(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Usai Ikut VIELSU, Pemuda NTT Siap Belajar Pariwisata di Australia

Untuk memajukan pariwisata, NTT membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, Pemprov NTT bekerjasama dengan Undana, dan Griffith University merekrut para generasi muda NTT untuk belajar di Griffith Universiti soal pariwisata. Pada tahap awal Undana telah menerima 25 orang pemuda. Para pemuda itu kemudian digembleng dalam kegiatan Vocational Intership English Language Skil Upgrading (VIELSU) yang telah berlangsung sejak 25 Juni hingga 19 Juli 2019 di UPT. Laboratorium Bahasa Undana. Hal itu dilakukan guna meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, yang ditandai dengan adanya ujian IELTS. Karena itu, usai mengikuti VIELSU, para pemuda NTT itu akan dikirim ke Australia dan belajar pariwisata di sana.

Rektor Undana, Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si, Ph. D dalam sambutannya mengatakan, meskipun kerjasama pariwisata tersebut dengan Griffith University, tetapi universitas lain di Australia seperti Charles Darwin University, “Griffith University bukan satu-satunya kampus bagi para generasi muda NTT belajar pariwisata tetapi ada universitas lain di Australia juga akan menjadi tempat belajar,”  ujar Rektor, Prof. Fred saat menutup kegiatan VIELSU di UPT. Laboratorium Bahasa Undana, Jumat (19/7/2019).

Ia menyebut, ide awal adanya kerjasama pariwisata dimulai, karena beberapa waktu lalu ia dan rombongan Undana ke Australia. Undana yang sebelumnya bekerjasama soal staff exchange, student exchange dan join publication tersebut mulai memikirkan untuk mendukung pemerintah agar mengirim generasi muda NTT belajar pariwisata di Australia.

Rektor Undana dua periode itu mengapresiasi kemampuan bahasa Inggris para generasi muda yang telah digembleng di UPT Laboratorium Bahasa Undana. “Saya dengan level IELTS mereka minimal 5,5 ini sangat bagus,” imbuhnya dalam bahasa Inggris. Setelah ini, lanjut dia, 25 orang generasi muda asal NTT itu tinggal menunggu pengurusan visa untuk diberangkatkan ke Australia oleh pemerintah NTT.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda NTT, Drs. Jamaluddin Ahmad, MM dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada 25 orang generasi muda NTT yang telah mengikuti kegiatan VIELSU di Lab. Bahasa Undana. Ia juga menyampaikan terima kasih karena Undana telah bekerjasama dengan Pemprov kemudian bekerjasama dengan Griffith University dalam rangka memajukan visi NTT; NTT Bangkit menuju sejahtera dengan menjadikan pariwisata sebagai prime mover pembangunan. “Di beberapa negara, menurut penelitian sejumlah pakar yang diungkapkan Gubernur NTT, pariwisata mampu mendorong sector lain untuk ikut maju. Sehingga pariwisata menjadi prioritas,” ungkapnya.

Ia mengatakan, NTT memiliki sejumlah destinasi wisata yang tak kalah dengan Bali. Namun, yang menjadi kendala saat ini adanya lemahnya SDM NTT untuk mengelola pariwisata NTT. “SDM kita salah satunya adalah lemahnya penguasaan Bahasa Inggris. Karena percuma kalau Bandara kita bagus, tetapi saat kita menyambut orang di sana, lalu kita tidak menggunakan Bahasa Inggris, maka kita tidak mampu menjadikan pengunjung sebagai sumber pendapatan kita,” ungkapnya. Karena itu, ia meminta kepada para generasi muda NTT yang akan diberangkatkan ke Austalia agar, belajar dengan baik, bagaimana memajukan pariwisata. Dengan demikian, mereka dapat kembali dan memajukan pariwisata NTT.

Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja NTT, Drs. Untung Sudrajad dalam sambutannnya mengatakan, saat ini NTT masih dililit rendahnya kualitas tenaga kerja NTT. Ia menyebut, angkatan kerja dengan jenjang pendidikan SD ke bawah masih berkisar 50 % dari total penduduk NTT. Menurutnya, hal dasar yang harus dipenuhi oleh tenaga kerja NTT untuk memenuhi tuntutan pasar kerja adalah memiliki ijazah dengan jenjang pendidikan di atas dari SD bahkan harus perguruan tinggi. Meski demikian, ia juga menyesali belum tumbuhnya mental wira usaha dalam diri masyarakat NTT. Ia juga menyebut, bidang pariwisata menuntut SDM NTT yang handal. Karena itu, generasi muda perlu menempa diri agar mahir di bidang tertentu untuk memajukan bidang pariwisata dan bidang lainnya.

Sementara Kepala UPT. Laboratorium Bahasa Undana dalam laporannya menyatakan kegiatan VIELSU telah dilaksanakan selama 4 minggu di Lab Bahasa. Para generasi muda NTT, kata dia, datang dari beberapa kabupaten di NTT. “Mereka ini datang dari Flores, Timor, Rote, Sumba, Alor dan beberapa tempat lainnya di NTT,” ujarnya. ‘Selama mengikuti VIELSU, ada 7 orang triner yang setia mengajar dan membimbing para generasi muda itu. “Semua pengajar dari Undana, kecuali ada 1 orang yaitu Ibu Cindy itu staff ahli Gubernur NTT,” ujarnya. Ia mengaku, pada awalnya para pemuda NTT yang mengikuti VIELSU harus beradaptasi dengan kondisi belajar maupun waktu yang telah ditetapkan.  Meski demikian, katanya, beberapa peserta mampu mendapat skor IELTS yang amat tinggi. Menurutnya, hal itu menunjukan bahwa mereka siap untuk belajar pariwisata di Australia. [rfl/ds]

Comments are closed.
Arsip