(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

FKKH Undana, ABI, HSP, dan BEP Berkolaborasi Mengadakan Kegiatan Bimtek “Peningkatan Kapasitas dan Implementasi Biosafety, Biosecurity dan Manajemen Biorisiko pada Laboratorium Diagnostik”

Kupang – Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Program Studi Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH) Universitas Nusa Cendana (Undana) dengan Asosiasi Biorisk Indonesia (ABI), Health Security Partner (HSP), dan Biosecurity Engagement Program (BEP), yang memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas kita dalam menerapkan biosafety, biosecurity, serta manajemen biorisiko di laboratorium.

Biosafety, biosecurity, dan manajemen biorisiko merupakan aspek yang sangat krusial dalam kegiatan laboratorium, terutama di bidang diagnostik. Implementasi yang tepat tidak hanya melindungi para tenaga kesehatan, tetapi juga masyarakat luas dari risiko-risiko yang tidak diinginkan.

Bimtek ini diikuti oleh 20 peserta dari berbagai institusi, di antaranya:

  1. Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (11 orang), terdiri dari Prodi Kedokteran Hewan, Prodi Kedokteran, dan Prodi Farmasi.
  2. UPT Lab Terpadu Biosains Undana (1 orang).
  3. Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (2 orang).
  4. RSHP (1 orang).
  5. Fakultas Sains dan Teknik (1 orang).
  6. Fakultas Pertanian (2 orang).
  7. Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan (2 orang).
  8. UPT Vetriner Provinsi NTT (2 orang).

Difasilitator oleh Dr. drh. Diah Iskandriati, IFBA.PC dan dr. Ni Ketut Susilarini, MS, IFBA.PC yang berasal dari Asosiasi Biorisiko Indonesia, kegiatan ini berlangsung selama 5 hari, terdiri dari 3 hari pelatihan di Sahid T-More Hotel dan 2 hari assessment lapangan di Laboratorium Diagnostik Program Studi Kedokteran Hewan (PSKH).

Ketua Panitia Pelaksana, drh. Elisabet Tangkonda, M.Sc, Ph.D berharap melalui kegiatan ini setiap peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis.

“Oleh karena itu, melalui Bimtek ini, kami berharap para peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di tempat kerja masing-masing. Selain itu, kami juga berharap kegiatan ini dapat menjadi ajang bertukar informasi dan pengalaman antar peserta, serta memperkuat jaringan kerja di bidang biosafety dan biosecurity. Kolaborasi yang erat antara berbagai pihak sangat diperlukan untuk memastikan bahwa kita semua dapat bekerja dengan aman dan bertanggung jawab, serta siap menghadapi tantangan di masa mendatang,” katanya.

Dekan FKKH, Dr.dr. Christina Olly Lada, M.Gizi mengatakan kegiatan ini perlu karena akan meningkatkan kapasitas dosen dan juga institusi yang ada NTT.

“Ini sesuatu yang sangat baik yang perlu kita tingkatkan bersama sehingga akan meningkatkan kapasitas dari dosen ataupun institusi yang ada nusa tanggara timur.”

Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc dalam sambutannya mengapresiasi dan berterima kasih kepada Asosiasi Biorisk Indonesia, Health Security Partner, dan Biosecurity Engagement Program.

“Apresiasi dan terima kasih kepada Asosiasi Biorisk Indonesia, Health Security Partner, dan Biosecurity Engagement Program atas kepercayaannya kepada Undana melalui Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan untuk menyelenggarakan acara Bimtek ini. Saya menyambut gembira dan bersyukur karena dengan adanya acara ini, memang dalam beberapa tahun ini kami sedang fokus untuk membenahi laboratorium kami terutama laboratorium-laboratorium yang diarahkan untuk akreditasi dan tentunya kami perluas lagi pada laboratorium-laboratorium yang ada di fakultas dan peran ABI tentunya sangat penting. Kami tetap mohon pendampingannya, bantuannya untuk nanti bisa mendampingi kami, mengevaluasi laboratorium-laboratorium yang ada di Undana, terutama laboratorium diagnostik.”

Rektor berharap setelah pelatihan ini kesadaran akan Biosafety, Biosecuruty dan Manajemen Biorisiko ini dapat menjadi prioritas.

“Jadi pelatihan hari ini membangkitkan kesadaran kita kembali tentang pentingnya untuk menerapkan manajemen resiko ataupun praktek-praktek baik yang semestinya dilakukan laboratorium apalagi laboratorium-laboratorium yang memiliki resiko tinggi. Saya harap setelah pelatihan ini tentunya kesadaran kita akan Biosafety, Biosecuruty dan Manajemen Biorisiko ini menjadi prioritas kita”, katanya.

Comments are closed.
Archives