Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak tenaga pendidik berkualitas dengan menggelar Pengambilan Sumpah/Janji dan Pelantikan Guru Profesional lulusan Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023. Acara tersebut berlangsung di Aula Lantai II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Undana, dihadiri 152 lulusan yang siap berkontribusi dalam dunia pendidikan.
Acara ini dihadiri oleh Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc, didampingi Wakil Rektor II, Prof. Dr. Paul G. Tamelan, dan Wakil Rektor III, Dr. Siprianus Suban Garak, M.Sc. Dari FKIP, hadir Dekan Prof. Dr. Malkisedek Taneo, M.Si, Wakil Dekan I Dr. Damianus D. Samo, M.Pd, Wakil Dekan II Dr. Jakobis J. Messakh, M.Si, serta para Koordinator Program Studi dan mahasiswa PPG.
Dalam sambutannya, Rektor Undana menekankan pentingnya peran guru profesional dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas tetapi juga berbudi pekerti luhur. “Mendidik dan mengajar itu berbeda. Guru harus bisa mengembangkan karakter siswa. Seorang siswa yang pintar tetapi tidak memiliki karakter baik adalah ancaman. Pendidikan harus mampu mencetak manusia yang berpengetahuan sekaligus berintegritas,” ujar Prof. Maxs.
Rektor juga menyampaikan harapan agar Undana terus meningkatkan kontribusi dalam memenuhi kebutuhan tenaga pendidik profesional di Indonesia. “Kita memang dibebani target besar, tetapi kualitas harus tetap menjadi prioritas. Mutu pendidikan diukur melalui kompetensi, dan kami berharap tingkat kelulusan PPG Undana mencapai 100%,” sambungnya.
Prof. Maxs juga menyoroti isu kekurangan guru dan guru profesional di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa Undana sebagai lembaga pendidikan harus terus menjadi garda terdepan dalam mencetak tenaga pendidik berkualitas. “Guru adalah ujung tombak pendidikan. Dengan karakter yang kuat dan kompetensi yang mumpuni, mereka akan mampu membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan,” tegasnya.
Terpisah, Dekan FKIP Undana, Prof. Dr. Malkisedek Taneo, M.Si, yang diwawancarai Batastimor di ruang kerjanya pada Selasa (19/11), menjelaskan bahwa pelaksanaan PPG di Undana kini telah beradaptasi dengan aturan terbaru. Tahun 2024, PPG mengalami perubahan signifikan, di mana PPG Dalam Jabatan menjadi PPG Guru Tertentu, sementara PPG Prajabatan menjadi PPG Calon Guru.
Dalam proses yudisium, kata Dekan, lulusan PPG yang telah menyelesaikan kurikulum dan uji kompetensi mendapatkan pengesahan sebagai guru profesional melalui pengambilan sumpah dan pelantikan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Rektor Undana yang mewajibkan semua lulusan pendidikan profesi untuk mengikuti prosesi wisuda.
“Sebagai penyelenggara PPG, Undana melaksanakan yudisium dengan format pengambilan sumpah dan pelantikan. Ini mencerminkan tanggung jawab besar sebagai guru profesional yang memerlukan komitmen tinggi,” ujar Prof. Taneo.
Guru besar dari Program Studi Pendidikan Sejarah ini menguraikan, dari 153 peserta yang dilantik, 152 adalah peserta Festeker, sementara 1 peserta Reteker akan melaksanakan ujian ulang.
Prof. Taneo menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat atas kepercayaan yang terus diberikan kepada Undana sebagai penyelenggara PPG. Ia juga mengapresiasi dukungan penuh dari Rektor Undana, para wakil rektor, dosen, dan seluruh tim yang terlibat dalam menyukseskan program ini.
“Kami berkomitmen untuk terus mencetak guru profesional yang tidak hanya kompeten, tetapi juga berkarakter. Ini adalah tugas mulia dan tanggung jawab besar,” sambung Prof. Taneo.
Sementara itu, Wakil Dekan II FKIP, Dr. Jakobis J. Messakh, M.Si, menuturkan bahwa para peserta telah menjalani pendidikan selama satu tahun secara luring di Undana. “Program PPG ini selesai pada Agustus 2024. Mereka telah mendapatkan bekal yang cukup untuk ditempatkan di berbagai wilayah sesuai kebutuhan tenaga pendidik ASN di daerah,” jelasnya.
Beliau menjelaskan bahwa penempatan para lulusan akan disesuaikan dengan data kebutuhan guru di Kementerian Pendidikan. “LPTK Undana hanya sebagai penyelenggara pendidikan. Seleksi, kurikulum, bahan ajar, dan penempatan merupakan kewenangan Kementerian,” ujar Dr. Jakobis.
Undana berkomitmen mendukung mereka yang belum mengikuti PPG untuk segera bergabung dalam program ini. Selain itu, bagi para lulusan yang telah ditempatkan, Undana berharap apa yang dipelajari selama pendidikan dapat diterapkan secara maksimal di lapangan.
“Para guru ini membawa harapan besar bagi dunia pendidikan. Dengan ilmu dan pengalaman yang mereka miliki, kami yakin mereka dapat menjadi agen perubahan di masyarakat,” tuturnya.
Dr. Jakobis menguraikan, sebanyak 153 lulusan yang dilantik ini berasal dari empat rumpun ilmu di FKIP, yaitu: Rumpun Ilmu Pendidikan, Rumpun Ilmu Sosial (IPS), Rumpun Matematika dan Rumpun Bahasa.
Ia mengungkapkan, pelantikan ini merupakan bukti nyata kontribusi Undana dalam menjawab tantangan dunia pendidikan nasional. Dengan mencetak guru-guru profesional yang tidak hanya berkompetensi akademik tetapi juga memiliki integritas moral, Undana berkomitmen untuk mendukung tercapainya kualitas pendidikan yang lebih baik di Indonesia.
Dengan dukungan seluruh pihak, LPTK Undana terus berperan sebagai garda terdepan dalam mencetak tenaga pendidik unggul yang siap membentuk generasi penerus bangsa.***
Laporan: Alberto/L



