Kualin, 14 juni 2024. Fakultas kedokteran dan kedokteran hewan universitas Nusa Cendana, secara khusus prodi pendidikan dokter mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di kecamatan kualin, Timor Tengah Selatan. Kegiatan ini dilatar belakangi karena Kejadian Luarbiasa Penyakit Rabies pada tahun 2023 di Pulau Timor NTT pertama ditemukan di Desa Kualin Timor Tengah Selatan. Kegiatan ini dilakukan juga dalam rangkaian merayakan Dies Natalis Undana ke -62 dan Dies Natalais FKKH yang ke-3 dimana ada 7 Tim Dosen Prodi Pendidikan Dokter FKKH Undana yang melakukan kegiatan di Lokasi Puskesmas Kualin, SD Kualin, SMA Kualin dan di Gereja GMIT Kualin. Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat di Puskesmas yaitu Kegiatan Pembentukan Kader Siaga Rabies (Kasira) dengan Ketua Tim yaitu dr. Kartini Lidia,M.Sc. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi eliminasi one health Rabies yakni berupa peningkatan kesadaran Masyarakat dalam bentuk KIE mengenai bahaya rabies, peningkatan kesadaran dan praktik manajemen tatalaksana kasus gigitan terpadu, serta pencegahan dan pertolongan pertama pada gigitan HPR Hewan Penular Rabies. Tiga tugas utama Kasira yakni 1) Secara berkala melakukan edukasi/ penyuluhan kesehatan kepada masyarakat yang belum mendapatkan informasi tentang pencegahan dan pertolongan pertama pada gigitan hewan penular rabies, memotivasi warga pemilik anjing untuk membawa anjing dan HPR lainnya untuk mendapat vaksinasi Rabies 2) Berkoordinasi dengan pihak Puskesmas terkait pertolongan pertama pada gigitan hewan penular rabies, serta 3) Membantu warga dalam pelaporan setiap kejadian gigitan kepada Dinas Perternakan yang terkait dan memotivasi warga untuk mengikat dan mengkandangkan anjing hewan peliharaannya. Dengan adanya pembentukan KASIRA ini diharapkan dapat membantu pengendalian penyakit Rabies di Desa Kualin Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh dosen prodi pendidikan dokter yaitu dr Kartini Lidia M.Sc, Dr. Magdarita Riwu, M.Si.,Apt., Dr.dr. Dwita Anastasia Deo, M.Sc, DR.dr.Christina O Lada,M.Gizi serta di bantu oleh mahasiswa prodi pendidikan dokter. Kegiatan ini bertempat di Aula Puskesmas kualin, dan tim pengabdian diterima dengan baik oleh kepala puskesmas kualin yaitu ibu Yolvie M. Kitu, S. Keb. Kegiatan diawali oleh kata sambutan dari dr kartini Lidia selaku ketua tim kegiatan dan selanjutnya oleh ibu Yolvie. Pemberian materi kegiatan dilakukan oleh narasumber yaitu dr kartini lidia, M.Sc dan juga ibu Kepala Puskesmas Yolvie M. Kitu, S. Keb . Antusias Kader ditunjukan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait tugas mereka nantinya sebagai Kasira pada sesi tanya jawab.
Dalam materinya dr kartini menjelaskan kepada para kader siaga rabies (Kasira) tentang apa itu rabies, kemudian bagaimana gejala dari rabies itu sendiri. “Jadi kita harus waspada kalo ada yang sudah punya kontak dengan hewan penular yaitu melalui gigitan, jilatan dan cakaran segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir, bawa ke puskesmas dan anjing penggigit diikat/dikandangkan untuk diamati apakah bergejala rabies/mati dalam kurun waktu 14 hari sampai sebulan” kata nya.
Lebih lanjut, dr Kartini juga menjelaskan terkait dengan bagaimana gejala dari pasien yang terkena rabies dan juga bagaimana langkah selanjutnya ketika terkena gigitan. ” kalo misalnya bapa ibu lihat, ada yang sudah takut takut cahaya, takut air, takut udara/angin, ditambah punya riwayat gigitan dengan hewan penular rabies yang anjingnya pun mati beberapa hari setelah menggigit, maka orang itu dapat dipastikan positif terkena rabies” tambah nya.
Dalam kegiatan ini juga, dr Kartini menjelaskan tentang bagaimana ketika pasien pertama kali terkena gigitan dimana luka gigitan harus dicuci dengan sabun di bawah air mengalir selama 15 menit yang kemudian segera ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR). dr Kartini mengharapkan bahwa para kader mampu untuk aktif dan kolaboratif dalam menangani kasus rabies di Kecamatan Kualin . Penangan terkait permasalahan rabies ini harus di selesaikan, dimulai dari para kader yang secara aktif menjelaskan terkait bagaimana rabies, vaksinasi semua HPR, penanganan hewan peliharaan dimana hewan harus di ikat atau dikandangkan serta tanggap dan sigap untuk segera melaporkan dan membawa korban yang digigit anjing ke Puskesmas dan laporkan ke Dinas Peternakan. “Bapa ibu harus banyak omong terkait ini, kalo misalnya bapa ibu tidak banyak omong, maka sia sia saja Pembentukan kader ini”
Pemberian materi memasuki sesi kedua dimana ibu Yolvie M. Kitu, S. Keb sebagian kepala puskesmas menjelaskan terkait bagaimana kondisi kasus rabies di Kecamatan kualin. Selain itu juga ibu Yolvie juga menjelaskan terkait dengan alur pelaporan surveilans rabies di puskesmas Kualin, Bagaimana ketersediaan VAR dan SAR di puskesmas Kualin. ” ketersediaan VAR dan SAR amat sangat terbatas di puskesmas ini, tapi kami selalu mengupayakan, karena vaksin nya juga yang terbatas di Kabupaten kota, tapi koordinasi terhadap hal ini bisa cepat”. Imbuhnya.
Pada akhir pelatihan ini, juga dibagikan Sertifikat pelatihan serta Buku Saku KASIRA untuk 19 orang Kader Siaga Rabies yang sudah dibentuk dan dilatih untuk menjadi pegangan bagi para Kader dalam melakukan Tugasnya sebagai KASIRA Desa Kualin. Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilakukan sehingga dapat membantu pemerintah dalam menanggulangi wabah Rabies yang sedang menyebar di Pulau Timor NTT.
Adapun mahasiswa prodi kedokteran yang mengikuti kegiatan pengabdian ini adalah Veronika Florida Fiani, Gilbert Pieter Devendy Turuk, Alexandra Radja Wadu, Venessa Christy Laukapitang, Easter Lumban gaol, Marselina Bellanita Reda, Rainerius Alberto Fallo, Karmelia Eleonora P.B. Tokan, Irenne Sovia Lestari Suban dan Putu Devina A. Vikanaswari.
Adapun nama nama kader tersebut adalah Yosis Tuka, Lefernia Ibet, Yanti bani, Olifa Lopo, Markus Baineo, Maksi Liunokas, Apriance Boimau, Reti Kase, Yetti ani Lete, Yanne Boiman, Adriana Selan, Erlina Kause, Simon Sabuna, Albert Nuban, Jermi Tanco, Alfonei Neolaka, Frengki Nabuname, Yuliana Penua dan Lebeina Leosae.



