti pada pelatihan. Program ini dirancang untuk memberikan dampak berkelanjutan. “Rencana tindak lanjut kami adalah pendampingan intensif kepada kelompok usaha yang telah terbentuk,” tegas Marthina. Selain itu, tim PkM juga berencana mengembangkan pelatihan serupa dengan diversifikasi produk olahan jagung lainnya. “Tujuannya agar potensi ekonomi komoditas lokal ini dapat dimaksimalkan secara lebih luas,” tambahnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan komitmen terhadap pengabdian masyarakat, Undana turut mengalokasikan anggaran signifikan untuk mendukung PkM ini. Mahasiswa Prodi Administrasi Negara FISIP Undana juga memainkan peran aktif, membantu dosen dalam pengumpulan umpan balik dari masyarakat dan mendokumentasikan setiap tahapan kegiatan.

Melalui program ini, Undana, sebagai garda terdepan pendidikan tinggi di NTT, sekali lagi membuktikan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat. Sinergi antara dosen, mahasiswa, dan pemerintah daerah ini tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan keterampilan dan membuka peluang ekonomi riil bagi masyarakat di daerah. (audc)

Comments are closed.
Archives