(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Rektor Undana Dr. Maxs Sanam Terima Kunjungan MCC Indonesia

 

Rektor Undana, Dr. drh. Maxs U. E. Saman, M. Sc menerima kunjungan Representatif Mennonite Central Committee (MCC) Indonesia, Dr. Jack Leslie Redfern Jr, di ruang kerjanya, Selasa (18/1/2022) pagi. Pertemuan tersebut dalam rangka menindaklanjuti komitmen kerja sama yang telah dilakukan kedua belah pihak, tahun lalu.

Hadir pada kesempatan itu, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Ir. I Wayan Mudita, M. Sc., Ph. D, Kepala International Relation Office (IRO) Undana, Ir. Maria Lobo, M. Match., Ph. D, Connecting People Liaison MCC, Anielle Santoso dan Comunity Development Liaison MCC, Yustini Erlin Mali.

Rektor Undana, Dr. drh. Maxs Sanam, M. Sc dalam sambutannya menyambut baik kehadiran Representatif MCC beserta rombongan. Ia menyebut, komponen utama dalam lembaga Pendidikan Tinggi (PT) adalah mahasiswa. Undana menurutnya, sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berupaya menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas.

Rektor mengaku memiliki cita-cita untuk menghasilkan sumber daya manusia yang tidak saja memiliki kecerdasan intelektual, tetapi memiliki sejumlah soft skill.Soft skill adalah sesuatu yang saya kira semua orang menganggap sangat penting bagi mahasiswa, tidak saja tentang bagaimana mahasiswa memperoleh IPK hingga 4.0,” ujarnya dalam Bahasa Inggris.

 

Rektor Undana, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M. Sc sedang berdiskusi dengan Perwakilan MCC Indonesia, Dr. Jack Leslie Redfern Jr di ruang kerja Rektor Undana, Selasa (18/1/2022). Hadir Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Ir. I Wayan Mudita, M. Sc., Ph. D, Kepala International Relation (IRO) Undana, Ir. Maria Lobo, M. Match., Ph. D, Connecting People Liaison MCC, Anielle Santoso dan Comunity Development Liaison MCC, Yustini Erlin Mali.

 

Untuk menghasilkan lulusan yang memiliki soft skill, papar Dr. Maxs, harus dimulai dari kemampuan para dosen, termasuk pimpinan dalam kampus. “Itulah mengapa saat ini saya mencoba untuk mensosialisasikan visi dan cita-cita saya kepada seluruh civitas akademika. Saat ini Undana harus berubah untuk melayani seluruh civitas akademika,” paparnya.

Ia mengatakan bahwa dosen-dosen di Undana harus memberikan inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa. Sebab saat ini, menurutnya, kelas atau perpustakaan sudah tidak lagi menjadi sumber belajar satu-satunya bagi mahasiswa. “Mahasiswa juga bisa belajar di luar kampus, seperti di dunia usaha, industri, bahkan dalam komunitas-komunitas tertentu. Mahasiswa harus diberi kebebasan untuk memilih bidang pengetahuan dan skill apa yang akan mereka ambil,” ujar mantan Wakil Rektor Bidang Akademik Undana itu.

Program MBKM

Rektor pada kesempatan itu menyampaikan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Kemendikbudristek. MBKM, jelas Dr. Maxs, memiliki 8 (delapan) program utama, diantaranya adalah magang/praktik kerja dan pertukaran pelajar. Untuk pertukaran pelajar, jelas Dr. Maxs, bisa dilakukan antar Prodi, maupun antar Perguruan Tinggi (PT) lintas Prodi. Di Undana, MBKM telah dilakukan, khusus untuk magang dan pertukaran pelajar. Namun, salah satu kendalanya adalah untuk wilayah NTT, jauh dari dunia industri, sehingga menyulitkan mahasiswa melakukan magang. Hal ini menurutnya berbeda dengan kampus-kampus di daratan Jawa maupun Bali. Meski demikian, lanjut Dr. Maxs, MBKM sangat baik dilakukan agar bisa meningkatkan soft skill para mahasiswa.

Sementara itu, Representatif Mennonite Central Committee (MCC) Indonesia, Dr. Jack Leslie Redfern Jr, pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah dilakukan Undana dan MCC. Pihaknya juga ikut berbagi pengalaman terkait proses pembelajaran maupun pengabdian pada masyarakat di beberapa perguruan tinggi.

Dr. Jack menyatakan, MCC pada dasarnya fokus terhadap upaya perdamaian di beberapa negara, termasuk masalah kemiskinan. Khusus di Indonesia, MCC akan terus berupaya melakukan kegiatan kerja sama pendidikan, pengajaran,  dan pengabdian masyarakat, termasuk kolaborasi seminar atau kegiatan akademik lainnya. Karena itu, ia mengajak Undana agar terus terlibat dalam upaya mempersiapkan sumber daya manusia, diantaranya dengan terlibat dalam upaya meningkatkan kapasitas kampus di bidang pengajaran dan pengabdian masyarakat.

Pihaknya secara khusus ikut mengapresiasi program MBKM yang dilakukan Kemendikbudristek. Menurutnya, program tersebut sangat tepat untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa di pelbagai bidang.

Sebelumnya, Undana dan MCC telah menjalin kerja sama, ditandai penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M. Si., Ph. D (Rektor Undana periode sebelumnya) dengan Representatif MCC Indonesia, Dr. Jack Leslie Redfern Jr, tanggal 20 September 2021 lalu.

Prof. Fred Benu kala itu, menyambut baik hubungan kerja sama antara Undana dan MCC. Menurutnya, kerja sama tersebut merupakan kesempatan yang baik untuk pengembangan pendidikan maupun upaya perdamaian dunia. Melalui program Kemendikbudristek, MBKM, ia berharap kerja sama yang telah dibangun, perlu ditindaklanjuti secara baik, terutama dalam melibatkan mahasiswa dalam setiap program dan layanan MCC. (rfl)

 

 

Comments are closed.
Archives