(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Mitigasi Perubahan Iklim, FST Undana Gelar Seminar Nasional Saintek ke-6

KUPANG – Fakultas Sains dan Teknik (FST) Universitas Nusa Cendana (Undana) menggelar seminar nasional (Semnas) Sains dan Teknik (Saintek) ke-6 secara daring dan luring. Seminar yang mengusung tema “Mitigasi Perubahan Iklim di Wilayah Semi-Ringkai Kepulauan Melalui Inovasi Sains dan Teknologi” tersebut dilaksanakan di Hotel Swiss-Bellin Kristal Kupang, 6 September 2023.


Dengan menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten, seminar itu diharapkan menjadi wadah bagi peneliti bidang Saintek untuk menyampaikan gagasan dan inovasi baru guna menjadi acuan dalam memitigasi perubahan iklim yang terjadi di Indonesia, khsusnya di wilayah semi-ringkai kepulauan;Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).


Para narasumber tersebut yakni Dekan Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, sekaligus Ketua Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI), Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc, Ketua Prodi Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Eng. Pandji Prawisudha, ST., MT, dan Kapusat Informasi Perubahan Iklim, Dr. I Gusti Ngurah Hadi, M.Sc.


Ada pula 5 (lima) pembicara dari Undana dari bidang sains, yakni Prof. Dr. Febri Odel Nitbani, S.Si., M.Si, Robertus Dole Guntur, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D, dan Fidelis Nitti, S.Si., M.Sc., Ph.D, dan dalam bidang Teknik yakni Prof. Dr. Denik Sri Krisnayanti, ST., MT dan Prof. Dr. Sudirman, ST., MT.


Dalam seminar ini 50 pemakalah dari berbagai perguruan tinggi akan menyampaikan makalahnya dan diikuti ratusan peserta baik daring maupun luring.


Fakus dan scope terkait dengan bidang Saintek yang dibahas dalam Semnas tersebut antara lain Matematika, Kimia, Biologi, Fisika, Geofisika dan Astronomi; Ilmu Komputer, Informatika, Teknik Elektro dan Teknik Mesin; Teknik Sipil, Material dan Infrastruktur, serta Arsitektur dan Perencanaan Wilayah. Selain itu, Pertanian, Peternakan dan Manajemen Peternakan, Kemaritiman dan Kelautan, serta Kebencanaan.


Warek IV Undana, Prof. Jefri Bale saat menyerahkan cendera mata kepada salah satu narasumber didampingi Warek IV Prof. Annytha Detha dan Dekan FST Prof. Philipi de Rozari.

Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. drh. Annytha I. R. Detha, M.Si ketika membuka Semnas Saintek itu menyampaikan, apa yang dilakukan FST Undana sebagai sebuah budaya akademik yang baik, sehingga patut dicontoh dan diapresiasi.


Menurut Prof. Annytha, muara dari seminar tersebut tentu saja akan menghasilkan ide, dan inovasi produk melalui kolaborasi yang dilakukan bersama. “Kehadiran narasumber berkompeten di bidangnya akan memberi masukan, gagasan dan inovasi baru yang dapat dimanfaatkan sesuai keunggulan komparatif lahan kering kita,” paparnya.


Terkait dengan penelitian, pengabdian maupun inovasi yang dilakukan dosen dengan mahasiswa, Warek I Undana mengatakan, Undana, saat ini tengah berupaya menyusun juknis tugas akhir selain skripsi. “Kita tahu Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 Tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, yang mengatur konversi tugas akhir tidak hanya skripsi tapi dalam bentuk lain,” ujarnya.


Dengan begitu, lanjut Warek I Undana, kolaborasi proyek yang dilakukan antara dosen dan mahasiswa dapat dikonversi ke tugas akhir. “Kita sedang mengatur juknisnya, pada waktunya kami akan sampaikan ke para dekan sebagai panduan menyusun tugas akhir, selain skripsi bagi mahasiswa,” pungkas Prof. Annytha.

Dekan FST Undana, Prof. Philiphi de Rozari, S.Si., M.Si., M.Sc., Ph.D dalam sambutannya mengatakan, masalah perubahan iklim saat ini menjadi isu penting terutama NTT sebagai wilayah semi ringkai. “NTT sebagai salah satu wilayah yang terdampak terhadap perubahan iklim ini, perlu mitigasi,”ujarnya.

Ia menuturkan, center of exellence di Pulau Timor adalah lahan kering yang rentan terhadap perubahan iklim sehingga perlu teknologi dan inovasi yang bisa dipakai untuk mitigasi perubahan iklim.

“Sehingga jika (orang) ingin belajar lahan kering kepulauan, datang dan belajar di Undana, itu mimpi kita,” ujarnya. Lebih lanjut, Prof. Philipi menyampaikan apresiasi kepada kepada para narasumber yang menyampaikan materi maupun para pemakalah dan peserta. “Seminar ini juga tentu saja dapat menghasilkan ide-ide baru yang dapat berkontribusi bagi iptek untuk memecahkan masalah di wilayah semi ringkai kepulauan,” pungkas Dekan FST Undana.

Sebelumnya, Ketua Panitia, Dr. I Gusti Ngurah Wiras Hardy mengatakan, seminar nasional FST Undana dilaksanakan dua tahun sekali, sejak tahun 2015.

“Kami membahas penyebab perubahan iklim hingga dampak perubahan iklim yang terjadi sekarang, dan langkah yang diambil untuk mitigasi, pencegahan, hingga penyesuaian dengan perubahan iklim yang terjadi sekarang, ” imbuhny.

Langkah kongkrit yang diambil setelah seminar itu, kata Dr I Gusti Ngurah, yakni publikasi jurnal kepada masyarakat Indonesia terkait langkah mitigasi perubahan iklim..

Ia berharap melalui kegiatan itu FST Undana dapat memfasilitasi para peneliti, akademisi, dan praktisi untuk saling berbagi pengetahuan (transfer of knowledge) guna berkolaborasi dalam mengatasi isu perubahan iklim di tengah masyarakat.

“Kami berharap masyarakat tidak hanya membaca dan teredukasi, tetapi masyarakat juga harus ikut berkontribusi dalam memitigasi perubahan iklim supaya memiliki dampak yang besar bagi kelestarian lingkungan, ” pungkasnya.


Hadir pada kesempatan itu, Warek IV Undana, yang merupakan Guru Besar Bidang Rekayasa Material FST, Prof. Dr. Jefri S. Bale, ST., M.Eng. (rfl)

Comments are closed.
Arsip