(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Aksi Nyata Hari Bumi: Mahasiswa BLM FISIP dan Mapala Undana Turun Tangan Selamatkan Pesisir NTT

KUPANG – Semangat pelestarian lingkungan terus membara di kalangan mahasiswa Universitas Nusa Cendana (Undana). dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada Selasa (22/4/2025), Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undana ikut berpartisipasi dalam aksi nyata penanaman pohon di pesisir pantai Muara Abu, Oesapa Barat, Kupang. Kegiatan ini menjadi wujud komitmen generasi muda dalam menjaga kelestarian alam, khususnya ekosistem pesisir yang begitu penting bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Inisiatif mulia ini bukan merupakan kegiatan yang berdiri sendiri. Aksi penanaman pohon ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang digagas oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), sebuah organisasi lingkungan terkemuka di Tanah Air. Secara serentak, berbagai elemen masyarakat di berbagai penjuru Indonesia turut ambil bagian dalam kegiatan serupa, dengan bentuk dan fokus yang disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan masing-masing daerah.

Di Kupang sendiri, WALHI Nusa Tenggara Timur (NTT) menggandeng komunitas Sahabat Alam NTT (SHALAM), sebuah organisasi yang memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu lingkungan di wilayah ini. Kolaborasi apik ini mengusung tema besar “Bergerak, Bersuara untuk Pemulihan Lingkungan Hidup dan Keselamatan Rakyat Nusa Tenggara Timur” serta pesan global “Energi Kita, Planet Kita.” Tema ini menjadi landasan semangat seluruh peserta dalam berkontribusi nyata bagi bumi.

Kehadiran para anggota BLM FISIP Undana dalam aksi ini memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar partisipasi simbolis. Langkah ini merupakan representasi nyata dari keterlibatan aktif mahasiswa dalam agenda-agenda pelestarian lingkungan yang memiliki dampak langsung bagi kehidupan masyarakat. Ide awal kegiatan ini muncul dari salah seorang anggota BLM FISIP yang juga aktif dalam komunitas SHALAM. Ajakan tersebut disambut dengan antusias oleh seluruh jajaran kepengurusan BLM FISIP, yang melihatnya sebagai momentum yang tepat untuk menunjukkan bahwa peran mahasiswa tidak terbatas pada ruang-ruang diskusi dan kegiatan akademik di kampus, melainkan juga mampu terjun langsung ke lapangan dan memberikan kontribusi konkret bagi keberlangsungan planet ini.

Putri Wissye Adolfin Dami, Sekretaris BLM FISIP Terpilih 2025 yang turut hadir dan memimpin langsung anggota BLM dalam kegiatan penanaman, menjelaskan bahwa jenis pohon yang dipilih dalam aksi ini sebagian besar adalah anakan pohon mangrove. Pemilihan mangrove bukan tanpa alasan. Pohon yang dikenal memiliki akar kuat ini merupakan simbol penting dari upaya pemulihan lingkungan pesisir. Lebih dari itu, penanaman mangrove adalah langkah nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir yang sangat rentan terhadap berbagai ancaman kerusakan dan bencana alam, seperti abrasi dan gelombang tinggi.

“Kami kemarin menanam seratus anakan pohon, dan sebagian besarnya adalah mangrove,” ungkap Putri dengan penuh semangat. “Melihat langsung kondisi di sekitar pantai Muara Abu yang memang sangat minim pepohonan, kami menyadari betapa pentingnya kegiatan ini. Masyarakat sekitar juga akan dapat merasakan manfaatnya secara langsung, terutama dalam hal perlindungan lingkungan dari ancaman abrasi dan juga peningkatan keamanan dari potensi bencana alam.”

Lebih lanjut, Novari Dalita Hans Reke, Ketua BLM FISIP Terpilih 2025, menegaskan bahwa keterlibatan organisasi yang dipimpinnya dalam kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial belaka. Menurutnya, aksi penanaman pohon ini justru menjadi titik awal yang penting dalam penyusunan program kerja (proker) BLM FISIP ke depan yang akan lebih terstruktur dan berbasis pada isu-isu lingkungan. “Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagi kami sebagai mahasiswa untuk berkontribusi secara aktif terhadap pelestarian lingkungan. Pengalaman langsung ini memberikan kami pandangan yang lebih jelas untuk merancang proker yang dapat memberikan dampak yang lebih luas lagi, baik di lingkungan fakultas, universitas, maupun di tengah-tengah masyarakat. Salah satu rencana konkret kami adalah memperkenalkan aksi penanaman pohon dan program pengelolaan sampah yang lebih efektif di lingkungan kampus,” jelas Novari dengan visi yang jelas.

Kesadaran mendalam akan betapa krusialnya merawat bumi, yang ditanamkan melalui kegiatan ini, telah membuka cakrawala baru bagi para mahasiswa. Mereka semakin tergerak untuk lebih memperhatikan dan mengambil peran aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan di sekitar mereka. Dengan memfokuskan diri pada isu-isu lingkungan yang relevan dan mendesak, BLM FISIP memiliki harapan besar bahwa kegiatan penanaman pohon ini akan menjadi pemicu bagi munculnya lebih banyak lagi aksi-aksi serupa di masa yang akan datang, melibatkan lebih banyak elemen mahasiswa dan masyarakat luas.

Selain partisipasi aktif dari BLM FISIP, kegiatan pelestarian lingkungan ini juga melibatkan anggota Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Undana. Kehadiran kedua organisasi kemahasiswaan ini semakin memperkuat sinergi dan komitmen mahasiswa Undana secara keseluruhan dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Melalui partisipasi langsung dalam kegiatan yang sarat makna ini, para mahasiswa Undana tidak hanya menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu lingkungan yang semakin mendesak, tetapi juga memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan perubahan positif yang berdampak baik bagi kelestarian alam Nusa Tenggara Timur dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kolaborasi dan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda Kupang terus tumbuh dan memberikan harapan baru bagi masa depan bumi yang lebih lestari. (Audc)

Comments are closed.
Archives