KUPANG — Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana), Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc, memimpin penanaman pohon di lingkungan kampus Undana, Penfui, Kupang, pada Sabtu sore, 7 Desember 2024. Dalam kegiatan ini, sebanyak 30 pohon jenis Angsana dan Tanduk ditanam dengan tujuan memperkuat gerakan penghijauan sebagai salah satu langkah mitigasi perubahan iklim.
Prof. Maxs menyatakan bahwa kegiatan penghijauan ini sangat penting dalam menghadapi dampak perubahan iklim global yang semakin terasa. “Menanam pohon adalah salah satu cara yang efektif untuk mengurangi suhu bumi yang semakin meningkat akibat perubahan iklim. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan keasrian dan kenyamanan lingkungan hidup kita, termasuk kampus Undana,” ujarnya kepada Batastimor.
Undana, yang memiliki lahan terbuka yang cukup luas, memiliki potensi besar untuk menjadi kampus yang lebih hijau dan ramah lingkungan. Orang nomor satu Undana ini menambahkan bahwa penghijauan tidak hanya dilakukan di area kampus utama, tetapi juga akan diperluas ke berbagai unit di Undana.
Rektor Undana juga mengeluarkan edaran kepada seluruh pimpinan unit di Undana untuk memulai gerakan menanam pohon di lingkungan kampus masing-masing. Gerakan ini akan melibatkan seluruh civitas akademika, termasuk mahasiswa, dalam upaya bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pohon-pohon yang akan ditanam di berbagai unit di antaranya adalah Beringin, Mahoni, Trembesi, Tanduk, serta tanaman keras lainnya yang dapat menambah keasrian kampus.
“Kami ingin menggerakkan seluruh civitas akademika Undana untuk turut serta dalam gerakan ini. Semakin banyak pohon yang kita tanam, semakin besar dampak positifnya terhadap pengurangan polusi udara dan peningkatan kualitas lingkungan,” tandas Prof. Maxs.
Selain itu, Prof. Maxs juga mengungkapkan rencana pembuatan hutan kenangan di kampus Undana. Hutan kenangan ini akan menjadi area khusus di mana setiap tamu penting yang berkunjung akan diajak untuk menanam pohon. Setiap pohon yang ditanam di hutan kenangan akan diberi identitas si penanam sebagai simbol kenangan akan kontribusinya dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.
“Setiap tamu yang datang ke Undana, baik itu pejabat pemerintah maupun tamu-tamu penting lainnya, akan kami ajak untuk menanam pohon di spot khusus ini. Pohon-pohon ini akan memiliki identitas, yang nantinya bisa menjadi kenangan dan simbol komitmen Undana terhadap pelestarian lingkungan,” jelas Prof. Maxs.
Melalui inisiatif ini, Undana tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap pengurangan dampak perubahan iklim, tetapi juga berupaya menciptakan lingkungan yang lebih hijau, sehat, dan nyaman untuk seluruh civitas akademika serta masyarakat sekitar.
Rektor berharap dengan adanya gerakan menanam pohon ini, Undana bisa menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan berkontribusi pada keberlanjutan bumi.***

Laporan: Alberto/L