KUPANG – Dalam rangka mempertingati Hari Maritim Nasional ke-59, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) menggelar Seminar Nasional Kemaritiman di Auditorium Universitas Nusa Cendana (Undana), Jumat, 29 September 2023.
Seminar yang dilaksanakan secara luring dan daring tersebut mengusung tema “Pembangunan Negara Kepulauan Berwawasan Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045”, Seminar Nasional Kemaritiman ini diharapkan dapat memperluas literasi kemaritiman dengan cara menyebarluaskan budaya kemaritiman, dan memandang laut sebagai masa depan Indonesia, serta mengangkat kejayaan maritim Nusantara kepada Masyarakat luas, terutama Generasi Milenial.
Menko Marves, Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar pada kesempatan itu didaulat memaparkan materi secara daring. Hadir secara langsung, Pj. Gubernur NTT, Ayodhia G.L. Kalake, SH., MDC, Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc dan Warek IV Unndana, Prof. Dr. Jefri S. Bale, ST., M.Eng.
Hadir pula, Penasehat Khusus Menko Bidang Pertahanan dan Keamanan Maritim, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, Danlantamal VII Kupang dan mahasiswa/mahasiswi dari sejumha Perguruan Tinggi di Kota Kupang menghadiri Seminar Nasional Kemaritiman di Auditorium Undana.
Rektor Undana, Prof, Dr, Drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Undana sebagai tempat penyelenggara Seminar Nasional kemaritiman.
“Atas nama pimpinan dan seluruh civitas akademika Undana, izinkan kami menyatakan rasa bangga dan kehormatan, universitas ini telah ditunjuk sebagai salah satu universitas penyelenggara seminar nasional bidang kemaritiman pada tahun ini dalam rangka peringatan hari kemaritiman nasional,” imbuh Prof. Maxs.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Menko Marvest, karena melalui kegiatan seminar nasional tersebut dapat menyadarkan masyarakat luas khususnya civitas akademika Undana guna melihat laut sebagai masa depan NTT. Dan pengenalan terkait kelautan dan kemaritiman, sebut Rektor, harus dilakukan sejak dini kepada masyarakat luas, khususnya kepada mahasiswa.
“Kami mengucapkan Terima kasih untuk pemerintah indonensia melalui kemenko Marves yang sudah menyadarkan kita semua khususnya civitas akademika agar kembali mulai melihat laut sebagai masa depan Indonesia bahkan masa depan NTT dan juga pentingnya kita mengaungkan literasi maritim dalam kurikulum kita sehingga diharapkan sejak pendidikan dini, mahasiswa kita bisa tahu dan tidak asing tentang maritim kita dan kelautan kita,” bebernya.
Dalam sambutannya Pj. Gubernur NTT menyampaikan Provinsi NTT memiliki 609 pulau dan Sebagai provinsi berkarakteristik kepulauan, NTT memiliki luas wilayah lautan yang lebih besar daripada luas daratannya, yakni sekitar 200.000 km2 dibandingkan 46.446 km2. Dalam kaitannya dengan infrastruktur transportasi, mobilitas barang dan pergerakan masyarakat di NTT didukung oleh keberadaan 12 pelabuhan penyeberangan dan 15 bandara.
“Sebagai daerah bercirikan kepulauan, NTT memiliki potensi yang besar di bidang kelautan dan perikanan yang saat ini belum dioptimalkan. Potensi Perikanan Tangkap NTT mencapai 393.360 ton per tahun, namun realisasi pemanfaatannya baru mencapai 191.000 ton atau sebesar 48,55 persen,” papar Pj. Gubernur NTTT.
Ia menjelaskan, potensi lahan rumput laut mencapai 89.110,10 Ha dan baru dimanfaatkan 14.007 ha atau 15,72 persen. Adapun, potensi lahan garam di NTT mencapai 52 ribu ha dengan pemanfaatan 11 ribu hektar.
Oleh karena itu, berbagai upaya terus dilakukan Pemprov NTT untuk mengoptimalkan potensi perikanan dan kelautan melalui kebijakan, penganggaran, maupun kolaborasi lintas stakeholder.
“Kami juga mengharapkan tentunya dukungan Kementerian Koordinator dan Investasi serta Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk dapat mendukung optimalisasi bidang perikanan dan kelautan di NTT,” pinta Ayodhia.
Sementara itu, papar Pj. Gubernur NTT, upaya hilirisasi komoditas perikanan dan kelautan yang terus diupayakan, diharapkan dapat meningkatkan gairah masyarakat NTT untuk tidak lagi “memunggungi laut” tetapi memandang laut NTT sebagai Beranda Terdepan. Sebab, NTT berbatasan langsung dengan dua negara yaitu Timor Leste dan Australia.
Diakhir sambutannya Pj Gubernur NTT mengharapkan kepada mahasiswa/mahasiswi agar melihat kelautan dan perikanan sebagai potensi yang dapat dikembangkan. “Kita harapkan para mahasiswa/mahasiswi khususnya yang berkecimpung di bidang akademisi pada sektor kelautan dan perikanan untuk juga bisa memikirkan bagaimana NTT yang kaya sekali dengan potensi dapat memanfaatkan laut dan juga sektor perikanan,” tukas putra asli Lamaholot itu. (rfl)