DENPASAR — Sebanyak 13 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nusa Cendana (Undana) telah menyelesaikan program magang tugas akhir di Angkasa Pura Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Program ini merupakan bagian dari upaya Undana mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan mempercepat masa studi mahasiswa. Dalam program ini, mahasiswa tak hanya menjalani pengalaman kerja di dunia industri tetapi juga mengerjakan tugas akhir atau skripsi sebagai syarat kelulusan.
Dekan FKIP Undana, Prof. Dr. Malkisedek Taneo, M.Si., mengungkapkan bahwa ke-13 mahasiswa tersebut berasal dari tiga program studi berbeda, yakni Pendidikan Teknik Bangunan, Pendidikan Teknik Mesin, dan Pendidikan Teknik Elektro. “Kami bangga karena para mahasiswa ini bisa menjalani program magang dengan baik dan sesuai dengan standar kompetensi yang diharapkan,” ungkap Prof. Taneo di Aula FKIP Undana, Rabu (13/11).
Beliau menjelaskan, program magang ini berbeda dari magang biasanya. Mahasiswa yang terlibat harus menyelesaikan tugas akhir mereka di lokasi magang, yang telah dirancang sedemikian rupa untuk mencakup minimal 10 SKS. Ini diharapkan membantu mahasiswa agar dapat lulus tepat waktu atau bahkan lebih cepat.
Sebelum program dimulai, tim dari FKIP Undana telah melakukan koordinasi intensif dengan pihak Angkasa Pura terkait silabus dan target pembelajaran mahasiswa. “Silabus kami diskusikan bersama pihak Angkasa Pura agar selaras dengan kebutuhan industri sekaligus memenuhi capaian akademik mahasiswa. Setelah disetujui, silabus ini menjadi pedoman selama dua bulan penuh mereka di sana,” tambah Prof. Malkisedek.
Sebelum pemberangkatan pada 16 September, FKIP Undana mengadakan workshop khusus untuk membekali para mahasiswa dan dosen pembimbing dengan panduan dan pemahaman yang diperlukan. Selain itu, berbagai dokumen dan perencanaan teknis perjalanan juga disiapkan oleh pihak kampus.
Setibanya di Bali, mahasiswa bersama dosen pembimbing melakukan pertemuan awal dengan pihak Angkasa Pura untuk memastikan bahwa tujuan magang dan kompetensi yang diinginkan akan tercapai. “Tahapan magang yang jelas dan terukur ini membuat para mahasiswa bisa menjalani tugas mereka dengan terarah dan sesuai dengan silabus,” jelas Dekan FKIP.
Selama dua bulan menjalani program ini, seluruh biaya magang ditanggung oleh pihak Undana. Ini termasuk biaya perjalanan dan kebutuhan harian mahasiswa selama berada di Bali. “Kami ingin para mahasiswa bisa fokus pada tugas mereka tanpa khawatir soal pembiayaan,” kata Prof. Taneo.
Dekan mengaku, dalam kunjungannya ke lokasi magang untuk monitoring dan evaluasi, pihak Angkasa Pura memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja mahasiswa FKIP Undana. Mereka memuji kemampuan mahasiswa dalam memanajemen waktu, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan menunjukkan adaptasi yang baik di lingkungan kerja.
Besok, 14 November 2024, para mahasiswa akan kembali ke Kupang, dan diharapkan pada Desember mendatang mereka sudah siap menghadapi ujian skripsi. “Dengan pengalaman langsung di dunia industri dan dukungan akademis yang kuat, kami optimis mereka akan lulus dengan hasil yang memuaskan,” ujar Prof. Malkisedek mengakhiri pernyataannya.
Program magang tugas akhir ini membuktikan bahwa program MBKM dapat menjadi sarana nyata bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studi lebih cepat, dengan rekognisi minimal 10 SKS yang mereka peroleh.***


Laporan: Alberto