(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Sosialisasi Jelang UTBK SNBT 2025: UNDANA Tekankan Komitmen dan Perubahan Prinsip Seleksi

KUPANG – Universitas Nusa Cendana (Undana) menunjukkan keseriusannya dalam menyambut pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2025 yang akan berlangsung esok 23 April hingga 3 Mei mendatang. Bertempat di Grha Cendana, Selasa (15/4/2025), Undana menggelar sosialisasi khusus yang melibatkan seluruh elemen panitia pelaksana UTBK SNBT.

Sosialisasi ini dihadiri oleh para Penanggung Jawab Lapangan (PJL), Wakil PJL, Penanggung Jawab Ruang (PJR), pengawas, hingga admin server yang memiliki peran krusial dalam kelancaran ujian. Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk menyatukan pemahaman dan memperkuat koordinasi antar lini kepanitiaan.

Ketua Panitia UTBK SNBT Undana, Prof. Dr. drh. Annytha Ina Rohi Detha, M.Si, dalam arahannya menyampaikan pesan tegas mengenai pentingnya komitmen dan rasa tanggung jawab dari setiap individu yang terlibat. Beliau menekankan bahwa UTBK bukan sekadar proses ujian, melainkan sebuah tahapan penting yang akan menentukan arah masa depan para calon mahasiswa.

“Saya mohon kita semua menjaga komitmen dan tanggung jawab penuh. Kelancaran UTBK ini akan sangat menentukan masa depan peserta didik kita,” ujar Prof. Annytha dengan nada serius. Beliau menambahkan bahwa selain kesiapan akademis peserta, aspek teknis di lapangan juga memegang peranan vital dalam menciptakan suasana ujian yang kondusif.

Prinsip Dasar Pelaksanaan SNBT Tahun 2025
Lebih lanjut, Prof. Annytha memaparkan secara detail mengenai prinsip-prinsip mendasar yang melandasi pelaksanaan SNBT tahun 2025. Perubahan signifikan diterapkan tahun ini, mengacu pada kebijakan baru seleksi nasional yang dikelola oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP).

Prinsip pertama adalah fleksibilitas. Calon mahasiswa kini diberikan kebebasan yang lebih luas dalam memilih program studi tanpa adanya batasan jurusan asal. “Siswa jurusan IPS kini memiliki kesempatan untuk memilih prodi sains atau teknik, dan sebaliknya. Ini memberikan peluang yang lebih merata,” jelas Prof. Annytha, meskipun beliau juga menyinggung perlunya evaluasi lebih lanjut terhadap dampak kebijakan ini.

Prinsip kedua adalah efisiensi. Pelaksanaan UTBK tahun ini mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada. Undana kembali menjalin sinergi dengan Politeknik Negeri Kupang dan Politeknik Pertanian Negeri Kupang sebagai lokasi pelaksanaan ujian. “Titik pelaksanaan UTBK tersebar di 15 ruangan di Undana, 4 ruangan di Politeknik Negeri Kupang, dan 4 ruangan di Politeknik Pertanian Negeri Kupang,” rincinya.

Transparansi menjadi prinsip ketiga yang ditekankan. Informasi terkait pendaftaran, kisi-kisi soal, hingga hasil UTBK kini lebih mudah diakses oleh calon mahasiswa melalui media sosial dan website resmi SNPMB serta masing-masing Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Prinsip keempat adalah keadilan. SNBT 2025 berupaya memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh peserta tanpa adanya diskriminasi berdasarkan latar belakang sosial, ekonomi, maupun pendidikan.

Terakhir, prinsip bebas konflik kepentingan memastikan bahwa penyelenggaraan UTBK dilakukan secara nasional dan PTN tidak memiliki kewenangan untuk memilih atau memengaruhi hasil seleksi. “Proses ini sepenuhnya dikelola secara transparan oleh BPPP,” tegas Prof. Annytha.

Tiga Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru di UNDANA
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Annytha juga menjelaskan mengenai kuota penerimaan mahasiswa baru di Undana melalui tiga jalur utama. Jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) memiliki kuota minimal 20% dari total penerimaan, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dengan kuota minimal 40%, dan Jalur Mandiri dengan kuota maksimal 30%.

Beliau mengingatkan bahwa khusus untuk jalur SNBT, calon peserta wajib memiliki akun SNPMB dan merupakan lulusan SMA/SMK/sederajat tahun 2023 hingga 2025, atau lulusan Paket C dengan usia maksimal 25 tahun per 1 Juli 2025. “Tahun ini, setiap peserta hanya memiliki satu kali kesempatan untuk mengikuti UTBK,” tekannya, berbeda dengan dua tahun sebelumnya. Hal ini menuntut kedisiplinan tinggi dari seluruh pengawas untuk memastikan kelancaran ujian dan tidak merugikan peserta akibat keterlambatan.

Lebih lanjut, Prof. Annytha mengungkapkan total kuota mahasiswa baru Undana tahun 2025 adalah sebanyak 6.735 orang, dengan rincian 1.678 mahasiswa melalui jalur SNBP, 3.043 mahasiswa melalui jalur SNBT, dan 2.014 mahasiswa melalui Jalur Mandiri (Seleksi Mandiri Masuk Undana/SMMU). “Pengumuman terkait SMMU akan dilakukan setelah hasil SNBT diumumkan,” jelasnya. Beliau juga menyampaikan kabar gembira mengenai peningkatan jumlah pendaftar UTBK SNBT di Pusat UTBK Undana yang mencapai 11.141 peserta, meningkat signifikan dari sekitar 8.000 pendaftar pada tahun sebelumnya.

Terkait ketentuan pemilihan program studi, Prof. Annytha menjelaskan bahwa peserta dapat memilih maksimal empat program studi dengan kombinasi antara program akademik (sarjana) dan vokasi (diploma). “Misalnya, peserta dapat memilih dua prodi di PTN akademik dan dua di PTN vokasi, atau satu prodi akademik dan tiga politeknik, dengan minimal satu pilihan prodi vokasi (Diploma 3),” urainya. Beliau kembali menegaskan bahwa pemilihan prodi tahun ini tidak lagi dibatasi oleh jurusan asal peserta.

Mengenai materi UTBK SNBT, Prof. Annytha menyampaikan bahwa fokus utama saat ini adalah pada kemampuan skolastik yang meliputi literasi, penalaran matematis, dan pemahaman umum. Soal tidak lagi dikelompokkan berdasarkan jurusan, melainkan bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan logis peserta.

Dalam hal fasilitas dan kesiapan teknis, Undana telah menyiapkan sebanyak 842 unit komputer yang tersebar di berbagai lokasi UTBK. Setelah pelaksanaan ujian, peserta akan diberikan masa sanggah, dan hasil UTBK dijadwalkan akan diumumkan pada 28 Mei 2025. “Perlu diingat bahwa hasil UTBK tahun ini hanya berlaku untuk proses penerimaan tahun 2025 dan tidak dapat digunakan untuk tahun berikutnya,” tegas Prof. Annytha.

Di akhir paparannya, Ketua Panlok UTBK SNBT Undana menyampaikan harapannya agar seluruh panitia dapat menjalankan tugas dengan profesionalisme tinggi, disiplin waktu yang ketat, serta memiliki empati terhadap para peserta, terutama mereka yang berasal dari daerah dengan keterbatasan fasilitas. “Kita pernah menemukan siswa yang belum familiar dengan penggunaan komputer atau mouse. Oleh karena itu, peran pengawas sangat penting dalam memberikan pendampingan. Mari kita berikan kesempatan terbaik bagi anak-anak kita untuk menjalani UTBK dengan lancar. Ini bukan sekadar ujian, tetapi merupakan awal dari masa depan mereka,” pungkasnya dengan penuh harap.

Senada dengan hal tersebut, Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Undana, Prof. Dr. Drs. Paul G. Tamelan, M.Si, juga menekankan pentingnya komitmen penuh dari seluruh panitia untuk menyukseskan pelaksanaan UTBK SNBT di Undana. Beliau menyoroti beberapa kejadian keterlambatan pengawas dan kurangnya disiplin waktu pada pelaksanaan sebelumnya, dan meminta agar hal tersebut tidak terulang kembali. Terkait pembiayaan, beliau menjelaskan bahwa biaya SNBT dan SNBP disubsidi 50% oleh pemerintah dan 50% oleh peserta, dengan masing-masing membayar sebesar Rp 250.000. Namun, untuk jalur SMMU, seluruh biaya pendaftaran akan ditanggung oleh peserta.

Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiwaan dan Alumni Undana, Dr. Drs. Siprianus Suban Garak, M.Sc, memberikan informasi terkait Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Beliau menjelaskan adanya perbedaan mekanisme notifikasi kelulusan KIP-K tahun ini. “Jika tahun-tahun sebelumnya, semua mahasiswa yang melamar KIP-K akan langsung mendapatkan notifikasi kelulusan KIP-K, maka tahun ini tidak ada keterangan khusus saat pengumuman kelulusan. Kemendiktisaintek sangat berhati-hati dalam menentukan penerima KIP-K,” jelasnya. Hasil verifikasi penerima KIP-K akan dikirimkan ke Undana melalui bagian Kemahasiswaan Biro Akademik. Beliau juga mengungkapkan bahwa dari 487 calon mahasiswa yang lulus, hanya 483 yang memenuhi syarat untuk menerima KIP-K, termasuk dari jalur SNBT.

Usai sesi sosialisasi yang informatif, para panitia, khususnya admin server, teknisi, dan pengawas, langsung diarahkan menuju gedung ICT Center Undana untuk mengikuti simulasi lanjutan. Langkah ini bertujuan untuk memantapkan kesiapan teknis dan operasional menjelang hari pelaksanaan UTBK SNBT 2025. (Ref)

Comments are closed.
Arsip