KUPANG – Kabar duka menyelimuti Universitas Nusa Cendana (Undana). Rosalia Rerek Sogen, alumni Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), berpulang saat menjalankan tugas mulianya sebagai tenaga pendidik. Insiden tragis ini terjadi di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Jumat, 21 Maret 2025. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan, dan seluruh civitas akademika Undana.
Rektor Undana, Prof. Dr. Drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc., menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kepergian Rosalia. “Kami sangat berduka atas kehilangan salah satu alumni terbaik Undana yang telah mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan. Kami juga menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan. Semoga mereka diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,” ujarnya dengan penuh kesedihan.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Siprianus Suban Garak, M.Sc., turut mengungkapkan rasa duka yang mendalam atas kepergian Rosalia. Beliau mengenang Rosalia sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dan memiliki semangat pengabdian sebagai pendidik yang luar biasa.
Rosalia Rerek Sogen menyelesaikan studinya di FKIP Undana pada tahun 2019. Setelah lulus, ia sempat mengabdikan diri sebagai guru di Larantuka, kota kelahirannya. Namun, panggilan jiwa untuk berkontribusi lebih besar dalam dunia pendidikan membawanya untuk merantau ke Kalimantan dan bekerja di sektor lain.
Semangat dedikasinya pada kemajuan dunia pendidikan tidak pernah padam. Pada tahun 2022, Rosalia kembali ke dunia pendidikan dengan bergabung sebagai tenaga pendidik di Yayasan Serafim Care. Lembaga ini memiliki peran penting dalam bekerja sama dengan pemerintah daerah Papua, untuk menyediakan tenaga pendidik bagi masyarakat papua di pedalaman.
Yayasan Serafim Care tidak hanya mendistribusi tenaga pendidik dan tenaga kesehatan melalui program Yahukimo Cerdas dan Yahukimo Sehat. Program ini bertujuan mulia untuk meningkatkan akses pendidikan dan layanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah pedalaman Papua, sebuah tugas yang diemban Rosalia dengan penuh tanggung jawab.
Kabar duka ini tentu saja menyisakan kesedihan yang mendalam bagi civitas akademika di Prodi Pendidikan Matematika, FKIP. Wakil Dekan I FKIP, Dr. Damianus D. Samo, M.Pd, menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Rosalia. Beliau mengenang Rosalia sebagai mahasiswa dengan pribadi yang baik dan sopan.
“Kami di fakultas, khususnya prodi, sangat terkejut sekaligus merasakan duka yang mendalam. Kami mengenal Rosalia sebagai anak yang baik, sopan, dan merupakan salah satu mahasiswa yang teladan selama menempuh pendidikan di sini,” ujar Dr. Damianus D. Samo, M.Pd, dengan suara bergetar.
Sebagai bentuk penghormatan dan solidaritas, civitas akademika Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Undana telah mengadakan doa bersama untuk mengenang Rosalia. Doa bersama ini menjadi wujud kebersamaan dan rasa kehilangan yang dirasakan oleh seluruh keluarga besar prodi.
Sejumlah rekan Rosalia menyebutkan bahwa jenazahnya dijadwalkan tiba di Kupang pada Rabu pagi, 26 Maret 2025. Setelah itu, jenazah akan diberangkatkan ke kampung halamannya di Larantuka untuk dimakamkan. Prosesi pemakaman ini akan menjadi momen terakhir untuk memberikan penghormatan kepada Rosalia.
Kepergian Rosalia Rerek Sogen meninggalkan duka mendalam, tetapi juga jejak pengabdian yang tak ternilai dalam dunia pendidikan. Dedikasinya yang tinggi dan semangatnya untuk memajukan pendidikan di wilayah terpencil akan selalu dikenang.
Undana mengenang Rosalia sebagai sosok inspiratif yang telah mendedikasikan dirinya bagi mereka yang membutuhkan. Semangat dan jasanya akan selalu dikenang dan menjadi teladan bagi generasi pendidik yang akan datang. Kisah pengabdian Rosalia akan terus hidup dan menginspirasi banyak orang untuk berbuat yang terbaik bagi dunia pendidikan.
Selamat Jalan Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Semoga Engkau Berbahagia di Surga. (Audina Cahyani)