(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Mahasiswa Sejarah Undana Didukung Jadi Jurnalis, Mata Kuliah “Sejarah Publik” Siap Diluncurkan

KUPANG — Prof. Dr. Agus Mulyana, M.Hum, salah satu asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (Lamdik), memberikan pandangan segar terkait masa depan mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Sejarah Universitas Nusa Cendana (Undana), Sabtu 5 Oktober 2024.

Prof. Agus, salah satu Guru Besar di Universitas Pendidikan Indonesia ini menegaskan bahwa lulusan sejarah tidak hanya terfokus menjadi guru, tetapi juga bisa mengembangkan karier sebagai jurnalis, sejarawan digital, hingga konten kreator.

Hal ini dipaparkan Prof. Agus saat memberikan sambutan pada sesi penutupan asesmen lapangan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Undana. Acara yang berlangsung di lantai II Aula FKIP tersebut turut dihadiri oleh dosen, pimpinan fakultas, dan mahasiswa. Menurutnya, Prodi Sejarah Undana berencana meluncurkan mata kuliah baru bernama “Sejarah Publik” untuk mendukung visi tersebut.

“Mata kuliah ini akan memperluas wawasan mahasiswa agar mampu menyalurkan ilmu sejarah di luar ruang kelas formal,” ujar Prof. Agus. Ia juga menekankan bahwa di era digital saat ini, sejarah memiliki potensi besar untuk dikemas secara kreatif, sehingga bisa lebih mudah diakses oleh publik.

Prof. Agus menilai bahwa peluang kerja sebagai guru semakin terbatas. Oleh karena itu, mahasiswa perlu mengembangkan kompetensi tambahan, terutama di bidang digital. “Mahasiswa zaman sekarang, khususnya generasi Z, memiliki kecerdasan dan kreativitas dalam mengolah teknologi. Mereka dapat memanfaatkan platform seperti YouTube, media sosial, atau menjadi konten kreator untuk menyebarluaskan pengetahuan sejarah,” tambahnya.

Dengan dukungan penuh dari Prodi Sejarah FKIP Undana, mata kuliah “Sejarah Publik” diharapkan menjadi terobosan dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan jurnalistik dan digital. Melalui inisiatif ini, mahasiswa Undana tidak hanya akan menjadi pengajar sejarah yang andal, tetapi juga mampu mempopulerkan sejarah kepada masyarakat luas melalui berbagai media.

Rencana ini disambut antusias oleh mahasiswa dan dosen yang hadir. Dengan semakin berkembangnya dunia digital, harapan agar mahasiswa sejarah bisa memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan sejarah secara kreatif dan menarik semakin mendekati kenyataan.

“Sejarah bukan hanya tentang masa lalu, tapi juga cara kita menyampaikannya di masa kini,” tutup Prof. Agus.***

Laporan: Alberto L

Comments are closed.
Archives