(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Kupang – The 3rd International Conference on Animal & Human Medical Science sukses digelar di Aston Hotel Kupang pada Kamis (19/9/24). Acara tersebut digelar dengan mengusung tema “The future of healthcare: innovation and solution to overcome the global threats of emerging and re-emerging disease”. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah peserta yang merupakan dokter, mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan, serta mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Rektor Universitas Nusa Cendana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc turut hadir dalam memberikan sambutan sekaligus membuka dengan resmi kegiatan tersebut. “Harapan saya, melalui konferensi ini dapat membawa dampak yang lebih baik dalam ranah Ilmu Kedokteran dan Kedokteran Hewan, sekaligus mari terlibat aktif dalam berbagi pengetahuan dan memperluas koneksi. Jika ini adalah kolaborasi nyata dan komitmen sejati, saya percaya kita bisa menghadapi masa depan yang sehat” ujarnya.

Konferensi tersebut menghadirkan lima pembicara terkemuka yang membahas berbagai topik penting terkait kesehatan manusia dan hewan. Adapun lima narasumber utama dalam International Conference on Animal & Human Medical, diantaranya adalah Regina Karim, MD – Health & Happines Group, Prof. Tamaki Okabayashi – University of Miyazaki, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam – Universitas Indonesia, John Weaver, Phd – Australia Indonesian Health Security Partnership, dan Prof. Henk Hogeveen, MD., Ir – Wageningen University & Research.

Isu-isu terkait kesehatan menjadi salah satu topik yang perlu diperhatikan dengan adanya riset dan pengembangan solusi terkait problematika dalam bidang tersebut. Oleh karena itu, dalam konferensi ini dibagi menjadi tiga sesi. Pada sesi pertama, Regina memaparkan sejumlah materi penting terkait penelitian klinis orang dewasa, menguraikan manfaat suplemen postbiotik pada anjing dewasa, termasuk studi tentang keamanan dan manfaat imun postbiotik. Sebagai pembicara kedua, Prof. Okabayashi dalam presentasinya memberikan paparan tentang zoonosis baru yang muncul, terutama Severe Fever with Thrombocytopenia Syndrome (SFTS), penyakit yang ditularkan melalui gigitan kutu. Ia juga menjelaskan tentang SFTS virus, Tick Borne Disease (TBD), serta Heartland Virus Disease.

Sesi kedua dilanjutkan dengan pemaparan materi mengenai peran ekonomi dan sosial dalam mengurangi dampak epidemi berikutnya, faktor dan prevalensi Helicobacter Pylori di Indonesia, risiko terjadi pandemi hingga pencegahan epidemi dan pandemi. Sesi terakhir dipecah ke dalam dua ruangan, masing-masing ruangan dihadiri oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran & Kedokteran Hewan (FKKH), dan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Pada sesi ini, para peserta melanjutkan topik pembahasan yang lebih mendalam bersama dengan narasumber yang ahli di bidangnya.

Konferensi ini memberikan kesempatan berharga bagi para peserta untuk mendapatkan wawasan mendalam mengenai hubungan antara kesehatan manusia dan hewan, serta pentingnya kolaborasi lintas disiplin dalam menangani masalah kesehatan global. Dengan partisipasi para profesional dan akademisi dari berbagai bidang, diharapkan acara ini dapat meningkatkan pemahaman dan kerja sama dalam bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat. Konferensi ini diharapkan dapat menjadi langkah maju dalam kolaborasi antar-profesi medis untuk meningkatkan kualitas kesehatan baik bagi manusia maupun hewan.

Comments are closed.
Arsip