KUPANG – Suasana meriah terasa di Gedung Graha Cendana, Universitas Nusa Cendana (Undana), pada Selasa pagi, saat Prof. Dr. Drs. Malkisedek Taneo, M.Si disambut dengan tradisi natoni dan tarian gong. Tradisi adat tersebut dilaksanakan sebagai penghormatan tinggi kepada tokoh besar yang hadir di kampus kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Timur ini.
Acara penyambutan dimulai sekitar pukul 08.00 WITA di depan pintu masuk Aula Graha Cendana. Jeremias Adenino, salah satu penutur adat natoni, menjelaskan bahwa prosesi ini melambangkan penghormatan kepada tamu kehormatan, khususnya pejabat besar yang telah berkontribusi signifikan di bidang akademik.
“Natoni dan tarian gong adalah wujud penghormatan adat kami kepada orang besar. Ini adalah simbol penjemputan yang mengangkat nilai budaya lokal,” ujar Jeremias kepada wartawan di sela-sela acara.
Dalam prosesi tersebut, Prof. Malkisedek Taneo hadir bersama istri dan rombongan keluarga. Mereka juga didampingi oleh sejumlah dosen dan mahasiswa Undana. Dua wakil dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Dr. Damianus Samo, M.Pd (Wakil Dekan I) dan Dr. Jakobis Messakh, M.Si (Wakil Dekan II), turut mendampingi beliau.
Natoni yang disampaikan penuh makna menggambarkan rasa syukur dan doa untuk Prof. Malkisedek. Sementara itu, tarian gong yang dimainkan oleh kelompok seni lokal menambah semarak suasana. Keduanya menjadi simbol penghormatan dan kebanggaan atas kiprah Prof. Malkisedek yang dianggap membawa perubahan positif di dunia pendidikan.
Pantauan wartawan di lokasi, para tamu undangan yang hadir turut terpesona oleh kekayaan budaya yang ditampilkan dalam acara tersebut. Setelah prosesi penyambutan, rombongan memasuki auditorium untuk melanjutkan agenda resmi.
Acara ini menunjukkan komitmen Undana dalam menjaga tradisi lokal sembari menyongsong kemajuan akademik. Prof. Malkisedek Taneo, yang dikenal sebagai figur penting dalam dunia pendidikan, diharapkan dapat terus memberikan inspirasi dan kontribusi nyata bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur.
“Kami bangga menyambut beliau dengan tradisi khas daerah. Ini bukan hanya penghormatan, tetapi juga komitmen kami untuk menjaga budaya,” ungkap salah satu mahasiswa yang turut hadir dalam acara tersebut.
Dengan penyambutan meriah ini, Universitas Nusa Cendana sekali lagi menegaskan posisinya sebagai institusi yang menghargai budaya lokal sekaligus menjadi pusat pendidikan unggulan di NTT.
Untuk diketahui, Empat Guru Besar Baru Universitas Nusa Cendana.
Adapun Guru Besar yang dikukuhkan adalah:
- Prof. Dr. Drs. Paul G. Tamelan, M.Si (Teknik Pengairan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan).
- Prof. Dr. Drs. Malkisedek Taneo, M.Si (Strategi Pembelajaran, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan).
- Prof. Dr. Jasman, S.Pd., M.Si (Biokimia Fermentasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
- Prof. Dr. Drs. Hery Leo Sianturi, M.Si (Geofisika Eksplorasi dan Kebencanaan, Fakultas Sains dan Teknik).***
Laporan: Alberto/L