KUPANG – Universitas Nusa Cendana (Undana) menerima bantuan hibah prasarana sumur bor dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara II. Serah terima resmi dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2025, menandai selesainya pembangunan sarana dan prasarana yang bertujuan untuk mengatasi masalah keterbatasan air di lingkungan kampus.
Proses pembangunan prasarana ini diawali dengan survei lokasi yang dilakukan oleh pihak Kementerian PUPR pada tanggal 12 Agustus 2024, setelah kegiatan awal pada tanggal 6 Agustus 2024. BBWS NT II kemudian melaksanakan pembangunan yang kini telah rampung dan siap dimanfaatkan oleh Undana.
Bantuan hibah prasarana sumur bor ini meliputi berbagai fasilitas penting. Di antaranya adalah rumah panel berukuran 2,5 meter x 2,5 meter, pagar pengaman berukuran 5 meter x 5 meter, menara air dengan volume 15 meter kubik, jaringan pipa inlet (HDPE 3 inci) sepanjang 1.300 meter, jaringan pipa outlet (pipa GIP 2 inci) sepanjang 550 meter, dan tiga unit hidran umum berukuran 2,25 meter x 2,25 meter.
Selain itu, bantuan juga mencakup pompa submersible tenaga listrik dengan debit 5 liter per detik, serta instalasi listrik 3 phase/2300 VA. Prasarana ini dirancang untuk menyediakan sumber air baku yang berkelanjutan bagi Undana.
Acara serah terima dihadiri oleh perwakilan dari BBWS NT II dan Undana. Dari pihak BBWS NT II, hadir Bapak Djoni Doga, S.T., M.T. selaku Kepala SNVT Air Tanah dan Air Baku Provinsi NTT, Bapak Frits I. Y. Maramis, S.ST selaku Pejabat Pembuat Komitmen Air Tanah dan Air Baku I, dan Bapak Daud W. Djami, S.ST selaku Pejabat Pembuat Komitmen Air Tanah dan Air Baku II.
Sementara itu, dari pihak Undana, hadir Bapak Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Prof. Dr. Paul G. Tamelan, M.Si, Bapak Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Jefri S. Bale, S.T., M.Eng., Ibu Prof. Dr. Ir. Denik Sri Krisnayanti, S.T., M.T. selaku Ketua Tim, dan Ibu Dra. Karolina K. Sangkala, M.Si selaku Kepala Biro Umum dan Keuangan. Kehadiran para pejabat penting ini menunjukkan komitmen kedua belah pihak dalam meningkatkan ketersediaan air di lingkungan kampus.
Hibah prasarana sumur bor ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi Undana, terutama dalam mengatasi masalah keterbatasan air saat musim kemarau. Dengan debit air baku sebesar 5 liter per detik, fasilitas ini akan mendukung berbagai kegiatan akademik dan operasional di kampus.
BBWS NT II juga memberikan saran kepada Undana untuk terus memperjuangkan pengusulan pembangunan embung konservasi di wilayah kampus. Pembangunan embung konservasi ini akan semakin memperkuat upaya Undana dalam menjaga ketersediaan air dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Bapak Djoni Doga berharap agar pengoperasian sumur bor ini dapat dikelola secara mandiri oleh pihak Undana. Kemampuan pengelolaan mandiri ini akan memastikan keberlanjutan dan efektivitas pemanfaatan prasarana yang telah diberikan.
Serah terima prasarana sumur bor ini merupakan langkah penting dalam mendukung pengembangan infrastruktur di Undana. Kerja sama antara Kementerian PUPR dan Undana diharapkan dapat terus berlanjut untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan mendukung kegiatan akademik di kampus. (Ing)
