KUPANG – Kunjungan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Brian Yuliarto, S.T, M.Eng., Ph.D, ke Universitas Nusa Cendana (Undana) turut dihadiri oleh Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah. Kehadiran wakil rakyat dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menunjukkan komitmen kuat parlemen dalam mendukung dan memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan tinggi di wilayah tersebut.
Anita Jacoba Gah menegaskan bahwa meskipun masa sidang DPR RI baru saja dimulai dan tengah membahas perubahan anggaran tahun 2025, kehadirannya di Undana merupakan wujud tanggung jawabnya sebagai anggota Komisi X yang membidangi pendidikan tinggi. Beliau menyatakan fokus Komisi X saat ini adalah memperkuat perguruan tinggi, terutama di kawasan timur Indonesia seperti NTT.
Dalam kesempatan tersebut, Anita mengajak seluruh rektor dan civitas akademika di wilayah NTT untuk aktif memberikan masukan terkait persoalan riil di lapangan. Komisi X tengah menyusun Panitia Kerja (Panja) Pendidikan Tinggi dan membutuhkan aspirasi dari perguruan tinggi untuk merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan efektif.
Lebih lanjut, Anita menekankan pentingnya komunikasi dua arah antara perguruan tinggi dan Komisi X DPR RI, terutama terkait pengajuan anggaran. Beliau menyayangkan kurangnya informasi yang diterima Komisi X terkait proposal anggaran dari perguruan tinggi di daerah, sehingga menghambat upaya untuk memperjuangkannya dalam pembahasan di parlemen.
Salah satu isu krusial yang diangkat oleh Anita adalah terkait Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Beliau menyampaikan keprihatinannya atas berbagai kendala yang masih sering terjadi di lapangan, termasuk belum dikembalikannya dana registrasi awal mahasiswa penerima KIP Kuliah dan potensi pencabutan hak KIP Kuliah di tengah masa studi.


Anita menegaskan bahwa tidak ada aturan yang membenarkan penarikan kembali dana KIP Kuliah yang telah disetujui sejak awal. Beliau berkomitmen untuk mengawal implementasi program ini agar berjalan sesuai dengan tujuan dan memberikan manfaat maksimal bagi mahasiswa yang memenuhi syarat.
Rektor Undana, Prof. Maxs Sanam, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh Komisi X DPR RI. Beliau juga menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi Undana, terutama terkait keterbatasan infrastruktur dan kapasitas, serta mengharapkan dukungan dari pemerintah pusat dan parlemen dalam mengatasi kendala tersebut.
Selain itu, Prof. Maxs juga menyoroti perubahan mekanisme penerimaan mahasiswa KIP Kuliah di Undana yang kini lebih selektif. Beliau bersyukur bahwa mekanisme yang baru dinilai lebih baik dan memberikan kesempatan yang lebih adil bagi mahasiswa yang benar-benar membutuhkan bantuan.
Komitmen Anita Jacoba Gah untuk terus memperjuangkan peningkatan anggaran pendidikan untuk NTT mendapatkan apresiasi dari civitas akademika Undana. Dukungan dari wakil rakyat di parlemen dianggap sangat penting dalam memajukan pendidikan tinggi di provinsi tersebut dan memastikan bahwa pembangunan pendidikan bersifat Indonesia-sentris, tidak lagi Jawa-sentris.
Kunjungan Mendiktisaintek yang didampingi oleh Anggota Komisi X DPR RI ini menjadi momentum penting untuk menyuarakan aspirasi dan tantangan yang dihadapi perguruan tinggi di NTT. Sinergi antara pemerintah, parlemen, dan lembaga pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan kebijakan dan dukungan anggaran yang lebih efektif dalam meningkatkan kualitas dan akses pendidikan tinggi di wilayah timur Indonesia. (Ref)