(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Dari NTT ke Tingkat Nasional: Mahasiswa Undana Terpilih dalam Program Pemberdayaan Pemuda UN Women Indonesia

TANGERANG SELATAN – Familya Maria D. L. Moensaku, mahasiswa Program Studi Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nusa Cendana (Undana), telah terpilih sebagai salah satu dari 20 peserta BPfA+30 Youth Activist Incubator: From Margin to Center. Program prestisius ini diselenggarakan oleh UN Women Indonesia pada tanggal 4-6 Maret 2025, dalam rangka memperingati 30 tahun Deklarasi Beijing dan Platform for Action (BPfA). Forum ini bertujuan untuk memberdayakan generasi muda, khususnya dari kelompok rentan, untuk menjadi agen perubahan dalam upaya mengatasi ketimpangan gender yang masih menjadi isu global.

Terpilihnya Familya dari 1.500 pendaftar se-Indonesia merupakan bukti nyata dari dedikasi dan komitmennya terhadap isu-isu sosial dan kesetaraan gender. Keberhasilan ini didasari oleh keterlibatannya yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kampanye kesetaraan gender. Pengalaman-pengalaman tersebut mencakup partisipasinya dalam kelas kepemimpinan perempuan, kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP), serta pengabdian masyarakat bersama dosen Undana dalam pengembangan kewirausahaan. Saat ini, Familya juga aktif terlibat dalam sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus pada proyek pemberdayaan ekonomi perempuan di wilayah pesisir dan pegunungan.

Dalam forum BPfA+30, Familya membawa serta peran penting komunitasnya, Doekoeng, yang berfokus pada pengembangan soft skill dan minat anak-anak usia produktif. Selama kegiatan berlangsung, Familya turut berpartisipasi dalam berbagai sesi diskusi yang membahas isu-isu krusial terkait kesetaraan gender, psychological first aid, dan storytelling sebagai alat untuk perubahan sosial. Dari 12 isu utama BPfA, Familya memilih untuk mendalami isu Perempuan dan Ekonomi serta Perempuan dan Kemiskinan, yang relevan dengan latar belakang pendidikannya di bidang manajemen pemasaran.

Sebagai perwakilan dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Familya dalam esai singkatnya menyoroti potensi besar pengembangan usaha perempuan di sektor tenun dan anyaman. Sektor ini merupakan mata pencaharian utama bagi banyak perempuan, khususnya di daratan Timor. Familya mengidentifikasi tantangan utama yang dihadapi adalah sistem pemasaran produk tenun dan anyaman yang masih terbatas dan pasar yang kecil.

“Peran saya sebagai mahasiswa adalah membantu dengan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu penenun agar mereka dapat mengembangkan usaha mereka,” ungkap Familya. Bersama komunitas Doekoeng, Familya juga berupaya memberikan sosialisasi dan dukungan melalui storytelling di media sosial, khususnya Facebook, tentang proses menenun dan filosofi yang terkandung dalam setiap tenunan.

Selain itu, Familya juga mengangkat isu-isu kompleks yang dihadapi perempuan di NTT, seperti tantangan patriarki, eksploitasi sosial, dan tingginya angka kasus kekerasan terhadap perempuan. Dalam diskusi yang berlangsung, Familya menyampaikan perspektif yang kuat dari novel “Orang-Orang Oetimu” karya Felix K. Nesi, yang menggambarkan realitas sosial terkait perdagangan perempuan dan sistem belis yang seringkali disalahartikan.

Keterlibatan Familya dalam BPfA+30 Youth Activist Incubator menunjukkan bahwa ia tidak hanya berperan sebagai seorang mahasiswa, tetapi juga berhasil menjadi agen perubahan yang membawa suara perempuan muda dari NTT ke tingkat nasional. Keberhasilannya terpilih dalam program ini merupakan pengakuan atas dedikasi dan komitmennya terhadap isu-isu sosial dan kesetaraan gender.

Dengan komitmen yang kuat terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan dan kesetaraan gender, Familya menjadi contoh nyata peran aktif mahasiswa dalam mengatasi tantangan sosial dan ekonomi di daerahnya. Keterlibatannya dalam BPfA+30 Youth Activist Incubator, menunjukkan bahwa Familya tidak hanya berperan sebagai mahasiswa, tetapi juga berhasil menjadi agen perubahan yang membawa suara perempuan muda dari NTT ke tingkat nasional.

Partisipasi aktif Familya dalam forum ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat NTT, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan dan mendorong kesetaraan gender. Pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya akan menjadi modal berharga untuk melanjutkan perjuangan dalam memberdayakan perempuan dan mengatasi berbagai tantangan sosial yang ada.

Keberhasilan Familya Maria D. L. Moensaku menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk turut aktif dalam upaya perubahan sosial. Kisahnya membuktikan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam mengatasi isu-isu kompleks dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih adil dan inklusif. (Audina Cahyani)

Comments are closed.
Archives