KUPANG – Universitas Nusa Cendana (UNDANA) dalam masa tenang setelah ujian semester bagi para mahasiswanya kembali menyelenggarakan kuliah umum bertajuk “Korea’s Experience of Compressed Economic Growth and Prospects for Economic Cooperation between Korea and Indonesia”.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Theatre Lt. III, Gedung Rektorat Undana pada Kamis, 13 Juni 2024 tersebut menhadirkan pembicara tunggal, Prof. Kim Soo-Il, Ketua Bidang Pendidikan dari Busan Indonesia Center. Selain itu, beliau juga menjadi dosen pada Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
Kuliah umum ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Paul G. Tamelan, M.Si juga dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Alumni dan Alumni, Dr. Siprianus Suban Garak, moderator, Santri E. P. Djahimo, S.Pd., M.App.Ling., Ph.D., Post Grad.Dip. (RMS) dan Sary Angriany Natonis S.Akun., MA selaku pembawa acara dengan beberapa perwakilan mahasiswa dari berbagai program studi di Undana.
Dengan berbagai kesibukannya sebagai seorang dosen, supervisor pada Korea Research Foundation, dan penasihat kebijakan, Prof. Kim menyempatkan diri memberi kuliah umum dan inspirasi kepada mahasiswa Undana.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Kim mengenang masa-masa sulit saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi. “Saat masuk ke perguruan tinggi pada tahun 70-an, saya tidak pernah bisa makan 3x sehari. Jika pun bisa, sangat jarang kecuali ada acara tertentu”, ujarnya. Namun, keadaan berbalik. Menurut Registered Economic Data, Korea memimpin di nomor 6 di seluruh dunia dari segi pendapatan per kapita, melebihi jepang dengan jumlah penduduk di bawah 50 juta jiwa.
Berkaca dari pengalaman pribadi Prof. Kim yang terlahir dari keluarga petani kecil dengan lima bersaudara dalam kondisi ekonomi Korea yang sulit 50 tahun yang lalu, beliau ingin memberikan inpirasi dari kesuksesan Korea bangkit dari keadaan terpuruk menjadi salah satu macam Asia.
Perkembangan ekonomi Indonesia memerlukan banyak sekali evaluasi dan analisis terhadap kebijakan ekonomi dan politik secara sistematis untuk dapat ditentukan arah ekonomi Indonesia ke depannya. Beliau mengatakan, “kalian harus bisa membbuat analisa mengenai situasi ekonomi dan politik saat ini secara objektif, saintifik, sistematik, realistik, dan rasional. Kemudian berdasarkan hasil analisa tersebut, dapat dikemukakan prescription untuk menentukan arah ekonomi Indonesia”.
Perkembangan ekonomi merupakan hal yang perlu diatur oleh para ahli ekonom yang ada saat ini. Kaum muda diminta untuk dapat melakukan evaluasi dan mengkritik semua kebijakan yang telah ditetapkan, sehingga tidak ada monopoli dan eksploitasi oleh kelompok-kelompok tertentu terhadap para pelaku ekonomi kecil.
Sebagai orang Korea yang cinta Indonesia, Prof. Kim sangat mengharapkan para anak muda, terutama mahasiswa Undana untuk dapat membangun keahlian di bidang masing-masing. Hal tersebut diyakini jika sumber daya manusianya berkembang, maka masyarakat dan negara pun akan turut berkembang juga. “Primary attention saya pada hari ini adalah nasib adik-adik semuanya, karena itu saya kira jika kalian semua menjadi ahli-ahli dalam bidang masing-masing, masyarakat dan negara secara otomatis akan menyusul”.
Mengakhiri kuliah umum tersebut, Prof. Kim kembali berpesan 3 hal utama yang harus menjadi perhatian mahasiswa/i Undana, yaitu “ bersyukurlah atas keadaanmu saat ini, teruslah maju tanpa melihat ke belakang, dan bekerja dan belajarlah dengan giat untuk mencapai kesuksesan”.
