(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Dari Ruang Kontrol hingga Bilik Ujian: Undana Pastikan UTBK SNBT 2025 Bebas Kendala

KUPANG – Universitas Nusa Cendana (Undana) membuka gerbang harapan bagi ribuan calon mahasiswa dengan dimulainya Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) pada Rabu (23/4/2025). Suasana penuh semangat dan antusiasme terpancar dari wajah para peserta yang memadati berbagai lokasi ujian di lingkungan kampus dan mitra.

Mengawali hari pertama pelaksanaan ujian penting ini, Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc, bersama dengan jajaran pimpinan universitas menggelar konferensi pers di Gedung ICT Center. Kegiatan ini menjadi penanda komitmen Undana dalam menyelenggarakan UTBK secara transparan, jujur, dan inklusif. Usai memberikan keterangan kepada awak media, Rektor dan rombongan langsung bergerak cepat melakukan pemantauan ke sejumlah titik lokasi ujian (tilok) untuk memastikan kelancaran proses.

Dalam konferensi pers tersebut, Rektor Prof. Maxs didampingi oleh Ketua Panitia Lokal (Panlok) UTBK SNBT yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. drh. Annytha I. R. Detha, M.Si. Turut hadir pula para Wakil Rektor lainnya yang memegang peranan penting dalam kelancaran acara ini, yakni WR II Bidang Umum dan Keuangan, Prof. Dr. Drs. Paul G. Tamelan, M.Si; WR III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Siprianus Suban Garak, M.Si; serta WR IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Ir. Jefri S. Bale, ST., M.Eng. Kehadiran Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) UTBK, Dr. Ir. Jacob M. Ratu, M.Kes; Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Drs. Raynold A. Ludji Nguru, M. Si; serta Koordinator Pelaksana UTBK, Hendro Soepranoto, S.Kom., M.Si, semakin menegaskan kesiapan Undana dalam menyambut para calon mahasiswa.

Rektor Prof. Maxs dalam pernyataannya dengan tegas menggarisbawahi prinsip utama pelaksanaan UTBK di Undana, yaitu transparansi, kejujuran, dan inklusivitas. Ia memastikan bahwa seluruh proses seleksi akan berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

“Sebagian besar pengawas merupakan dosen yang dibantu tenaga kependidikan. Mereka telah menandatangani pakta integritas, sehingga tidak diperkenankan membocorkan soal atau membantu peserta dalam mengerjakan ujian,” ujarnya dengan nada mantap.

Lebih jauh, Prof. Maxs juga menyampaikan kabar gembira mengenai komitmen Undana terhadap para calon mahasiswa penyandang disabilitas. Tahun ini, tercatat enam peserta penyandang disabilitas turut berjuang mengikuti UTBK di Undana. Mereka terdiri dari tiga tuna rungu, satu tuna wicara, satu tuna daksa, dan satu tuna netra.

“Kami tidak hanya menyiapkan fasilitas ujian yang ramah disabilitas, tapi juga menjamin proses pembelajaran mereka ke depan. Standar Operasional Prosedur (SOP) dari pemerintah pusat akan kami adopsi agar pembelajaran tetap berjalan lancar bagi semua mahasiswa. Itu harga mati. Tidak boleh ada perbedaan perlakuan antara mahasiswa disabilitas dan non-disabilitas,” tandasnya dengan penuh kepedulian.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Maxs juga memaparkan secara komprehensif mengenai jalur penerimaan mahasiswa baru di Undana. Selain jalur SNBT yang saat ini sedang berlangsung selama sembilan hari ke depan, Undana juga membuka jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) yang telah selesai dilaksanakan, serta jalur mandiri yang akan menyusul. Antusiasme masyarakat terhadap Undana terlihat jelas dari jumlah pendaftar jalur SNBT yang mencapai angka fantastis, yaitu 11.441 peserta. Meskipun demikian, Rektor menjelaskan bahwa kapasitas penerimaan tetap harus mengacu pada rasio ideal antara dosen dan mahasiswa serta ketersediaan sarana pembelajaran yang memadai.

“Regulasi mengatur kuota tidak boleh melebihi 10 persen dari total kapasitas 6.735 kursi yang tersedia. Kami tidak bisa menambah kuota meski peminat naik tajam,” jelasnya dengan bijak.

Namun demikian, Rektor mengungkapkan kegembiraannya atas lonjakan jumlah pendaftar tahun ini, yang menurutnya menjadi indikasi kuat meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di Undana. Ia mengidentifikasi tiga faktor utama yang menjadi daya tarik Undana, yaitu efisiensi pelaksanaan tes secara lokal yang memudahkan calon mahasiswa, keberhasilan sosialisasi yang gencar dilakukan bersama Dinas Pendidikan se-NTT, serta kualitas akademik kampus yang terus menunjukkan peningkatan signifikan.

“Ada 13 program studi kami yang terakreditasi unggul, lima terakreditasi internasional, dan akreditasi institusi pun sudah meraih peringkat ‘unggul’. Ini jadi daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa,” paparnya dengan bangga.

Sementara itu, Wakil Rektor I Prof. Annytha menambahkan rincian mengenai persiapan matang yang telah dilakukan Undana dalam menyambut UTBK. Persiapan yang telah berjalan sejak satu bulan sebelumnya melibatkan tim solid yang terdiri dari 70 orang panitia inti, didukung oleh 868 pengawas yang profesional, serta kolaborasi yang baik dengan mitra kampus seperti Politeknik Pertanian Negeri Kupang dan Politeknik Negeri Kupang.

“Kami memastikan semua aspek siap, mulai dari fasilitas ujian yang memadai hingga kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengawas yang kompeten. Untuk menjamin kedisiplinan, setiap pengawas diwajibkan hadir 30 menit sebelum ujian dimulai. Bila ada pengawas yang terlambat, maka yang bersangkutan tidak akan dilibatkan dalam pelaksanaan UTBK pada tahun-tahun berikutnya,” tegasnya sebagai bentuk komitmen terhadap kelancaran ujian.

Dari sudut pandang pengelolaan keuangan, Wakil Rektor II Prof. Paul Tamelan menyampaikan kabar baik bahwa lonjakan signifikan jumlah peserta dari sekitar 8.000 pada tahun sebelumnya menjadi lebih dari 11.000 tahun ini telah direspon positif oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sebagai bentuk dukungan, kementerian memberikan tambahan anggaran sebesar 30 persen dari alokasi awal. Tambahan anggaran ini memungkinkan Undana untuk memperpanjang durasi pelaksanaan UTBK dari tujuh menjadi sembilan hari, sekaligus mengakomodasi penambahan jumlah peserta. Ia pun menyampaikan harapannya agar pelaksanaan UTBK kali ini dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa kendala berarti.

Ketua Seksi Monitoring dan Evaluasi (Monev), Dr. Jacob Ratu, menegaskan bahwa seluruh proses pelaksanaan UTBK diawasi secara ketat dan independen. Lembaga Pengembangan, Pembelajaran, dan Penjaminan Mutu (LP3M) Undana mendapatkan mandat langsung dari Rektor untuk menjalankan fungsi monitoring dan evaluasi secara menyeluruh.

“Kami ditugaskan untuk melakukan monev mulai dari tahap persiapan dokumen, validasi data pendukung, pengambilan naskah soal ujian, hingga pelaksanaan ujian di setiap ruangan. Semua tahapan kami pantau secara cermat untuk menjamin mutu pelaksanaan UTBK sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan,” ungkapnya dengan penuh tanggung jawab.

Pelaksanaan UTBK SNBT hari pertama di Undana berjalan dengan lancar dan kondusif. Komitmen kuat dari seluruh jajaran pimpinan dan staf kampus untuk menjaga kualitas dan keadilan dalam setiap tahapan proses seleksi nasional ini menjadi kunci keberhasilan.

Sebagai wujud keseriusan, Rektor Prof. Maxs beserta jajarannya tidak hanya memberikan keterangan pers, tetapi juga turun langsung meninjau pelaksanaan UTBK di berbagai titik lokasi strategis. Beberapa lokasi yang menjadi fokus pemantauan antara lain ICT Center Undana, Fakultas Sains dan Teknik (FST) Undana, serta Politeknik Pertanian Negeri Kupang, yang menjadi salah satu mitra penting dalam penyelenggaraan UTBK kali ini. (ref)

Comments are closed.
Arsip