Lomba Nasional Karya Cipta Inovasi Mahasiswa berbasis Lahan Kering dan Kepulauan Undana Batch 3 Tahun 2024 berlangsung pada Rabu, 4 Desember 2024 di Aston Hotel. Acara ini menghadirkan 14 finalis yang mempresentasikan karya mereka baik secara luring maupun daring. Wakil Rektor III Undana, Dr. Siprianus Suban Garak, M.Sc., membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan, “Kita ini kan lomba lahan kering, kita upayakan supaya ke depan tidak ada lahan kering lagi. Kalau kita buat tentang stunting, harapannya jangan ada yang stunting lagi. Saya turut berbangga kepada semua peserta.”
Kegiatan ini dinilai oleh dua juri profesional, yaitu Prof. Dr. rer. nat. Antonius R. Sasa Ola, S.Si., M.Sc. dan Prof. Dr. drh. Hj. Umi Cahyaningsih, Ms. Presentasi peserta berlangsung interaktif, dengan sesi tanya jawab selama lima menit untuk setiap peserta. Hal ini membantu peserta menyempurnakan inovasi mereka. Para juri mengapresiasi kreativitas dan inovasi luar biasa dari generasi muda.
Daftar Pemenang
Dari 14 tim finalis, 10 juara terpilih dengan karya terbaik:
Juara 1: Sistem Irigasi Cerdas dengan Pemantauan Suhu dan Kelembaban Tanah serta Udara Berbasis Energi Terbarukan (Rival Andreal Pello, Undana) – Rp 15.000.000
Juara 2: Epoxidized Soybean Oil sebagai Green Additive untuk Substitusi Plasticizer Sintetik pada Pembuatan Polymer Inclusion Membrane (PIM) untuk Pemisahan Ion Logam Pencemar (Fulgentius D. Danggas, Undana) – Rp 10.000.000
Juara 3: Budidaya Tanaman Pakcoy dan Ikan Nila dengan Sistem Teknologi Akuaponik untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan di Daerah Perbatasan, Atapupu, NTT (Andi Keisha Mayfriska, Unhan) – Rp 7.500.000
Juara 4: Batanam: Solusi Teknologi Cerdas untuk Tantangan Pertanian di Lahan Kering (Junior Amanit, Undana) – Rp 5.000.000
Juara 5: Trash-Scanner: Aplikasi Pintar untuk Mengatasi Permasalahan Sampah Anorganik di Kota Kupang (Ambrosius F.D. Jomas, Undana) – Rp 1.600.000
Juara 6: Penggunaan Beton Berpori Fly Ash, Kapur dari Batu Gamping, dan Semen sebagai Media untuk Menginfiltrasi Air Hujan di Lahan Kering (Siprianus Manke Hale, Undana) – Rp 1.600.000
Juara 7: MORISUN: Inovasi Integrated Farming Berbasis IoT dengan Agrivoltaik, Kelor, Sorgum, dan Sapi Potong untuk Optimalisasi Lahan Kering (Fitri Aulia Izzatul Islam, Universitas Brawijaya) – Rp 1.600.000
Juara 8: Pemodelan Sistem Informasi Deteksi Dini Status Gizi Balita Berbasis Website Menggunakan Rule-Based System (Jeremy Given Samosir, Undana) – Rp 1.600.000
Juara 9: Dome Dry: Inovasi Alat Pengering Energi Matahari Tipe Kubah untuk Pengeringan Komoditi Pertanian (Theresa Anugrah Wawo, Unhan) – Rp 1.600.000
Juara 10: KALAM (Kawan Alam): Inovasi Permainan Edukasi Anak tentang Mitigasi Perubahan Iklim dengan Orientasi Lahan Kering (Eduardus Julio Angga Huki, Undana) – Rp 1.600.000
Komentar dari Para Peserta dan Penyelenggara
Rival Andreal Pello, ketua tim Juara 1, mengungkapkan, “Pas dengar jadi juara saya deg-degan sih, kak. Jujur, dalam persiapan untuk lomba ini, kami hanya mengerjakannya selama satu hari saja. Kami baru kumpul bersama tim untuk membahas lomba ini. Ternyata di luar dugaan, kami bisa meraih juara 1. Harapan saya, ke depan, semakin banyak inovasi dari generasi muda untuk mendukung solusi lahan kering. Semua peserta punya inovasi yang luar biasa.”
Ketua panitia lomba, Dr. Putri Pandarangga, menyampaikan harapannya, “Saya berharap dari lomba ini, anak-anak kita punya skill untuk berkolaborasi, bukan hanya ingin menang sendiri. Lomba ini bisa menjadi bekal ilmu yang bermanfaat bagi masyarakat. Menulis itu tidak mudah, jadi ke depan kita berharap agar cara penulisannya juga kreatif seperti ide mereka yang luar biasa.”
Lomba ini menjadi ajang pembuktian bahwa generasi muda Indonesia, khususnya mahasiswa Universitas Nusa Cendana, memiliki potensi besar dalam menciptakan inovasi yang solutif dan relevan dengan tantangan lokal. Semoga ke depannya, kegiatan ini terus berlanjut dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas.



