(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Semangat “Partisipasi Semesta” Berkumandang di Undana: Peringatan Hardiknas Ajak Refleksi dan Kolaborasi

KUPANG – Universitas Nusa Cendana (Undana) menggelar upacara bendera khidmat pada Jumat (2/5/2025) pagi di halaman depan Kantor Rektorat. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari surat Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) terkait peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025. Upacara yang dimulai pukul 07.30 WITA ini mengusung tema sentral “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”.

Ratusan sivitas akademika Undana, mulai dari pimpinan universitas, dekan, direktur, kepala lembaga, kepala biro, kepala unit pelaksana teknis (UPT), hingga ketua dan sekretaris Satuan Pengawas Internal (SPI), turut serta dalam upacara ini. Tak ketinggalan, perwakilan dari Rumah Sakit Universitas (RSU), Rumah Sakit Hewan, Unit Pengadaan Barang dan Jasa (UPBJ), Badan Pengelola Usaha (BPU), International Relations Office (IRO), kepala bagian dan kepala subbagian, serta delegasi Dharma Wanita Persatuan (DWP) Undana juga hadir. Semangat kebersamaan juga terpancar dari kehadiran para mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Badan Legislatif Mahasiswa (BLM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Resimen Mahasiswa (Menwa), UKM Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), UKM Bella Cantare, dan UKM Pramuka.

Dalam amanat Rektor Undana Prof. Dr. drh. Maxs U.E Sanam., M.Sc. membacakan pidato Mendiktisaintek yang mengajak seluruh elemen bangsa untuk merefleksikan arah perjalanan pendidikan di tengah kompleksitas tantangan global yang dikenal sebagai wicked problems. Tantangan-tantangan seperti krisis iklim, ketimpangan ekonomi, revolusi digital, krisis kepercayaan sosial, serta disrupsi nilai dan pekerjaan akibat kecerdasan buatan, menuntut adanya pemikiran ulang dan tindakan kolektif.

Mendiktisaintek menekankan bahwa pendidikan adalah jawaban mendasar dan strategis dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Lebih dari sekadar tempat belajar, pendidikan merupakan jantung peradaban, ruang pembentukan akal, karakter, dan masa depan bangsa. Pendidikan menjadi wadah lahirnya kesadaran dan kolaborasi, dua hal yang sangat krusial di era ini.

Tema Hardiknas 2025, “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua,” dipandang sebagai panggilan untuk bergerak bersama. Mendiktisaintek menegaskan bahwa mewujudkan pendidikan berkualitas tidak dapat dilakukan secara individual. Pemerintah membutuhkan dukungan masyarakat, sekolah memerlukan sinergi dengan keluarga, dan perguruan tinggi harus terhubung erat dengan dunia usaha dan komunitas. Kolaborasi menjadi kunci utama.

Lebih lanjut, Mendiktisaintek menjabarkan beberapa bentuk kolaborasi yang esensial, antara lain kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyusun kebijakan yang responsif dan adaptif, kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri dalam membekali lulusan dengan kompetensi masa depan, kolaborasi antara guru dan orang tua dalam membangun karakter anak sejak dini, serta kolaborasi antara peneliti dan pembuat kebijakan untuk memastikan riset memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Mendiktisaintek juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para guru, dosen, dan tenaga pendidik atas dedikasi mereka dalam menjalankan tugas mulia. Mereka dipandang sebagai penjaga nyala pendidikan yang tidak hanya mengajar, tetapi juga membentuk karakter, menyalakan semangat, memantik inspirasi, dan membuka jalan bagi masa depan anak-anak bangsa.

Pemerintah, lanjut Mendiktisaintek, menyadari sepenuhnya bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang bangsa. Oleh karena itu, perhatian terhadap sektor pendidikan terus diperkuat melalui kebijakan-kebijakan nyata yang relevan dan tepat sasaran. Program-program seperti Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda dihadirkan untuk menjangkau anak-anak dari berbagai latar sosial. Akses beasiswa juga terus diperluas melalui berbagai skema seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), KIP Kuliah, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), hingga beasiswa riset dan inovasi di dalam dan luar negeri. Pemerintah juga menegaskan komitmennya untuk terus memprioritaskan tunjangan profesi dan tunjangan kinerja bagi guru dan dosen, serta memberikan bantuan kepada guru honorer. Kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun juga terus didorong untuk memastikan setiap anak Indonesia memiliki akses pendidikan yang layak.

Pencanangan Logo dan Tagline Baru Kemdiktisaintek
Di tingkat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, lima perilaku utama dijalankan untuk mewujudkan pendidikan yang berdampak. Pertama, fokus pada hasil (outcome) dan dampak (impact) yang nyata bagi masyarakat. Kedua, riset dan inovasi harus menjawab masalah-masalah riil yang dihadapi Indonesia. Ketiga, ilmu pengetahuan atau sains harus menjadi solusi sosial-ekologis yang hadir dalam kebijakan publik dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Keempat, hilirisasi riset untuk kesejahteraan melalui sinergi antara hasil riset dan dunia industri, UMKM, serta koperasi. Kelima, evaluasi yang akuntabel dan terbuka untuk perbaikan berkelanjutan.

Mendiktisaintek menekankan bahwa transformasi pendidikan tidak dapat ditunda dan kolaborasi lintas sektor, lintas generasi, lintas disiplin, dan lintas ekosistem menjadi kunci untuk membangun masa depan Indonesia. Beliau menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan pendidikan, termasuk orang tua dan pegiat komunitas, atas ketulusan dan kerja keras mereka.

Mengakhiri amanatnya, Mendiktisaintek mengutip pernyataan Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, bahwa “Hanya bangsa yang menguasai sains dan teknologi yang akan menjadi bangsa yang makmur,” dan pendidikan adalah fondasi dari penguasaan tersebut. Upacara peringatan Hardiknas di Undana ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat sinergi dan memperluas dampak pendidikan demi masa depan bangsa yang lebih baik. (Ing)

Comments are closed.
Arsip