KUPANG – Sebanyak 280 mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia resmi mengakhiri Program Mahasiswa Merdeka (PMM) 4 Inbound di Universitas Nusa Cendana (Undana). Melalui acara pentas seni dan pelepasan, ratusan mahasiswa dari berbagai latar belakang suku di Indonesia itu, mengekspresikan pluralisme budaya dalam ragam busana tradisional dan tarian adat diiringi lagu-lagu daerah dari berbagai daerah di Indonesia.
Satu per satu kreasi dan ekspresi terhadap keragaman Indonesia ditampilkan di atas panggung megah Gedung Graha Cendana Undana, Senin (27/5/2024) malam.
Tampilan koreo hingga musikalisasi puisi hasil kreasi mahasiswa itu menambah decak kagum dan kecintaan terhadap keragaman Indonesia. Hal itu tak hanya tampak di wajah para mahasiswa, tapi juga para hadirin yang menyaksikan acara itu.
Tak pelak, Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc dalam sambutannya saat melepas para mahasiswa menyebut, pentas seni tersebut menghadirkan miniatur Indonesia di Undana.
“Hari ini saya datang, melihat begitu banyak atau beragamnya pakaian adat di ruang Auditorium (Graha Cendana), saya melihat, benar-benar Indonesia mini ada di Universitas Nusa Cendana,” demikian Rektor Undana, Prof. Maxs Sanam.
Pantauan Humas Undana, jajaran pimpinan Undana dan perwakilan Kemendikbudristek tampak menikmati malam pentas seni dan pelepasan mahasiswa PMM 4 Inbound Undana.
Hadir pada kesempatan itu, WR I Bidang Akademik, Prof. Dr. drh. Annytha Ina Rohi Detha, M.Si, WR II Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Paul G. Tamelan, M.Si, WR IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Jefri S. Bale, ST., M.Eng, dan Kepala Pengembangan, Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM), Dr. Ir. Jacob M. Ratu, M.Kes. Hadir pula, Kepala Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dan Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri, dan jajaran pengurus LPDP.
Pada kesempatan itu, Rektor Undana mengatakan, dirinya sangat bersyukur dengan adanya salah satu Program MBKM, yaitu PMM. Sebab, PMM bisa menyatukan beragam perbedaan. Ia juga senang, mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia bisa datang ke NTT, khususnya di Undana untuk melaksanakan PMM Inbound 4.

“Indonesia ini begitu luas dan beragam, bagaimana kita dorong dan motivasi anak muda yang merupakan cikal bakal pemimpin bangsa ini agar bisa mengenal keberagaman. Saya sangat mengapresiasi hal ini,” sebut Prof. Maxs Sanam.
“Teman-teman yang dari Jogja, Bogor dan lainnya, mahasiswa mereka ke Thailand, Australia dan lainnya, sekali-sekali, ayo datang ke daerah lain di Indonesia, termasuk NTT. Kita seolah-olah dekat dengan dunia internasional, tetapi jauh atau asing dengan saudara kita sendiri,” lanjut Rektor Undana.
Prof. Maxs menyampaikan bahwa tidak semua pemuda Indonesia mendapat kesempatan seperti ini. “Karena itu, ketika kembali ke daerah, ceritakanlah ke teman-teman untuk kembali ke Undana. Ceritakan tentang apa yang dinikmati dan dirasakan. Tentang keberagaman dan kekeluargaan selama berada di NTT, khususnya Kota Kupang, lebih khusus lagi Undana. Saya percaya, ini pengalaman yang sangat sulit dilupakan, ” imbuh Prof. Maxs Sanam.
Lebih lanjut, Rektor mengatakan, jika dalam pelayanan dan interaksi, belum dapat memenuhi semua tuntutan mahasiswa PMM 4 Inbound, pihaknya menyampaikan permohonan maaf. “Nikmati apa yang diperoleh, jadikan sebagai pelajaran berarti dan kita doakan adik-adik kembali ke kampus bertemu dengan keluarga dalam keadaan sehat, lancar dan penuh bahagia,” pungkasnya.
Kepala Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dan Kampus Mengajar, Kemendikbudristek, Asri Aldila Putri, mengaku, senang bisa mewakili Kemendikbudristek, hadir langsung dalam acara itu. “Saya yakin acara yang ditunggu-tunggu ini akan diakhiri dengan deraian air mata,” ujarnya. “Tapi percayalah teman-teman mahasiswa, apa yang kalian lalui 5 bulan ini akan ada terus di hati kalian, akan bermakna selamanya,” tandas Asri menambahkan.
Sebagaimana yang disampaikan Rektor Undana, dirinya juga mengatakan bahwa kesempatan bagi mahasiswa mengenal budaya Indonesia sejak awal bisa menjadi modal berharga di masa depan. Ketika menjadi calon pemimpin Indonesia di masa depan, harap Asri, mahasiswa dapat mencintai budaya, mengingat adat-istiadat dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
“Kami dari Kemendikbudristek berharap, apa yang apa yang didapatkan oleh teman-teman mahasiswa dari perkuliahan di Undana, dan khusus pada Program Modul Nusantara, ada banyak sekali manfaat, menjadi langkah awal teman-teman mahasiswa untuk mengepakkan sayap kalian,” imbuh Asri.
“Saya akan menunggu secara pribadi, di masa yang akan datang, teman-teman akan datang menghampiri saya untuk bilang, saya sudah sukses, sudah dapatkan semua mimpi dan cita-cita karena saya adalah alumni PMM 4 Inbound Undana,” sambungnya disambut tepuk tangan para mahasiswa.

Sementara itu, PIC PMM Undana Dr. Rolland Fanggidae, MM menyampaikan terima kasih kepada Kepala Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dan Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri, yang menghadiri acara tersebut. Menurutnya, hal itu merupakan bentuk perhatian terhadap Program PMM di Undana.
Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan terima kasih kepada 11 dosen Modul Nusantara, 22 volunter, dan 280 mahasiswa yang telah ikut menyukseskan PMM 4 Inbound Undana. WD II Fakultas Ekonomi Bisnis Undana itu mengatakan, selain mengikuti program Modul Nusantara, 280 mahasiswa juga mengambil hampir seluruh mata kuliah di Undana, yakni sebanyak 1940-an mata kuliah.
“Ini salah satu bukti kehadiran PMM di Undana, bukan sekadar eksplorasi kekayaan alam NTT, tapi datang untuk belajar,” ujarnya. Dr. Rolland berharap, pengalaman yang telah diperoleh bisa diceritakan kepada mahasiswa lain di berbagai wilayah di Indonesia.
“Saya harap mahasiswa bukan sekadar belajar, tetapi akhirnya mencintai NTT. Betul ko sonde? (Betul atau tidak? (Kupang Malay). Dong pung Bahasa Kupang su sangat lancar. (Mereka (mahasiswa) punya Bahasa Kupang sudah sangat lancar). Ini membuktikan bahwa mereka berhasil berbaur dengan masyarakat NTT,” ujar Dr. Rolland disambut tepuk tangan mahasiswa.
Pada akhir laporannya, Dr. Rolland mengatakan, jika terdapat kekurangan, pihaknya akan terus berbenah dan memperbaiki layanan melalui 11 dosen modul yang siap memberi diri bagi mahasiswa.
Pada kesempatan itu, Rekor Undana, Kepala Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka dan Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri, dan jajaran pimpinan Undana berkesempatan melepas secara simbolis mahasiswa PMM 4 Inbound Undana. (rfl)