Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Nusa Cendana sukses selenggarakan Seminar Internasional dengan tema “ Global Knowledge Reproduction From The Southern In Social Science ; A Challenge And Oppurtunities” yang digelar di Hotel Jayakarta, Labuan Bajo, Rabu (21/8/2024).
Prof. Dr. Kartini Aboo Talib dari Universiti Kebangsaan Malaysia bertindak sebagai pembicara kunci dengan mengusung tema presentasi “Borderlands,Indigenous, and Peripheral Communities”, dan Dr. Martinus Nahak,Lic,SP,M.AP,M.SP, Vice Rektor of Da Paz University Timor Leste dengan tema “Politik, Birokrasi, Bisnis di Ruang Publik Timor Leste”
Selain itu Rektor Universitas Nusa Cendana Prof. Dr. drh. Maxs U.E. Sanam, M.Sc juga hadir sebagai keynote speaker dengan topik presentasi “Energy Transition, Climate Change, and Sustainable Livelihoods”, dan dilanjutkan oleh Bupati Manggarai Barat yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, Drs. Yohanes Hani, M.Pd, dengan tema “Kebijakan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan Pada Sektor Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat”
Dalam opening speech dekan fakultas ilmu sosial dan politik Dr. William Djani, M.Si mengungkapkan jika konfrensi ini dianggap penting karna merupakan kolaborasi yang sifatnya multinasional dalam mendorong pengembangan keilmuan dalam bidang ilmu sosial dan politik untuk menjawab tantangan yang ada di tiga negara Indonesia,Malaysia, dan Singapura
Dr. William Djani menambahkan kegiatan ini menjadi ajang bertukar pikiran dan semua pihak yang terlibat baik pembicara maupun peserta dapat berkontribusi dan menjawab permasalahan yang dihadapi dalam kontek sosial politik sehingga mampu mempengaruhi pengambilan kebijakan publik nantinya.
Rektor Universitas Nusa Cendana Prof. Dr. drh. Maxs U.E. Sanam, M.Sc menjelaskan konferensi internasional tersebut merupakan ruang bagi para akademisi untuk melakukan kajian berbagai fenomena dan ataupun persoalan yang terkait masalah sosial-politik dan kebijakan yang diambil berbagai pihak yang dinilai berdampak luas kepada masyarakat.
Akademisi, lanjut dia, berada pada posisi netral dalam setiap pembangunan maupun fenomena sosial-politik dengan kajian yang ilmiah.
“Isu-isu sosial politik yang bisa atau telah timbul yang terkait pengelolaan lingkungan tadi kami angkat seperti pengelolaan energi alternatif contohnya geothermal, dilihat pertama soal sumber energinya yang ingin dieksploitasi, tapi ada lahan, ada masyarakat ini menimbulkan ‘persoalan’ sosial-politik dan dikaji untuk bagaimana jalan keluar melakukan mitigasi terhadap masalah ini, bukan kita kontra ini tidak boleh, sehingga win-win solution ada,” ungkapnya.
Di sela-sela kegiatan juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Universitas Nusa Cendana (Undana) dan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Penandatanganan MoU ini memungkinkan kedua pihak dalam melakukan kajian-kajian ilmiah seputar isu-isu sosial politik yang ada di daerah perbatasan juga akan dilakukan pertukaran tenaga pendidik (Dosen), Mahasiswa, dan Staf untuk memperoleh informasi yang masif mengenai praktik terbaik, pengetahuan, dan keahlian.
Undana Dukung DPSP Labuan Bajo
Rektor Undana Kupang Maxs Sanam mengatakan konferensi internasional yang digelar FISIP Undana merupakan satu upaya seturut tagline ‘Undana Berdampak’ untuk mendukung Labuan Bajo yang telah ditetapkan pemerintah sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
“Kita tahu pemerintah sudah menetapkan Labuan Bajo sebagai super premium tourism. Jadi Undana ikut berkontribusi dengan melibatkan bukan hanya lokal NTT tapi dari luar daerah hingga Malaysia sehingga saat mereka kembali mereka sebarluaskan potensi pariwisata Labuan Bajo,” katanya.
Ia menjelaskan pada tahun 2024 ini sekitar empat kegiatan level internasional telah dilakukan Undana Kupang di Labuan Bajo demi mendukung geliat pariwisata melalui kegiatan konferensi dan berbagai pertemuan.
“Kami lakukan juga dalam perayaan dies natalis Undana ke-62 pada 1 September 2024 nanti, kami timbal balik, Labuan Bajo memberikan daya atraktif, jadi saat kita ajak seminar di sini orang tertarik sekali sehingga saling mendukung dan ini . Tanggung jawab moral Undana yang ada di NTT dan Labuan Bajo, Flores yang juga bagian dari NTT maka tanggung jawab Undana mengembangkan pariwisata,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menyambut baik Undana Kupang yang berkomitmen mendukung pariwisata Labuan Bajo dengan menggelar berbagai seminar internasional.
“Ini adalah rahmat dan memberikan kami masukan kalau ada yang kurang,” kata Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Manggarai Barat, Yohanes Hani.
Menurut dia kehadiran Undana Kupang yang menghadirkan banyak tamu akademisi baik dari dalam dan luar negeri melalui konferensi dan pertemuan juga sangat berkontribusi bagi pengembangan pariwisata dan sektor kehidupan lainnya di Labuan Bajo.
“Tugas kami memperbaiki, memfasilitasi serta mempromosikan Labuan Bajo sebagai DPSP,” katanya.

