PALEMBANG — Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) menorehkan langkah besar dalam memperkuat jejaring akademik dengan menjalin kerja sama strategis bersama FKIP Universitas Sriwijaya.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Implementation Agreement (IA) yang berlangsung dalam acara Forum Komunikasi Pimpinan FKIP se-Indonesia, yang dihadiri oleh para dekan dan koordinator program studi dari berbagai universitas di seluruh Indonesia.
Penandatanganan perjanjian ini melibatkan Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Undana dan Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Sriwijaya. Kerja sama ini diharapkan akan membuka jalan bagi berbagai inisiatif kolaboratif, khususnya di bidang pengajaran, penelitian, dan peningkatan mutu pendidikan.
Setelah penandatanganan PKS dan IA, acara dilanjutkan dengan kegiatan Teaching Collaboration di kelas, sebagai implementasi dari kerja sama yang telah disepakati. Teaching collaboration ini merupakan bagian dari upaya untuk memenuhi tuntutan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) perguruan tinggi.
Tema yang diusung dalam sesi pengajaran kolaboratif kali ini adalah Sejarah dan Perkembangan Pendidikan di Indonesia Timur, di mana Koordinator Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Undana menyampaikan materi mengenai tantangan dan peluang pendidikan di Indonesia dalam mempersiapkan Generasi Emas 2045.
“Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat hubungan antar universitas, tetapi juga memberikan dampak langsung bagi pengembangan program studi dan peningkatan kualitas pendidikan,” ujar Koordinator Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Undana.
Melalui kolaborasi ini, kedua universitas berharap dapat terus mendorong inovasi dalam pengajaran dan penelitian, serta memberikan kontribusi nyata dalam memajukan pendidikan di Indonesia, khususnya di wilayah Timur yang memiliki tantangan tersendiri.
Kerja sama ini juga menjadi bukti nyata bahwa sinergi antar perguruan tinggi mampu menjawab tuntutan perkembangan zaman dan menjembatani kebutuhan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas.***
Laporan: Alberto
