(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Momen Bahagia dan Sedih dalam Prosesi Wisuda Undana ke-137

KUPANG – Salah satu kegiatan rutin tahunan Universitas Nusa Cendana (UNDANA), Prosesi Wisuda Doktor, Magister, Profesi, Sarjana, dan Diploma kembali digelar pada Senin (16/12/24) di gedung serba guna, Grha Cendana, Undana.

Pada acara tersebut, Undana secara resmi melepas total 780 lulusan yang berasal dari berbagai program studi dan fakultas serta dengan berbagai jenjang pendidikan yang ada di Undana. Wisuda ke-137 sejak pertama kali Undana didirikan merupakan suatu pencapaian gemilang sekaligus awal perjalanan baru bagi para wisudawan. “Saat ini kita tidak hanya menyaksikan selesainya perjalanan akademik, tapi juga menjadi awal dari peran lain dalam masyarakat,” ucap Rektor Undana.

Undana terus berupaya dan berkomitmen memperbaiki diri dengan melakukan disiplin administrasi dimulai dari tingkat program studi, fakultas, hingga rektorat (pusat). Hal ini tercermin pada hasil prosesi kali ini, yang mana para lulusan tersebut langsung menerima ijazah mereka. Untuk diketahui, terdapat sejumlah mahasiswa yang tidak dapat diwisudakan pada periode IV ini dikarenakan belum terbitnya PIN ijazah atas pemberlakuan sistem satu data pada PDDIKTI sejak 2021 silam. “Undana hanya akan mewisudakan mereka yang PIN-nya sudah ada. Saya juga mengucapkan selamat karena kalian tidak hanya sekedar memegang map kosong, tetapi berisi ijazah,” ujar Prof. Maxs.

Wisuda tentunya menjadi salah satu momen bahagia bagi para wisudawan. Namun sayangnya, kebahagiaan yang dinikmati sekian lulusan tersebut tidak dapat dirasakan Rambu Jenika Putri Cendana, S.E., salah satu wisudawan periode ini yang berasal dari Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah berpulang mendahului orang tuanya. Tampak tangis sedih di wajah kedua orang tuanya saat mengikuti prosesi wisuda, terutama saat menerima ijazah sang mendiang. “Saya mengajak kita semua, khususnya para dosen dan rekan-rekan mahasiswa untuk mengenang dan memberikan penghormatan khusus kepada Rambu,” ajak rektor turut mendoakan mendiang.

Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E., Sanam, M.Sc juga mengingkatkan pada para lulusan mengenai hal-hal yang akan mereka hadapi di kemudian hari, terutama saat melamar pekerjaan karena ijazah bukan merupakan satu-satunya hal yang dipertimbangkan, tetapi juga kompetensi yang dimiliki. “Para HRD, saat melamar pekerjaan tidak hanya melihat ijazah, mereka akan bertanya kompetensi apa yang dimiliki,” tuturnya.

Rektor Undana melanjutkan dalam pidatonya yang bertema “Implementasi Deep Learning dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan” mengungkapkan bahwa transisi pemerintahan saat ini akan melakukan reformasi, termasuk visi pendidikan itu sendiri. Hal yang sudah terlihat adalah pihak kementerian mengemukakan suatu gagasan tentang metode pendekatan deep learning – mindful, meaningful, dan joyful.

Deep learning sendiri merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan penguasaan kompetensi secara mendalam dengan cakupan materi yang lebih sempit. Pendekatan pembelajaran deep learning adalah kontras dari surface learning yang hanya mempelajari hal-hal secara umum yang berusaha membahas banyak materi secara luas dengan mengorbankan proses pemahaman dan peningkatan kompetensi peserta didik. Hal ini sama saja dengan pembelajaran hafalan tanpa pemahaman pada tingkat tertentu.

Terdapat 3 (tiga) komponen utama dalam deep learning, yakni, meaningful, mindful, dan joyful learning. Melalui proses meaningful learning, peserta didik dapat memaknai hal-hal yang sedang diplajari, mengaitkan konsep baru dengan konsep-konsep yang sebelumnya sudah dipahami. Dalam proses mindful learning, siswa/mahasiswa diajak untuk senantiasa sadar akan proses pembelajaran yang sedang dijalani dan secara sadar berniat untuk mengembangkan pemahaman dan kompetensi. Sedangkan joyful learning menekankan pentingnya menciptakan suasana belajar yang positif agar peserta didik dapat menikmati setiap bagian dari proses pembelajaran.

Undana sendiri sudah mulai menerapkan komponen terakhir, yakni joyful learning, selain dua komponen lainnya yang sudah sejak lama diaplikasikan dalam setiap pembelajarannya. Undana menargetkan para lulusannya tidak hanya lulus dengan IPK tinggi, lama studi sesingkat-singkatnya, dan cepat mendapatkan pekerjaan, tetapi juga mahasiswa dan alumninya harus diharuskan lulus dalam keadaan sehat dan bahagia. “Mahasiswa kita tidak hanya dididik untuk menjadi lulusan yang hanya memiliki IPK, lama studi secepat mungkin, lalu segera mendapat pekerjaan, tetapi juga mereka harus lulus dalam keadaan sehat dan bahagia. Inilah yang dimaksud dengan joyful learning, salah satunya,” ungkapnya.

Mengenai tantangan yang akan dihadapi para wisudawan, Prof. Maxs mendorong mereka untuk terus belajar dan mengembangkan diri dan jangan berhenti setelah meraih gelar. “Gunakan pengetahuan yang kalian miliki untuk menciptakan solusi bagi masalah yang dihapi masyarakat. Jadilah agen perubahan yang memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar,” tutupnya.

Comments are closed.
Arsip