(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

NTT Jadi Pilot Project Nasional : Pemerintah Gandeng Kampus Akselerasi Penanganan Stunting dan Kemiskinan

KUPANG – Bertempat di Ruang Rapat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Jumat, 25 April 2025, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi NTT dan sejumlah Perguruan Tinggi bertemu dalam kegiatan audiensi koordinasi teknis, percepatan program prioritas nasional Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Penanganan Stunting.

Pertemuan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting yang memiliki peran kunci dalam akselerasi program nasional ini. Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng, hadir untuk menyampaikan arahan dari pemerintah pusat. Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana), Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc. sebagai perwakilan perguruan tinggi, menegaskan komitmen dunia akademis dalam mendukung program ini. Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si., Apt sebagai pemimpin daerah, menekankan pentingnya implementasi program yang cepat dan tepat sasaran.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda) NTT, Dr. Alfonsus Theodorus, ST., MT. bertindak sebagai moderator dalam diskusi yang konstruktif dan fokus pada pencarian solusi terbaik. Dalam pertemuan tersebut, Dirjen Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek menekankan pentingnya sinergi yang kuat antara berbagai pihak. Ia menyatakan bahwa isu-isu seperti stunting, gizi buruk, kemiskinan ekstrem, dan ketahanan pangan harus menjadi fokus utama dalam upaya kolaboratif ini.

“Pemerintah pusat telah berupaya keras untuk melakukan koordinasi dan mengembangkan strategi yang efektif. Strategi ini kami rancang untuk dapat diimplementasikan secara langsung di tingkat daerah,” ujarnya.

Kemitraan yang kuat antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi adalah kunci keberhasilan program ini. Lebih lanjut, Dr. fauzan juga menyampaikan bahwa NTT dipilih sebagai pilot project nasional yang didasarkan pada pertimbangan kompleksitas tantangan pembangunan yang dihadapi NTT. Keberhasilan program di NTT diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

Rektor Undana menyambut baik inisiatif pemerintah pusat ini. Ia menegaskan bahwa arahan Kemdiktisaintek sejalan dengan visi dan misi Undana untuk berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah. Ia juga menyatakan bahwa keterlibatan aktif perguruan tinggi, terutama dalam bidang sains dan teknologi, dapat memberikan solusi inovatif dan berbasis riset untuk mengatasi masalah kemiskinan ekstrem dan stunting di NTT.

Gubernur NTT menekankan pentingnya tindak lanjut yang cepat dari kebijakan nasional ini. Ia menyatakan bahwa, sesuai dengan arahan Presiden, seluruh jajaran pemerintah daerah harus siap mengimplementasikan program ini. Ia juga mengajak semua pihak untuk bersinergi dan bekerja keras demi mewujudkan perubahan positif bagi masyarakat NTT.

Pertemuan koordinasi ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari Undana, diantaranya Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. drh. Annytha I. R. Detha, M.Si dan Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Ir. Jefri S Bale,ST.,M.Eng, beserta sejumlah Guru Besar Prof. Dr. Ir. Doppy Roy Nendissa, MP, Prof. Ir. Herianus J. D. Lalel, M.Si.,Ph.D, Prof. Dr. Ir. Marcelien Dj. Ratoe Oedjoe, M.Si, Prof. Dr. Intje Picauly, S.Pi.,M.Si dan Kepala LP2M Dr. Herry Zadrak Kotta, ST.,MT. Kehadiran para akademisi Undana menunjukkan keseriusan Undana dalam mendukung program nasional ini melalui keahlian dan riset yang mereka miliki.

Selain perwakilan dari Undana, pertemuan ini juga dihadiri oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV, serta tim riset dari Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah Malang. Keterlibatan perguruan tinggi dari luar NTT ini menunjukkan adanya dukungan dan kolaborasi lintas sektor dalam upaya mengatasi masalah kemiskinan ekstrem dan stunting.

Koordinasi teknis ini diharapkan menjadi langkah awal yang konkret dalam implementasi program Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Penanganan Stunting di NTT. Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan perguruan tinggi diharapkan dapat membawa perubahan signifikan bagi kesejahteraan masyarakat NTT. (Ing)

Comments are closed.
Archives