KUPANG – Sebuah angin segar perubahan kini berhembus kencang di lingkungan akademik Universitas Nusa Cendana (Undana), khususnya di Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Setelah penantian dan kerja keras yang penuh dedikasi, buah kolaborasi intelektual dari para dosen program studi tersebut akhirnya berwujud nyata dalam peluncuran dua buku perdana yang berjudul “Transformasi Administrasi Publik” dan “Indigenous Administrasi Publik”. Karya monumental ini lahir di bawah naungan penerbit kebanggaan Undana, Undana Press, dan menandai sebuah babak baru dalam geliat budaya akademik di lingkungan kampus.
Inisiator di balik gelombang perubahan positif ini adalah sosok inspiratif, Dr. I Putu Yoga Bumi Pradana, S.Sos.,M.Si. Sejak kembali dari studi doktoralnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) tiga tahun silam, Dr. Yoga membawa serta semangat dan visi baru untuk memajukan iklim akademik di program studinya. Beliau kemudian tampil sebagai motor penggerak, mengajak para sejawat dosen untuk bersama-sama menorehkan tinta emas melalui karya tulis yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan praktik administrasi publik.
Peluncuran dua buku ini bukan hanya sekadar penambahan koleksi literatur akademik, melainkan sebuah representasi nyata dari komitmen para dosen Administrasi Negara Undana untuk menjawab tantangan global sekaligus mengakar kuat pada kearifan lokal. “Transformasi Administrasi Publik” hadir sebagai respons terhadap isu-isu global terkini dalam ranah administrasi publik, menawarkan perspektif dan analisis yang relevan dengan dinamika perubahan zaman. Sementara itu, “Indigenous Administrasi Publik” hadir sebagai jawaban atas kebutuhan untuk memahami dan mengaplikasikan aspek-aspek lokalitas dalam praktik administrasi, sejalan dengan visi Undana sebagai universitas berwawasan global.
Menyemai Benih Perubahan: Inisiatif dan Proses Lahirnya Karya
Latar belakang lahirnya dua buku ini berakar dari sebuah visi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas akademik di Program Studi Administrasi Negara. Menurut Dr. Yoga Pradana, setelah menimba ilmu di lingkungan akademik yang dinamis seperti UGM, beliau merasakan adanya perbedaan signifikan dalam geliat intelektual di program studinya saat kembali mengajar pada tahun 2023. Kegelisahan ini kemudian memicu serangkaian inisiatif transformatif. Langkah awal yang diambil adalah mengajak rekan-rekan dosen untuk menyelenggarakan konferensi internasional pertama di tingkat program studi, yang berhasil menjadi tonggak sejarah penting dalam perkembangan akademik mereka.
Momentum positif ini terus berlanjut pada tahun 2024, di mana Dr. Yoga kembali memprakarsai konferensi internasional kedua yang diberi nama CIKPAT (Conference International of Public Administration), sebuah forum ilmiah pertama di bidang administrasi publik yang diselenggarakan oleh program studi tersebut. Kesuksesan CIKPAT kemudian diikuti dengan penyelenggaraan CIPS (Conference International of Social and Political Science), yang semakin memperkuat citra program studi sebagai pusat kajian ilmu sosial dan politik yang progresif.
Sebagai upaya untuk membangun budaya akademik yang berkelanjutan, Dr. Yoga kemudian memberikan masukan konstruktif kepada Ketua Program Studi terkait penyusunan anggaran yang berbasis pada Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indeks Kualitas Terpadu (IKT). Beliau menekankan pentingnya menjadikan produk buku sebagai salah satu indikator capaian yang signifikan. Pasalnya, ketiadaan produk buku sebelumnya menjadi kendala tersendiri dalam proses akreditasi program studi. Berangkat dari kesadaran ini, Dr. Yoga mengambil inisiatif untuk memotivasi dan membimbing rekan-rekan dosen dalam menghasilkan karya akademik yang dapat menunjang suasana intelektual di lingkungan program studi.
Proses penulisan kedua buku ini melibatkan kolaborasi yang erat antara dosen senior dan junior dalam sebuah grup penulis yang solid. Dr. Yoga berperan aktif dalam memberikan panduan teknis penulisan, termasuk menyediakan template yang memudahkan rekan-rekan dosen untuk menulis dengan gaya bahasa yang sesuai untuk publikasi buku, yang berbeda dengan gaya penulisan artikel jurnal ilmiah yang lebih formal. Beliau bahkan mengambil langkah proaktif dengan menulis judul pertama dari isi buku, memberikan contoh konkret dan arah yang jelas bagi penulis lainnya.
Meskipun semangat kolaborasi menjadi kunci utama, proses penulisan buku ini tidak terlepas dari berbagai tantangan. Penetapan tenggat waktu yang ketat dan pengumpulan materi dari berbagai penulis menjadi dinamika yang harus dihadapi. Namun, berkat motivasi yang kuat dan kerja sama tim yang solid, para dosen Administrasi Negara Undana berhasil mengatasi setiap kendala dan akhirnya menelurkan dua karya monumental yang diterbitkan oleh Undana Press. Sambutan positif dari masyarakat dan para praktisi administrasi publik menjadi bukti bahwa upaya kolektif ini telah membuahkan hasil yang membanggakan.
Membangkitkan “Birahi Akademik”: Motivasi dan Tujuan Penulisan
Bagi Dr. Yoga Pradana, inisiatif penulisan buku ini bukan didasari oleh keinginan untuk menonjolkan diri, melainkan oleh kesadaran akan pentingnya peran dosen dalam menghasilkan ilmu pengetahuan, selain mentransfernya kepada mahasiswa. Dalam terminologi yang beliau gunakan, seorang dosen perlu memiliki dan terus meningkatkan “birahi akademik”, dan langkah fundamental untuk mewujudkannya adalah melalui kegiatan menulis. Beliau menegaskan bahwa tugas utama universitas tidak hanya sebatas mentransfer ilmu pengetahuan yang sudah ada, tetapi juga aktif dalam memproduksi ilmu pengetahuan baru yang relevan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Keberadaan kedua buku ini tidak hanya menjadi simbol kemajuan akademik program studi, tetapi juga dipersiapkan secara matang untuk mendukung proses pembelajaran di berbagai tingkatan. Isi buku-buku tersebut memuat hasil-hasil riset terkini yang mungkin belum sempat dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, namun dikemas dengan gaya bahasa yang lebih populer dan aplikatif. Tujuannya adalah agar materi yang disajikan mudah dipahami oleh mahasiswa dari jenjang Sarjana (S1) hingga Pascasarjana (S3), bahkan oleh para praktisi yang berkecimpung di bidang administrasi publik. Dengan demikian, kedua buku ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan tidak hanya dalam ranah ilmiah, tetapi juga sebagai sumber bahan ajar yang berharga dalam berbagai mata kuliah di program studi.
Lebih dari itu, Dr. Yoga memiliki visi yang lebih luas terkait peran produk akademik seperti buku dalam membangun citra dan jaringan universitas. Beliau menyoroti praktik di banyak universitas terkemuka, di mana dalam setiap jalinan kemitraan, cinderamata yang diberikan seringkali berupa buku-buku akademik yang merepresentasikan keunggulan intelektual institusi. Beliau merasa bahwa sebagai akademisi, akan lebih bermakna jika Undana juga memiliki produk akademik yang dapat dijadikan cendera mata bagi mitra-mitra universitas, baik di dalam maupun luar negeri, seperti Universitas Kebangsaan Malaysia, UGM, dan UI. Hal ini akan memperkuat identitas Undana sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Jejak Langkah ke Depan: Menuju Undana yang Unggul dan Berdaya Saing Global
Meskipun peluncuran dua buku ini merupakan sebuah pencapaian yang membanggakan, Dr. Yoga Pradana menegaskan bahwa ini hanyalah langkah awal dalam upaya memajukan budaya akademik di Program Studi Administrasi Negara Undana. Beliau memiliki komitmen yang kuat untuk terus mendorong dan memotivasi rekan-rekan dosen agar senantiasa menjaga passion akademik mereka dan secara berkelanjutan menghasilkan produk-produk akademik lainnya yang berkualitas.
Dr. Yoga memiliki keyakinan penuh bahwa keberhasilan sebuah universitas sangat ditentukan oleh kerja kolektif dari seluruh dosennya. Beliau optimis bahwa jika semangat kolaborasi dan produktivitas akademik terus dipupuk dan dikembangkan secara bersama-sama, Undana akan terus berkembang menjadi lebih baik, terutama setelah berhasil meraih akreditasi unggul. Pencapaian ini menjadi modal berharga untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing universitas di tingkat nasional maupun internasional.
Lebih lanjut, Dr. Yoga menekankan pentingnya keberadaan dosen penggerak di setiap program studi. Sosok-sosok ini memiliki peran krusial dalam memotivasi seluruh civitas akademika untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan akademik, termasuk penelitian dan publikasi. Beliau percaya bahwa kekuatan suasana akademik yang tercipta di tingkat program studi akan menjadi fondasi utama bagi kemajuan universitas secara keseluruhan. Oleh karena itu, beliau berharap agar inisiatif yang telah dilakukan di Program Studi Administrasi Negara dapat menjadi inspirasi dan diikuti oleh program studi lain di lingkungan Undana.
Dengan semangat kolektivitas dan visi yang jelas, Dr. Yoga Pradana optimis bahwa kemajuan akademik di Universitas Nusa Cendana akan terus berkembang pesat, membawa kebanggaan bagi seluruh civitas akademika dan berkontribusi signifikan bagi kemajuan ilmu pengetahuan di tingkat regional, nasional, dan bahkan global. Karya perdana ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kolaborasi, semangat, dan komitmen yang kuat, perubahan positif dapat diwujudkan, mengantarkan Undana menuju masa depan yang lebih gemilang. (ref)

