KUPANG – Dharma Wanita Persatuan Universitas Nusa Cendana (DWP UNDANA) berkolaborasi dengan Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) menggelar “Sosialisasi Pemahaman Aturan dan Organisasi tentang Pengolahan Pangan” pada Kamis (16/1/2025) di Gedung Aula Rektorat Undana. Sosialisasi ini menghadirkan Ketua Umum dan Sekretaris PPJI Pusat, Ny. Minerva Taran dan Ny. Hermasari.
Ketua DWP UNDANA, Ny. Hembang Murni P. Sanam merasa berbahagia atas kunjungan langsung dari pihak PPJI setelah sekian lama. “Kita sudah tidak pernah ketemu, mungkin sudah 20 tahun dan saat ini, kita dipertemukan di tempat ini untuk bersama-sama melakukan sosialisasi,” ungkapnya.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen DWP UNDANA untuk terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kualitas pelayanan bagi para pelaku usaha jasa boga serta para anggota DWP UNDANA dari bidang ekonomi mau pun anggota bidang lain yang berminat dalam bidang tata boga dan para pelaku usaha catering.
DWP UNDANA berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang memiliki dampak positif bagi masyakat, terutama dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan masyakat. Pengurus juga turut mendukung program nasional pemerintah, yakni makan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah dengan menyiapkan pelaku usaha jasa boga yang profesional dan terorganisir secara baik melalui PPJI. “Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli akan kemajuan bersama, kita perlu memahami bahwa industri jasa boga memegang peranan penting dalam perekonomian lokal. Jasa boga tidak hanya menyediakan makanan, tetapi juga mencerminkan budaya, kreativitas, dan profesionalisme. Oleh kaena itu, melalui sosialisasi ini, kita berharap dapat membuka wawasan, meningkatkan kemampuan, dan mendorong inovasi dalam usaha catering,” tuturnya.
Rektor UNDANA, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc turut menambahkan bahwa jasa boga memiliki peranan penting dalam mendukung berbagai kegiatan sehari-hari sehingga pemenihan gizi sangat dibutuhkan. “Makanan kita harus diolah dan disajikan dengan baik. Ini harus ada ilmunya dan melalui pengelolaan tata boga ini menjadi sesuatu yang sangat penting karena ilmu tata boga dapat menciptakan makanan yang tidak hanya enak di lidah tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan gizi,” sebutnya.
Sesuai dengan slogan #UndanaBerdampak yang diusung, UNDANA tidak hanya melaksanakan tridharma perguruan tinggi semata, tetapi juga turut berkontribusi dan berdampak bagi masyarakat, dalam hal ini industri tata boga. Selain itu, UNDANA juga turut mendukung program nasional makan bergizi gratis yang diusung oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto. “Kita tidak hanya melakukan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, UNDANA juga hadir dan berkontribusi bagi industri jasa tata boga. Kita juga peduli terhadap isu-isu dan program-program strategis pemerintah dengan melakukan kontribusi, salah satunya dengan sosialisasi ini,” ujarnya membuka acara tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum PPJI, Ny. Minerva Taran dalam penyampaian materinya menerangkan PPJI merupakan wadah pemersatu pelaku usaha katering. Awal pembentukan organisasi ini mengalami empat kali perubahan nama dan akta organisasi. Awalnya, pada 1976 organisasi ini bernama Himpunan Perusahaan Catering Jakarta (HPCJ). Selanjutnya mengalami perubahan nama menjadi Asosiasi Catering Seluruh Indonesia (ACSI, 1984), Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI, 1986), dan Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI, 2005).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, penggunaan nama Asosiasi diubah menjadi Perkumpulan. Sesuai peraturan tersebut, dilakukanlah perubahan nama dan akta organisasi yang sudah ada sebelumnya. Selanjutnya, sejak 2019, nama organisasi yang digunakan adalah Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI).
Tujuannya adalah untuk menjadi organisasi jasa boga yang profesional, berdaya saing, dan terbesar di Indonesia. Terbukti, organisasi PPJI ini masih terus berkembang dan kini sudah ada di 24 provinsi yang tersebar di berbagai wilayah kota dan kabupaten di Indonesia sebanyak 2.500 anggota terdaftar. “Target kami, di akhir kepimpinan saya di 2029, organisasi ini sudah terbentuk di 38 provinsi di Indonesia,” harapnya.
Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas dan berkelanjutan serta menjalin kerja sama yang lebih erat antara pelaku usaha jasa boga dengan pengurus DWP UNDANA dan berbagai pihak terkait.

