BATASTIMOR.COM — Rombongan mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Nusa Cendana (Undana) tiba di Kabupaten Rote Ndao pada Kamis, 7 November 2024, sekitar pukul 01:00 WITA. Kedatangan mereka dalam rangka melaksanakan kegiatan kuliah lapangan di sejumlah situs sejarah di kabupaten paling selatan Indonesia ini. Rombongan ini menumpang kapal yang bersandar di Pelabuhan Pantai Baru dan disambut hangat oleh Pemerintah Daerah Rote Ndao.
Sesampainya di pelabuhan, para mahasiswa dan dosen pendamping dijemput oleh kendaraan yang dikawal mobil patwal untuk melanjutkan perjalanan ke Kantor Bupati Rote Ndao. Kunjungan ini dimulai dengan acara pelepasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Rote Ndao, dipimpin oleh Sekretaris Daerah Rote Ndao, Jonas M. Selly, bersama beberapa pejabat eselon satu dan tiga. Para mahasiswa turut didampingi oleh Dekan FKIP, Prof. Dr. Malkisedek Taneo, M.Si, Koordinator Program Studi Pendidikan Sejarah, Fransina A. Ndoen, S.Pd., M.Pd, Ketua Panitia Kuliah Lapangan, Delsy A. Dethan, S.Pd., M.Pd, serta para dosen lain, yaitu Dr. Djakariah, M.Pd, Nino Mailani, S.Pd., M.Pd, dan Esry Defriana Tosi, S.Pd., M.Pd.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Malkisedek Taneo menyampaikan rasa syukur atas kedatangan rombongan di “Bumi Selatan Indonesia.” Beliau menyampaikan salam dari Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U.E. Sanam, M.Sc, yang mengucapkan terima kasih kepada Pemda Rote Ndao atas kesediaannya menerima kegiatan kuliah lapangan ini.
Prof. Taneo berharap agar para mahasiswa tidak hanya memperluas wawasan sejarah, tetapi juga menghargai dan menjaga kearifan lokal serta keharmonisan di tengah masyarakat setempat. “Di Prodi Pendidikan Sejarah, kegiatan kuliah lapangan telah menjadi tradisi penting dan sudah dilakukan lebih dari 10 kali di seluruh wilayah NTT,” ungkap Prof. Taneo.
Menurut Prof. Taneo, pemilihan Kabupaten Rote Ndao sebagai lokasi kuliah lapangan kali ini bukan tanpa alasan. “Kabupaten Rote Ndao memiliki kekuatan historis yang besar, dan hal ini tercatat dalam beberapa literatur sejarah. Inilah yang membuat kami memilih wilayah ini sebagai tempat belajar langsung bagi mahasiswa kami,” lanjutnya.
Sekretaris Daerah Rote Ndao, Jonas M. Selly, yang mewakili Bupati, turut menyampaikan sambutan hangatnya kepada para mahasiswa. Ia mengapresiasi semangat mahasiswa yang datang dari jauh untuk mendalami sejarah dan kebudayaan di luar ruang kelas. “Kehadiran kalian di sini adalah yang terbesar dalam sejarah penerimaan mahasiswa dari kampus luar Rote Ndao untuk kuliah lapangan,” ungkapnya.
Selanjutnya, Sekda menyampaikan bahwa Pemda telah menyediakan dua bus untuk mendampingi perjalanan para mahasiswa ke beberapa situs sejarah yang akan mereka kunjungi selama beberapa hari ke depan. “Kami berharap pengalaman di sini dapat memperkaya pengetahuan kalian sebagai generasi penerus yang akan memahami dan membangun nilai-nilai sejarah bangsa,” ujarnya.
Setelah acara pelepasan, rombongan mahasiswa melanjutkan perjalanan ke tempat tinggal mereka di SMKN 1 Lobalain. Rombongan tiba sekitar pukul 06:00 WITA dan disambut oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Lobalain, Cristian Ishak, S.Pd. Beliau menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini, sekaligus mengingatkan para mahasiswa agar mematuhi aturan-aturan yang berlaku di sekolah.
“SMKN 1 Lobalain merasa terhormat menjadi bagian dari kegiatan kuliah lapangan ini. Kami berharap para mahasiswa bisa menjaga aturan yang berlaku di sini, demi kenyamanan bersama,” kata Cristian.
Kuliah lapangan ini dijadwalkan berlangsung dari tanggal 7 hingga 10 November 2024. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dari berbagai angkatan, mulai dari semester 1, 3, 5, serta sebagian mahasiswa semester 7 dan 9. Mereka akan mempelajari berbagai situs sejarah di Kabupaten Rote Ndao, dengan tujuan memperdalam pemahaman sejarah secara langsung di lapangan, sekaligus memberikan pengalaman nyata dalam penelitian sejarah.
Antusiasme para mahasiswa yang meskipun kelelahan, terlihat tetap bersemangat menunjukkan pentingnya kegiatan lapangan ini dalam mendukung pendidikan sejarah secara komprehensif serta akan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan sejarah di Nusa Tenggara Timur dan memperkuat kolaborasi antara Undana dan Pemerintah Daerah Rote Ndao.***
Laporan: Alberto/L
