(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Undana Sukses Gelar UTBK SNBT 2025: Lebih dari 10 Ribu Calon Mahasiswa Bersaing, Hasil Diumumkan Akhir Mei

KUPANG – Universitas Nusa Cendana (Undana) mencatatkan keberhasilan dalam menyelenggarakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2025. Tahapan penting dalam jalur penerimaan mahasiswa baru ini telah terlaksana dengan lancar selama sembilan hari, terhitung sejak 23 April hingga 3 Mei 2025.

Sebanyak 11.441 calon mahasiswa antusias mengikuti UTBK SNBT di Undana. Dari jumlah tersebut, mayoritas peserta hadir sejumlah 10.780 dan mengikuti ujian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Sementara itu, tercatat 661 peserta lainnya tidak dapat hadir dalam pelaksanaan ujian.

Kabar baik bagi para peserta, hasil dari UTBK SNBT 2025 yang telah mereka ikuti akan segera diumumkan oleh Undana pada tanggal 28 Mei 2025 mendatang. Informasi ini disampaikan secara resmi oleh Ketua Panitia Lokal (Panlok) Pelaksana UTBK SNBT Undana, Prof. Dr. drh. Annytha Ina Rohi Detha, M.Si, yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor I Bidang Akademik Undana, pada keterangan pers yang berlangsung di Gedung Rektorat Undana pada Jumat (9/5/2025). Prof. Annytha hadir dengan didampingi oleh Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Ir. Jefri S. Bale, ST., M.Eng., dan Koordinator Pelaksana SNBT 2025, Hendro Soepranoto, S.Kom., M.Si.

Sinergi dan Pengawasan Ketat Jamin Kelancaran UTBK Undana
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor I Undana, Prof. Annytha, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan UTBK SNBT 2025. “Puji Tuhan, pelaksanaan UTBK selama sembilan hari kemarin berjalan dengan baik. Memang terdapat beberapa hal teknis yang tercatat dalam berita acara, namun semuanya dapat diatasi oleh tim,” ungkap Prof. Annytha.

Lebih lanjut, Prof. Annytha menjelaskan bahwa Undana kembali menjalin kolaborasi dengan dua institusi pendidikan tinggi terkemuka di Kupang, yaitu Politeknik Negeri Kupang (PNK) dan Politeknik Pertanian Negeri Kupang (Politani). Kemitraan strategis ini bertujuan untuk memberikan dukungan maksimal demi kelancaran pelaksanaan ujian yang melibatkan ribuan peserta. Sebanyak 868 pengawas dilibatkan secara aktif dalam kegiatan UTBK kali ini. Para pengawas ini terdiri dari para dosen dan tenaga kependidikan dari Undana serta kedua mitra politeknik tersebut.

Sebelum pelaksanaan UTBK, Prof. Annytha menekankan bahwa seluruh pengawas telah menandatangani pakta integritas. Langkah ini merupakan wujud komitmen bersama untuk menjunjung tinggi profesionalisme, transparansi, dan integritas dalam keseluruhan proses seleksi nasional.

Senada dengan hal tersebut, Wakil Rektor IV Undana, Prof. Jefri, menambahkan bahwa Undana tidak hanya mengandalkan sinergi dengan mitra, tetapi juga membentuk tim monitoring dan evaluasi (monev) internal. Tim ini memiliki tanggung jawab penuh untuk memantau secara seksama dan melaporkan perkembangan pelaksanaan UTBK setiap hari di seluruh lokasi dan ruang ujian. Menurut Prof. Jefri, langkah ini sejalan dengan ketentuan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh panitia pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).

“Tim monev kami bekerja penuh, dan setiap kendala teknis seperti ketidakhadiran peserta atau masalah dalam ruang ujian langsung ditangani di lapangan. Semua laporan harian kami pantau langsung di bawah arahan Rektor,” jelas Prof. Jefri.

Prof. Jefri memberikan contoh konkret terkait ketatnya pengawasan selama UTBK. Beliau menyebutkan bahwa jika terdapat pengawas atau penanggung jawab ruangan yang terlambat, maka yang bersangkutan tidak diperkenankan bertugas dan langsung digantikan dengan petugas cadangan. Tindakan tegas ini diambil sebagai implementasi dari SOP yang berlaku. “Pada prinsipnya, pelaksanaan UTBK SNBT Undana berlangsung secara baik, lancar, dan tanpa kendala,” tegas Prof. Jefri.

Antisipasi Kecurangan dan Evaluasi Peserta Disabilitas
Koordinator Pelaksana UTBK SNBT Undana, Hendro Soepranoto, S.Kom., M.Si., memberikan informasi tambahan terkait tingkat kehadiran peserta. Beliau mengungkapkan bahwa sekitar 4% dari total pendaftar tidak hadir dalam pelaksanaan ujian. Dari persentase tersebut, mayoritas atau sekitar 70% tidak hadir dikarenakan belum menyelesaikan pengisian biodata meskipun telah melakukan pembayaran biaya UTBK. Sementara itu, sisanya yang berjumlah 30% tidak hadir dengan berbagai alasan, termasuk kendala transportasi, masalah ekonomi, tidak mendapatkan izin dari orang tua, atau sedang berada di luar domisili.

Lebih lanjut, Hendro menyoroti kasus peserta disabilitas yang mendaftar UTBK di Undana. Dari lima peserta yang mendaftar, empat di antaranya mengaku melakukan kesalahan dalam pengisian data. Satu peserta tunanetra bahkan tidak dapat mengikuti ujian karena tidak dapat menggunakan alat bantu yang telah disediakan, dan datanya tidak memungkinkan untuk diubah agar dapat mengikuti ujian reguler. Kabar baiknya, peserta disabilitas lainnya tetap dapat mengikuti ujian reguler sesuai dengan ketentuan.

Menanggapi isu potensi kecurangan yang terjadi di sekitar 13 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, Hendro menyatakan bahwa hal ini menjadi peringatan penting bagi Undana dalam mempersiapkan pelaksanaan ujian di tahun-tahun mendatang.

“Meskipun belum terjadi pelanggaran serius, ada kekhawatiran bahwa peserta di masa depan akan semakin mahir memanfaatkan teknologi untuk berbuat curang. Oleh karena itu, tahun depan direncanakan pengawas akan diperlengkapi dengan metode deteksi kecurangan, yang tahun ini belum sempat disosialisasikan. Materi ini juga direncanakan akan dimasukkan dalam pelatihan bagi pengawas,” pungkas Hendro, menandakan komitmen Undana untuk terus meningkatkan kualitas dan integritas pelaksanaan UTBK di masa depan. (Ref)

Comments are closed.
Archives