KUPANG – Universitas Nusa Cendana (Undana) menunjukkan keseriusannya dalam menyelenggarakan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2025. Sebagai salah satu Panitia Lokal (Panlok) yang dipercaya, Undana menggelar rapat koordinasi pada Selasa (8/4/2025) di Aula Rektorat. Agenda utama rapat ini adalah mematangkan segala persiapan demi kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan UTBK SNBT yang dijadwalkan berlangsung mulai 23 April 2025 mendatang.
Rapat strategis ini dipimpin langsung oleh Ketua Panlok UTBK SNBT Undana, Prof. Dr. drh. Annytha Ina Rohi Detha, M.Si., yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor (WR) I Bidang Akademik. Kehadiran para pimpinan universitas lainnya semakin menegaskan komitmen Undana dalam menyambut ribuan calon mahasiswa. Tampak hadir WR II Bidang Umum dan Keuangan, Prof. Dr. Drs. Paul G. Tamelan, M.Si., serta WR IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Ir. Jefri S. Bale, ST., M.Eng.
Tak hanya jajaran rektorat, rapat koordinasi ini juga melibatkan pimpinan dari berbagai fakultas, lembaga, biro di lingkungan Undana. Sinergi dan kolaborasi juga diperkuat dengan kehadiran perwakilan mitra strategis dari Politeknik Negeri Kupang dan Politeknik Pertanian Negeri Kupang, serta Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Undana. Keterlibatan berbagai pihak ini menunjukkan pendekatan komprehensif Undana dalam mempersiapkan UTBK SNBT secara menyeluruh.
Dalam arahannya, Ketua Panlok UTBK SNBT, Prof. Annytha Ina Rohi Detha, menekankan pentingnya kesiapan Undana sebagai penyelenggara. Beliau menyatakan bahwa fokus utama saat ini bukan hanya pada jumlah pendaftar yang signifikan, melainkan pada kesiapan maksimal dalam pelaksanaan UTBK SNBT. “Kami tengah mempersiapkan peserta, perlengkapan, dan fasilitas yang diperlukan. Yang lebih penting bukan jumlah pendaftar, tetapi kesiapan kita dalam pelaksanaan SNBT,” tegas Prof. Annytha.
Lebih lanjut, Wakil Rektor I menekankan bahwa kesiapan yang optimal sangat diperlukan agar seluruh rangkaian ujian dapat berjalan serentak dan lancar. Aspek krusial seperti ketersediaan dan kelancaran fasilitas pendukung, termasuk pasokan listrik dan koneksi internet yang stabil, menjadi perhatian utama panitia. “Kesiapan yang maksimal diperlukan agar semua berjalan serentak dan lancar. Kami juga perlu memastikan fasilitas seperti listrik dan internet berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Untuk memastikan kelancaran pelaksanaan UTBK SNBT, rapat koordinasi ini menjadi wadah penting untuk menerima berbagai masukan konstruktif dari seluruh panitia yang terlibat. Prof. Annytha juga menyoroti tantangan waktu persiapan yang cukup terbatas mengingat jadwal ujian yang berdekatan dengan periode libur. “Mengingat total pendaftar mencapai 11.441 orang, dan dalam 9 hari, kami akan melayani sekitar 1.300 orang,” jelasnya, menggambarkan betapa padatnya jadwal pelaksanaan ujian.
Dalam upaya mengoptimalkan kapasitas pelaksanaan ujian, Undana menjalin kerja sama erat dengan mitra-mitra pendidikan vokasi di Kupang. “Undana juga telah bekerja sama dengan mitra, seperti Poltek dan Politeknik, untuk menyiapkan ruangan bagi pelaksanaan SNBT. Mengingat antusiasme calon peserta yang tinggi, kami terus mendorong mitra kami agar persiapannya optimal. Kami mengucapkan terima kasih kepada mitra yang bekerja sama dengan baik,” imbuh Prof. Annytha, mengapresiasi dukungan dari Politeknik Negeri Kupang dan Politeknik Pertanian Negeri Kupang.
Sementara itu, Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan, menyoroti aspek anggaran pelaksanaan UTBK SNBT. Beliau memperkirakan bahwa anggaran tahun ini akan lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan yang telah dialokasikan untuk perkiraan sekitar 8.000 peserta adalah sekitar Rp 1,1 miliar. Dalam mengantisipasi potensi keterbatasan penambahan anggaran, Prof. Paul menekankan pentingnya efisiensi dan perencanaan yang matang.
“Dalam mengantisipasi anggaran yang bisa saja tidak bisa ditambahkan, panitia perlu memperhatikan jumlah pengawas dan teknisi, karena mereka akan berperan penting dalam memastikan kelancaran ujian. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak inspektorat terkait anggaran dan fasilitas yang diperlukan,” tutur Prof. Paul, menekankan pentingnya peran pengawas dan teknisi dalam menjaga ketertiban dan kelancaran ujian.
Lebih lanjut, Prof. Paul menjelaskan implikasi dari lonjakan jumlah pendaftar terhadap kebutuhan anggaran. “Dengan jumlah pendaftar yang melebihi kuota, jika kami merancang untuk 11.441 peserta, akan ada tambahan dana yang dibutuhkan untuk menambah pengawas dan memastikan fasilitas memadai. Misalnya, ruangan ujian yang awalnya dapat menampung dua orang, harus ditambah kapasitasnya agar bisa mengakomodasi lebih banyak peserta,” terangnya.
Prof. Paul juga memberikan informasi penting terkait mekanisme pemeriksaan anggaran UTBK SNBT. “Ia menambahkan, pemeriksaan SNBT akan dilakukan langsung oleh pihak BPK, bukan oleh inspektorat. Anggaran akan segera difinalisasi setelah koreksi, dan harga sewa serta tanggung jawab setiap pihak akan dipastikan sesuai dasar yang ada,” urainya, memberikan kejelasan mengenai proses pengelolaan keuangan UTBK SNBT.
Kesiapan Teknologi dan Infrastruktur Pendukung
Dari sisi teknologi dan infrastruktur, Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Prof. Jefri S. Bale, memberikan jaminan terkait kesiapan jaringan internet dan fasilitas pendukung lainnya. “Untuk jaringan dan koneksi internet, pihaknya memastikan semuanya berjalan lancar tanpa gangguan. Kami juga memastikan bahwa fasilitas yang ada, seperti komputer, sudah siap digunakan. Jika ada perbaikan, akan segera kami prioritaskan agar pelaksanaan ujian bisa berjalan dengan baik,” tegas Prof. Jefri.
Prof. Jefri menambahkan bahwa Undana akan mengacu pada hasil evaluasi pelaksanaan UTBK tahun sebelumnya untuk memastikan kelancaran di tahun ini. “Lebih lanjut, kata Prof. Jefri, untuk kelancaran SNBT, akan tetap mengacu pada hasil monev tahun lalu. Kami pastikan bahwa pelaksanaan SNBT akan berjalan tanpa kendala yang berarti,” ujarnya, menunjukkan komitmen Undana untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas penyelenggaraan UTBK SNBT.
Mewakili Panitia Pelaksana UTBK SNBT Undana, Hendro Soepranoto, S. Kom., M.Si., juga memberikan data konkret mengenai jumlah pendaftar dan ketersediaan fasilitas. “Finalisasi peserta SNBT saat ini mencapai 11.441 orang atau mengalami kenaikan 77% dibandingkan tahun lalu. Untuk sarana dan prasarana, total komputer yang tersedia mencapai 842 unit, yang akan digunakan untuk 20 sesi ujian dari 23 April hingga 3 Mei,” paparnya.
Panitia juga memberikan perhatian khusus terhadap peserta UTBK SNBT yang berkebutuhan khusus. “Kami ingin menyampaikan bahwa ada 6 peserta disabilitas yang sudah teridentifikasi sebagai pendaftar. Salah satu peserta menggunakan alat bantu pendengaran di telinga kiri. Sesuai saran dari Ibu Ida dari Panitia SNBP pusat, kami akan menyediakan sesi khusus dan fasilitas pendukung untuk peserta tuna rungu,” terangnya, menunjukkan komitmen Undana terhadap inklusivitas dalam pelaksanaan UTBK SNBT.
Lebih lanjut, Hendro menjelaskan mengenai penempatan pengawas dan teknisi untuk memastikan rasio yang ideal dalam pengawasan ujian. “Kami sudah memproses penempatan nama pengawas dan teknisi dengan formulasi 1:40, yang berarti setiap pengawas akan bertanggung jawab untuk dua kelas ujian. Total pengawas dan teknisi yang dibutuhkan mencapai 198 orang, sesuai dengan standar yang telah ditentukan,” pungkasnya.
Sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi ini, seluruh panitia sepakat untuk segera melakukan sosialisasi kepada seluruh pengawas dan teknisi yang akan bertugas selama pelaksanaan UTBK SNBT. Sosialisasi ini dijadwalkan akan dilaksanakan paling lambat sebelum perayaan Hari Raya Paskah, sebagai langkah akhir untuk memastikan semua pihak memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing demi kelancaran UTBK SNBT di Undana. (ref)

