(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

(0380) 881580

info@undana.ac.id

Jl. Adisucipto, Penfui

Kupang, NTT 85001

07:30 - 16:00

Senin s.d Jumat

Berdayakan Masyarakat Perbatasan, Mahasiswa Undana dan Undil KKN Lintas Negara

BATUGADE – Dalam rangka memberdayakan masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste, Universitas Nusa Cendana (Undana) dan Universidade Dili (Undil) melakukan KKN Lintas Negara di Batugade, Distrik Bobo Naro, Timor Leste, sejak tanggal 4 -27 September 2023. Sebanyak 32 mahasiswa Undana dari10 Prodi bersama puluhan mahasiswa Undil terlibat dalam KKN tersebut.

Melalui KKN itu, mahasiswa yang terjun ke  tengah masyarakat, selain belajar berinteraksi dan mempelajari budaya dan kearifan lokal setempat, mereka juga diharapkan dapat memberi solusi inovatif atas sejumlah persoalan yang dihadapi masyarakat kedua negara.

Di sela KKN tersebut, kedua perguruan tinggi juga melalukan Seminar Internasional bertajuk Pemberdayaan Masyarakat Lintas Batas, yang dilaksanakan di Batugade, Distrik Bobo Naro, Timor Leste, 14 September 2023.

Melalui seminar internasional tersebut Rektor Undana, Prof. Dr. Maxs U. E. Sanam, M.Sc juga menandatangani dokumen nota kesepamahan atau Memorandum of Undersanding  (MoU) dengan Undil, serta menandatangani prasasti KKN Lintas Negara di Batugade.

Rektor Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Timor Leste melalui Universitas Dilli atas terselenggaranya kerja sama tersebut. Menurutnya, KKN Lintas Negara tersebut merupakan sejarah bagi kedua universitas untuk terlibat dan memecahkan persoalan yang tengah di hadapi masyarakat kedua negara.

Rektor Undana, Prof. Maxs Sanam, Warek I Prof. Annytha Detha, Warek II Dr. Paul Tamelan dan Kepala LPPPM, Dr. Jack Ratu foto bersama jajaran pimpinan Undil saat Seminar Internasional di Batugade Timor Leste.

“Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab kita sebagai akademisi. Bagaimana kita tidak menjadi Menara gading, tetapi Menara air bagi masyarakat sekitar kita,” ujar Prof Maxs.

Terkait dengan tugas tridharma, khususnya penelitian dan pengabdian, menurut Rekor Undana, jika di lakukan di dalam kampus, maka itu merupakan hal biasa. Namun, apa yang dilakukan Undana dan Undil, merupakan bukti bahwa kampus hadir di tengah masyarakat.

Tanggung Jawab Generasi Muda

Rektor Prof. Maxs Sanam pada kesempatan itu mendorong kedua universitas agar mempromosikan mahasiswa yang merupakan generasi muda untuk belajar sekaligus, berkontribus memberi solusi inovatif atas sejumlah persoalan masyarakat. “Masa depan kedua negara ada di pundak mereka, sehingga mereka perlu belajar dan saling mengenal,” ujarnya.

Ia mengatakan, Undana sangat berkomitmen melaksanakan kegiatan-kegaitan seperti ini. “Dari segi kebijakan nasional, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), kami sangat didukung untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bera di luar kampus,” urai Prof. Maxs Sanam,

Bagi Rektor Undana, MBKM yang digagas Kemendikbudristek saat ini adalah mahasiswa tidak saja menjadikan ruang kelas, laboratorium maupun perpustakaan sebagai satu-satunya tempat untuk belajar, tetapi belajar juga bisa dilakukan di tengah masyarakat, dunia usaha, industry maupun di pemerintahan.

Rektor berharap, kerja sama tersebut bukan menjadi titik akhir, tetapi awal untuk terus melakukan perluasan kerja sama dengan melibatkan berbagai perguruan tinggi baik di Timor Leste maupun Indonesia.

Oleh karena itu, Prof Maxs meminta jajaran pimpinan Undil untuk bisa menerima tawaran kerja sama untuk melakukan KKN Lintas Negara bersama, baik oleh perguruan tinggi di Indonesia maupun Timor Leste.

“Ini jadi titik awal, karena kami memiliki komitmen, tidak saja oleh Undana dan Undil, tetapi harus kita lanjutkan dan perluas lagi dengan melibatkan perguruan tinggi dari Indonesia maupun Timor Leste,” ujarnya.

“Beberapa waktu lalu Rektor UNTL sudah beri tahu bahwa mereka juga ikut, jadi tergantung Undil. Kalau kami (Undana) siap saja,” tutur Prof. Maxs Sanam.

“Kami siap jika KKN nanti dilakukan di Kefa atau di Kupang. Untuk akomodasi, kami bisa siapkan,” sambung Rektor memungkasi.

Rektor Undana, Prof. Maxs Sanam dan perwakilan Rektor Undil menunjukan MoU yang telah ditandatangani bersama.

Sementara itu, Rektor Undil yang diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik, Sosial dan Alumni Prof. Hugo Lourenço da Costa, Me dalam sambutannya menyambuat baik KKN lintas negara yang dilakukan kedua universitas. Terkait permintaan Rektor Undana untuk perluasan wilayah KKN dan penambahan mitra kerja sama, ia menyambuat baik permintaan Undana.

“Ke depan kita bisa KKN di Kefa atau di Kupang  sehinggga bisa membuka wawasan anak-anak kita. Ini proses asimilasi budaya kampus, agar anak-anak bisa semakin matang dan mandiri,” tuturnya.

Terkait dengan KKN MBKM yang dilakukan Undana, Prof. Hugo sangat menyambut baik dan berharap Undana bisa membantu Undil untuk program MBKM.

“Saya kira Undana bisa membantu kami untuk program belajar mandiri (MBKM), sehingga NTT bisa maju dan kami di Timor Leste juga bisa maju,” tuturnya.

Rekonsiliasi

Menurutnya, apa yang dilakukan kedua universitas juga merupakan bagian dari rekonsiliasi kedua negara yang telah digagas pendiri Timor Leste, Xanana Gusmao.

“Rekonsiliasi bisa dilanjutkan dengan membangun relasi antar anak muda. Saya kira ilmu dibangun dengan persatuan lebih baik lagi,” tuturnya.

Ia berharap KKN lintas negara ini, tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat, tetapi bisa bermanfaat bagi kantor Kepolisian, Imigrasi dan semua pihak di Batugade Timor Leste.

Hadir pada kesempatan itu, Warek I Undana, Prof. Dr. drh. Annytha I. R. Detha, M.Si, Warek II Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Paul G. Tamelan, M.Si, Kepala Lembaga Pengembangan, Penjamina dan Mutu Pendidikan Dr. Jacobus M. Ratu, M.Kes.

Hadir pula jajaran pimpinan Undil, antara lain, Wakil Rektor Bidang Ilmiah dan Pedagogis Pendidikan Sarjana, Prof. Francisco Martins da Silva, MBA, dan Wakil Rektor Bidang Administrasi Sumber Daya Manusia, Material dan Keuangan : Prof. Guru Tomás Augusto Correia, Me. (rfl)

FOTO-FOTO

Comments are closed.
Arsip