(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Seminar Internasional FKKH Undana 2024: Menyoroti Tantangan Global Resistensi Antimikroba dengan Pendekatan ‘One Health’

Kupang – Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH) Universitas Nusa Cendana kembali menggelar seminar internasional yang ke-3, mengusung tema “The World’s Silent Pandemic! Global Challenges and Solutions to Antimicrobial Resistance with a ‘One Health’ Approach” pada Jum’at (27/09/24). Acara yang berlangsung di Neo Aston Hotel, Kupang ini bertujuan untuk mempererat kolaborasi antar sektor kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan guna menghadapi krisis global resistensi antimikroba.

Seminar ini dibuka dengan rangkaian kegiatan yang diawali dengan registrasi peserta dan pemutaran lagu Indonesia Raya, Mars Undana, serta Mars FKKH. Sambutan pembuka disampaikan oleh Ketua Panitia, Salsabila Yong Teguh, diikuti oleh Ketua BEM FKKH, Andre Junior Tumbik, Dekan FKKH, Dr. dr. Christina Olly Lada, M.Gizi yang sekaligus membuka acara secara resmi.


Seminar yang diadakan secara hybrid di Hotel Neo Aston Kupang ini menghadirkan pembicara dari Indonesia dan Australia. Sesi pertama dibuka dengan presentasi mahasiswa Indonesia dan Australia, yaitu Stefania Diva Rileni, S.Ked, Nabila Salsabila Tantri, S.KH, dan Chelsea Emma Boylan, BMsc, MD, yang berbagi pengalaman riset mereka terkait resistensi antimikroba.

Sesi kedua dilanjutkan dengan presentasi oleh dr. Heri Sutrisno Prijopranoto, Sp. PD-KHOM, FINASIM, yang membahas bahaya resistensi antimikroba dari sudut pandang medis. Selain itu, Dr. drh. Novalino Harold Geoffrey Kallau, M.Si, mengupas dampak resistensi antimikroba pada kesehatan hewan, sementara Dr. apt. Muhajirin Dean, S.Farm., M.Sc, memberikan wawasan tentang pendekatan penemuan obat dalam mengatasi masalah ini.

Sesi ketiga diisi oleh pembicara utama dari Indonesia dan Australia, termasuk dr. Smathi Chong, ahli mikrobiologi klinis dari Australia, serta drh. Thufeil Yunindika, M.Si, yang membahas analisis genomik terkait resistensi antimikroba di sektor peternakan Indonesia. Drh. Liys Desmayanti, M.Si, juga memaparkan strategi Kementerian Pertanian RI dalam memerangi resistensi antibiotik, sementara Anis Karuniawati, MD., PhD, berbicara mengenai upaya Kementerian Kesehatan RI dalam menghadapi krisis ini.

Setelah sesi diskusi, seminar dilanjutkan dengan lomba karya tulis ilmiah dan poster yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, termasuk Universitas Nusa Cendana, Universitas Brawijaya, dan Institut Pertanian Bogor. Perlombaan ini diadakan secara hybrid, dengan peserta dari luar Kupang mengikuti melalui Zoom.

Acara seminar ditutup dengan pengumuman pemenang lomba dan kata penutup dari Dekan FKKH Undana, diakhiri dengan sesi foto bersama. Seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperkuat kolaborasi dalam menghadapi tantangan resistensi antimikroba yang semakin mendesak.

Comments are closed.
Archives