KUPANG — Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) sukses menggelar Seminar Nasional bertema “Inovasi Pembelajaran Teknik Mesin dalam Implementasi Merdeka Belajar di Era Society 5.0.”
Bertempat di lantai III Gedung Rektorat Undana, seminar ini diselenggarakan secara hibrid dengan partisipasi para ahli dan mahasiswa dari berbagai semester.
Seminar ini mengundang narasumber terkemuka di bidang pendidikan teknik mesin, seperti Prof. Dr. Waras Kamdi, M.Pd dari Universitas Negeri Malang dan Prof. Dr. Ir. H. Mumu Komaro, M.T, I. PM dari Universitas Pendidikan Indonesia, yang berbagi pandangan mengenai inovasi pembelajaran dalam konteks Society 5.0.
Dekan FKIP Undana, Prof. Dr. Malkisedek Taneo, M.Si, memberikan sambutan pembuka secara daring, mengapresiasi tema yang diangkat dan relevansinya dengan semangat Merdeka Belajar.
Ketua panitia, Wofrid E. Bianome, S.Pd, M.Pd, menjelaskan bahwa seminar ini merupakan hasil kolaborasi ide dosen dan mahasiswa.
“Kami melihat perkembangan pembelajaran saat ini yang menuntut para pendidik dan calon pendidik untuk terus berinovasi, terutama dalam konteks Society 5.0. Tidak hanya untuk mencetak lulusan yang menguasai teknologi, tetapi juga mampu berpikir kritis, kreatif, dan berkolaborasi,” ujarnya.
“Partisipasi luaran ini dalam bentuk proseding artikel ilmiah yang terdapat dari mahasiswa, dosen dan guru,“ sambung Wofrid.
Ia berharap, seminar ini menjadi momentum bagi Prodi maupun Universitas dalam mendorong inovasi dan adaptasi pembelajaran yang berkelanjutan, menjawab tantangan Merdeka Belajar di era yang serba digital dan berfokus pada pengembangan manusia yang unggul di bidangnya.
Sementara itu, Koordinator Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Dr. Fahrizal, M.P., menambahkan bahwa seminar ini merupakan bagian dari upaya FKIP untuk mendukung pembelajaran inovatif di Undana.
“Seminar ini diadakan dua tahun sekali untuk menjaga relevansi ilmu yang kami ajarkan dengan kebutuhan era modern,” ujarnya.
Fahrizal menambahkan bahwa seminar ini diikuti oleh mahasiswa dari semester 1, 3, dan 5 secara langsung, sedangkan mahasiswa semester 7, 9, 11, dan 13 berpartisipasi secara daring.***
Laporan: Alberto/L