(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Kunjungan Perdana Mendiktisaintek di NTT: Angin Segar Transformasi Pendidikan Tinggi 3T

KUPANG – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Brian Yuliarto, S.T, M.Eng., Ph.D, melakukan kunjungan kerja ke Universitas Nusa Cendana (Undana) sebagai bagian dari upaya strategis pemerintah untuk memperkuat peran perguruan tinggi di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Kunjungan yang dilakukan pada hari Kamis, 17 April 2025 ini menjadi momentum penting dalam menjaring aspirasi dan merumuskan langkah-langkah konkret untuk mendorong transformasi sosial dan ekonomi masyarakat melalui kontribusi aktif dari institusi pendidikan tinggi.

Kehadiran Prof. Brian beserta jajaran penting Kemendiktisaintek, termasuk Direktur Sains dan Teknologi, Prof. Ahmad Najib Burhani, dan Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberdayakan perguruan tinggi di kawasan timur Indonesia. Turut hadir pula Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah, dan Kepala LLdikti Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, yang semakin memperkuat sinergi antara pemerintah, legislatif, dan lembaga pendidikan.

Dalam forum diskusi di Undana, Prof. Brian menekankan bahwa di tengah era disrupsi global yang kompleks, perguruan tinggi memiliki peran krusial sebagai agen perubahan. Beliau menyatakan bahwa disrupsi ini justru membuka peluang bagi Indonesia, khususnya wilayah 3T, untuk mengejar ketertinggalan dan bersaing dengan negara-negara maju melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“visi pemerintah saat ini adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berpendapatan tinggi. Untuk mencapai target tersebut, industrialisasi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi kunci utama”, ujarnya. Beliau menyoroti pentingnya kampus sebagai pusat penggerak ekonomi, dengan rektor dan civitas akademika yang memiliki semangat pantang menyerah dan berorientasi pada pengembangan riset dan inovasi.

Prof. Brian mendorong terjalinnya kolaborasi yang erat antar perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, serta pemanfaatan status Badan Layanan Umum (BLU) untuk memprioritaskan pengembangan pendidikan dan riset. “ Saya pikir pola Mentorship antar kampus juga penting untuk mengatasi keterbatasan sumber daya dan mempercepat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di wilayah 3T “, tambahnya lagi.

Selain itu, Mendiktisaintek menyoroti perlunya riset yang relevan dengan permasalahan daerah. Beliau mengajak perguruan tinggi untuk berperan aktif dalam mencari solusi berbasis ilmu pengetahuan terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Skema mentorship antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di wilayah 3T perlu dioptimalkan untuk tujuan ini.

Dalam konteks global, Prof. Brian mengapresiasi potensi pengembangan bahan alami dan ramah lingkungan di Undana, khususnya dalam bidang pewarna alami. Beliau bahkan berencana untuk menghubungkan para peneliti di institusi lain untuk belajar dari inovasi yang telah dikembangkan di Nusa Cendana. Pengembangan ini diharapkan tidak hanya bersifat tradisional tetapi juga memiliki landasan ilmiah dan potensi untuk dipatenkan serta diindustrialisasi.

Membangun budaya ilmiah yang kuat di lingkungan kampus juga menjadi fokus utama dalam kunjungan ini. Prof. Brian menekankan pentingnya publikasi riset sebagai indikator kemajuan ilmu pengetahuan. Beliau bahkan memberikan pandangan bahwa pemilihan rektor seharusnya mencerminkan komitmen terhadap pengembangan riset dan inovasi, menjadikan kampus sebagai pusat penelitian unggul.

Kemendiktisaintek juga menyoroti peran pendidikan tinggi dalam menghasilkan riset yang berdampak langsung pada masyarakat dan industri. Konsep kampus generasi keempat yang berorientasi pada dampak sosial menjadi kunci. Kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri (triple helix) diharapkan dapat mendorong hilirisasi hasil penelitian menjadi produk komersial yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Kunjungan Mendiktisaintek ke Undana ini menjadi momentum penting dalam menegaskan komitmen pemerintah untuk memberdayakan perguruan tinggi di wilayah 3T. Melalui penguatan riset, inovasi, dan kolaborasi, diharapkan kampus-kampus di kawasan ini dapat menjadi motor penggerak transformasi sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat (Ref)

Comments are closed.
Archives