(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Kukuhkan Empat Profesor, Rektor: 90 Persen Guru Besar di NTT Hanya Ada di Undana

KUPANG – Suasana penuh haru dan kebanggaan menyelimuti Auditorium Universitas Nusa Cendana (Undana) pada Selasa pagi, 3 Desember 2024. Dalam rapat senat terbuka luar biasa, empat akademisi luar biasa dikukuhkan sebagai guru besar, menambah jajaran profesor di Undana.

Tiga di antaranya berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), yaitu Prof. Dr. Drs. Paul Gabriel Tamelan, M.Si, Prof. Dr. Jasman, S.Pd., M.Si, dan Prof. Dr. Drs. Malkisedek Taneo, M.Si, yang juga menjabat sebagai Dekan FKIP. Satu lagi adalah Prof. Dr. Drs. Hery Leo Sianturi, M.Si dari Fakultas Sains dan Teknik (FST).

Acara yang dibuka secara resmi oleh Ketua Senat Undana, Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si., Ph.D., dan dilanjutkan dengan kepemimpinan Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc, ini berlangsung khidmat dan dihadiri oleh berbagai pejabat pemerintah, mitra, serta sivitas akademika Undana.

Prosesi dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan Pengukuhan Guru Besar, yang kemudian dilanjutkan dengan orasi ilmiah dari masing-masing profesor.

Prof. Dr. Drs. Paul Gabriel Tamelan, M.Si menyampaikan orasi ilmiah bertajuk Model Konservasi Sumber Daya Air dengan Teknologi Infrastruktur di Daerah Lahan Kering Kepulauan.

Dia menjelaskan pentingnya konservasi air untuk menghadapi masalah kekeringan di wilayah NTT, dengan teknologi penampungan air hujan sebagai solusinya.

Sementara itu, Prof. Dr. Jasman, S.Pd., M.Si dalam orasi ilmiahnya berjudul Peningkatan Produksi Bioetanol dari Sorgum Manis dengan Biakan Campuran Galur Khamir mengungkapkan pentingnya pengembangan bioetanol sebagai energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Dalam momen yang sangat emosional, ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang tuanya yang telah tiada dan menyebutkan bahwa pencapaiannya sebagai guru besar adalah hadiah bagi mereka.

Prof. Dr. Drs. Hery Leo Sianturi, M.Si juga menjelaskan orasinya yang berkaitan dengan Geofisika Eksplorasi dan Kebencanaan.

Prof. Dr. Drs. Malkisedek Taneo, M.Si mengakhiri rangkaian orasi dengan membahas Melampaui Kelas: Mendalami Strategi Pembelajaran melalui Pendekatan Kearifan Budaya.

Beliau menekankan pentingnya penguasaan teknologi dalam pendidikan dan memotivasi para pendidik untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Dalam sambutannya, Rektor Undana Prof. Dr. Maxs U. E. Sanam, M. Sc menegaskan bahwa pengukuhan empat guru besar ini adalah langkah besar dalam meningkatkan kualitas akademik di Undana.

Beliau juga menyampaikan bahwa Undana telah menghasilkan 59 guru besar sejak didirikan pada 1962, dan 36 di antaranya masih aktif. Undana menjadi lembaga dengan jumlah guru besar terbanyak di Nusa Tenggara Timur (NTT), berperan sebagai rujukan utama pendidikan tinggi di wilayah tersebut.

“Dengan pencapaian ini, kami berharap Undana terus menjadi motor penggerak dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan di NTT dan Indonesia. Sejak saya menjabat rektor, sudah 26 orang yang dikukuhkan jadi guru besar. Kami selalu mendorong dengan pemberian insentif, dana riset dan mengirim mereka untuk mengikuti seminar-seminar nasional,” jelas Rektor.

Orang nomor satu di Undana ini menambahkan bahwa Undana mencetak hampir 90 persen guru besar di NTT. Sehingganya Undana masuk akreditasi unggul di Indonesia. “Kalau dilihat secara keseluruhan, maka 90 persen guru besar yang ada di NTT, hanya ada di Undana. Hal ini sebagai rujukan bagi masyarakat NTT untuk menyekolahkan anaknya di Undana,” ujarnya.***

Laporan: Alberto/L

Comments are closed.
Arsip