KUPANG – Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH) Universitas Nusa Cendana (Undana) mengukir sejarah pada Rabu, 14 Mei 2025. Untuk kali pertama, FKKH Undana secara resmi melantik lima dokter hewan baru dalam upacara pengambilan sumpah dan pelantikan dokter hewan periode XVII tahun 2025. Acara bersejarah ini berlangsung khidmat di Gedung Aula Rektorat, menandai babak baru bagi dunia kesehatan hewan di Nusa Tenggara Timur.
Kelima dokter hewan yang berhasil menyelesaikan studi profesi dan dilantik adalah drh. Ravena Juniarty Paula Kiuk, S.K.H., drh. Elshada Ovelya Here, S.K.H., drh. Windra Triven Benu, S.K.H., drh. Anjelika Masneno, S.K.H., dan drh. Frederikus Richardo Sony Tukan, S.K.H. Mereka adalah angkatan perdana yang lahir dari rahim FKKH Undana, siap mengabdikan ilmu dan dedikasi mereka bagi kesehatan hewan dan masyarakat.
Pelantikan ini dilaksanakan pada Rabu, 14 Mei 2025 dan menjadi penanda yang penting dalam kalender akademik Undana. Tanggal ini akan dikenang sebagai hari di mana FKKH Undana secara resmi menyerahkan lulusan profesional pertamanya kepada masyarakat. Gedung Aula Rektorat Undana menjadi saksi bisu dari upacara pelantikan yang sarat makna ini. Lokasi ini dipilih sebagai simbol pusat pendidikan tinggi yang telah memroses para lulusan hingga siap terjun ke dunia profesional.


Kelima dokter hewan ini berhasil melampaui standar kelulusan dengan nilai tertinggi 80, setelah menempuh pendidikan profesi selama 1 tahun 11 bulan. Mereka dinyatakan lulus berdasarkan Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan (UKM PPDH) dan Computer-Based Test (CBT). Lebih dari sekadar pencapaian akademik, Dekan FKKH, Dr. dr. Christina Olly Lada, M.Gizi, mengingatkan bahwa profesi dokter hewan adalah panggilan jiwa. “Hari ini kita tidak sedang merayakan sebuah pencapaian akademik, tetapi juga pelantikan resmi bagi para pejuang yang tidak kenal takut,” tegasnya, menyoroti tantangan unik dalam merawat pasien yang tidak bisa mengutarakan keluhannya.
Tangki Air yang Mengisi, Melayani, dan Berdampak
drh. Elshada Ovelya Here, S.K.H., mewakili rekan-rekannya, mengungkapkan rasa terima kasih mendalam kepada seluruh civitas akademika Undana. Ia mengibaratkan perjalanan mereka seperti tangki air kosong yang perlahan diisi hingga penuh dan siap digunakan oleh banyak orang. “Terkadang, tangki tersebut dapat saja bocor, namun dapat ditambal kembali sehingga tetap dapat ditampung dan berguna bagi semua orang,” ujarnya penuh haru, menggambarkan proses belajar dan adaptasi seorang dokter hewan.
Bapak Agustinus Masneno, perwakilan orang tua, tak luput menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan tak henti dari berbagai pihak. Ia menyaksikan langsung transformasi anak-anak mereka dari “hadir apa adanya” hingga menjadi profesional yang siap mengabdi. Pesannya sangat jelas dan tegas, “tetap mengandalkan Tuhan dan menjunjung tinggi etika profesi, memberikan pelayanan terbaik, serta terus belajar dan berinovasi”, ungkapnya.
Dekan FKKH, Dr. dr. Christina Olly Lada, M.Gizi, menekankan pentingnya refleks dan kepekaan terhadap pasien hewan. Ia berpesan agar para dokter hewan baru ini tidak hanya mengandalkan ilmu, tetapi juga melaksanakan tugas dengan sepenuh hati sesuai dengan sumpah yang diucapkan. “Bukan hanya mengobati hewan yang sakit, profesi ini menuntut panggilan luhur, dedikasi, empati, pengetahuan ilmiah, dan komitmen terhadap kesejahteraan makhluk hidup serta masyarakat luas, yang juga kita kenal dalam konsep One Health,” tambahnya.
Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc., yang juga seorang dokter hewan, memberikan catatan penting. Ia menekankan bahwa “pintar dan hebat saja tidak cukup, harus diimbangi dengan attitude dan hospitality.” Rektor juga mendorong para lulusan untuk terus melatih kemampuan membaca dan berlatih guna menaklukkan berbagai tantangan. “Dua hal yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang dokter hewan yang berpengetahuan dan terampil, yaitu ‘baca, baca, dan baca’ serta ‘latih, latih, dan latih’,” tegasnya.
Pelantikan lima dokter hewan perdana ini adalah tonggak sejarah bagi Undana dan FKKH. Ini menandai dimulainya kontribusi nyata Undana dalam memenuhi kebutuhan profesional kesehatan hewan di wilayah Nusa Tenggara Timur. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan integritas, para dokter hewan muda ini siap memberikan dampak positif yang lebih luas, tidak hanya bagi satwa yang tidak bisa berbicara, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat melalui konsep One Health yang mengintegrasikan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Keberadaan mereka diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan kesehatan hewan dan mendukung pembangunan berkelanjutan di NTT. (fnt)



