KUPANG – Kepala Staf Korem (Kasrem) 161/Wirasakti Kupang, Kolonel CPL Simon Petrus Kamlasi memberikan kuliah umum dengan tema “Pemantapan Wawasan Kebanggsaan, Bela Negara, dan Cinta Tanah Air: Perspektif dan Peran Aktif Pemuda/Mahasiswa” kepada mahasiswa Undana.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 4 Juni 2024 di Gedung Theatre, Rektorat tersebut dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Siprianus Suban Garak dan dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. drh. Annytha I. R. Detha, M.Si, Wakil RektorBidang Perencanaa, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Prof. Dr. Jefri S. Bale, ST., M.Eng.
Sebelum kegiatan tersebut dimulai, Kolonel CPL Simon Petrus Kamlasi disambut hangat oleh Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc di ruang kerja Rektor. Beliau menyampaikan apresiasi terhadap kuliah umum tersebut.
Kuliah umum ini dianggap penting melihat kondisiperkembangan strategis di negara-negara lain, penggunaanteknologi, kerentanan bangsa Indonesia berada pada posisi100 dari 179 negara lainnya yang mana belum bisa dikatakanaman dengan berbagai macam pulau dan keberagaman yang mengikutinya. Hal lainnya adalah dampak peperangan yang terjadi di negara-negara Timur Tengah sebagai tempat pusat-pusat keberagaman dunia, saat ini luluhlantak dan hancursehingga dalam kondisi yang tidak menentu seperti ini, wawasan kebangsaan, bela negara, dan cinta tanah air menjadibenteng ketahanan suatu bangsa. Para mahasiswa sebagaipemuda dan pemudi harus dibentengi dengan wawasan belanegara karena jika tidak demikian, maka hal itu akan menjadisebuah ancaman. banyak pihak yang menginginkan bangsa initerpecah belah karena negara ini sangat kaya. Pria asal Soe, TTS tersebut berkata, “jika ingin menjatuhkan sebuah negara, jatuhkan dulu anak-anak mudanya”.
Konsep bela negara yang diusung dalam kuliah umumtersebut adalah implementasi dan aktualisasi dalampembangunan praktis yang bisa didedikasikan kemampuanuntuk membangun banyak hal, tidak sekedar patung tetapiharus ada pembangunan di sektor lain yang berkesinambugandi semua sektor seperti pembangunan ekonomi, pertanian, dan infrastruktur yang baik. Jika tidak bisa demikian, maka kitasebagai masyarakat NTT masih belum siap bersaing dengankota yang lain. Bukan hanya dengan menjadi staf kemiliteransaja agar bisa menjalankan peran bela negara, tetapi bahkanseorang mahasiswa pun mampu menjalankan peran dalambidang keilmuan dan keahlian masing-masing dalam menjagakebhinekaan yang sudah ada jauh sebelum kemerdekaanIndonesia itu sendiri. Dalam pemaparaannya, beliau menitippesan agar nilai-nilai moral alam masyarakat seperti gotong royong, mendahulukan kepentingan publik, dsb tidak bolehbergeser dan diteruskan pada generasi seterusnya. Pancasila sebagai dasar negara juga harus diilhami sebagaimana nilai fundamentalnya.

